Menantu Pungut

Murka!



Murka!

0"Jadi ternyata benar, Keluarga Wen-lah yang telah menyerang Jiang Lily!" seru Aaron Liu, dia sontak menjadi murka, tepat ketika dirinya mengetahui dalang di balik beberapa orang yang telah menyerang Jiang Lily.     

Aaron Liu lalu menggertakkan giginya, mengepalkan kedua tangannya, bertekad dengan sorot matanya yang terlintas penuh akan kemarahannya.     

"Kali ini benar-benar tak bisa dibiarkan!" ujar Aaron Liu memutuskan, berniat memberi pelajaran kepada keluarga Wen, terutama Wen Hui dan juga Wen Rou!     

Kemudian Aaron Liu dengan buru-burunya menuju ke mobil miliknya.     

Sesampai di dalam mobilnya, Aaron Liu langsung menyalakan dan menginjak gas mobilnya itu secara pribadi, tanpa meminta diantar oleh pengawalnya.     

Mobil tersebut pun mulai melaju dengan cepatnya, berniat mendatangi rumah Keluarga Wen, antara balas dendam sekalian memberi peringatan kepada keluarga Wen yang sudah melampaui batas, yang mana telah menyerang Jiang Lily seenaknya!     

"Tunggu saja kalian berdua, Wen Hui, Wen Rou!" seru Aaron Liu di dalam mobilnya, dia pun semakin mempercepat laju mobilnya, agar dapat sampai di kediaman keluarga Wen secepat mungkin.     

Beberapa menit kemudian, di luar kediaman keluarga Wen.     

Di saat tersebut, mobil milik Aaron Liu sudah semakin dekat dengan kediaman keluarga Wen. Dan di detik berikutnya, tepat ketika mobilnya hendak melintasi gerbang kediaman Villa.     

Secara tiba-tiba, ada seorang satpam berbadan kekar yang dengan beraninya menghalangi mobil milik Aaron Liu.     

Dan seketika itu, Aaron Liu menghentikan mobilnya secara mendadak, dia tentunya merasa kesal, lantaran adanya seorang satpam yang tiba-tiba menghalangi jalannya.     

'Apa dia mencari mati? Jika aku tak menghentikan mobilku, si satpam itu pasti tinggal jasadnya saja!' batin Aaron Liu dengan kekesalannya.     

Sedangkan si satpam itu mulai bertanya dengan nada kerasnya, ditujukan kepada orang di balik mobil. "Hei! Siapa kamu?! Lancang sekali kamu memasuki area kediaman keluarga Wen tanpa seizin pemilik kediaman ini!"     

Tanpa buang-buang waktu, Aaron Liu lekas turun dari mobilnya, menatap seorang satpam tersebut, sebelum akhirnya dia menimpali, "Apa kamu tak mengenalku? Aku adalah Aaron Liu, suami dari Jiang Lily!"     

"Jadi segera minggirlah, aku ingin menemui dan memberi pelajaran kepada kedua paman dari istriku itu!" tambah Aaron Liu, menjelaskan secara terus terang, tanpa menutupi niatannya.     

Si satpam sontak kaget, ternyata yang dihalangi olehnya tak lain adalah Aaron Liu. Namun tetap saja, dia tak berniat minggir dan membiarkan Aaron Liu memasuki kediaman keluarga Wen, sesuai perintah dari Wen Hui dan Wen Rou.     

"Sebaiknya kamu pergilah dari sini, Aaron Liu! Terlebih Tuan Wen Hui dan Tuan Wen Rou sedang tak ada di kediamannya ini," kata si satpam, berniat mengelabui Aaron Liu.     

Untungnya Aaron Liu tak dapat dibodohi semudah itu, dia yang ada lekas melangkahkan kakinya ke depan, menuju kediaman keluarga Wen yang sudah ada di depan matanya.     

"Kamu janganlah membohongiku!" bentak Aaron Liu bersamaan dengan langkah kakinya, melangkah secepat yang ia bisa. Dia lalu dengan cerdiknya melewati si satpam yang tadinya menghalangi jalannya.     

Dan dengan begitu, si satpam langsung panik, dia lalu dengan tergesa-gasanya menggerakkan tangannya, memegang dan mencengkram pundak Aaron Liu dari belakang     

"Jangan lewati batasmu, Aaron Liu!" seru si satpam, tak akan membiarkan Aaron Liu melangkah lebih jauh lagi.     

Bersamaan dengan itu, Aaron Liu spontan mengerutkan keningnya, menoleh sekalian melototi si satpam.     

"Lepaskan tanganmu dariku, Sialan! Siapa yang mengizinkanmu untuk memegang pundakku?" teriak Aaron Liu dengan sorot mata tajamnya. Dia seakan seperti pemangsa yang siap menerkam mangsanya!     

Dan herannya, si satpam yang berbadan kekar itu secara mendadak sedikit gemetar, dia rasanya takut akan sosok Aaron Liu yang seperti hendak memangsanya!     

Meski demikian, dengan tubuh kekarnya, si Satpam kian mencengkram pundak Aaron Liu, sekalian memberi peringatannya, "Tolong mengertilah, aku tak bisa membiarkanmu memasuki kediaman keluarga Wen, Aaron Liu! Jadi lebih baik pergilah dari sini sebelum aku bertindak kasar terhadapmu!"     

Mendengar itu, Aaron Liu semakin tak sabar, padahal dia sudah memberi peringatan kepada si satpam untuk melepaskan bahunya. Tapi ternyata si satpam tak mengindahkan peringarannya sama sekali!     

Alhasil secara mengejutkan, Aaron Liu dengan cerdiknya menggerakkan tubuhnya, melepaskan dirinya dari cengkraman si satpam.     

Dan setelah itu, Aaron Liu langsung melakukan serangan, menendang perut si satpam dengan sebagian kekuatannya.     

Si satpam kaget, dia hendak menghindari serangan dadakan dari Aaron Liu. Sayangnya dia terlambat bergerak, yang mana serangan dadakan dari Aaron Liu langsung mendarat dengan sempurna di perutnya.     

Suara tendangannya terdengar keras. Dan seketika itu si satpam dibuat mundur serta merasakan rasa sakit yang tak mengenakkan di perutnya, itupun terjadi hanya karena satu serangan dari Aaron Liu!     

Melihat mundurnya si Satpam, Aaron Liu langsung bergegas memasuki kediaman milik keluarga Wen, tanpa memerdulikan si satpam yang kini merintih kesakitan.     

Selang beberapa saat, sesampai di dalam kediaman keluarga Wen, Aaron Liu dengan segera berteriak, "Wen Hui! Wen Ruo! Kemarilah dan temui aku!"     

Suara Aaron Liu pun serasa menggema memenuhi setiap ruangan yang ada di kediaman keluarga Wen. Terlebih Aaron Liu tak berteriak sekali saja, melainkan beberapa kali!     

Hingga akhirnya dua sosok pria paruh baya mulai berjalan mendekat ke sumber suara yang menggema, dan tentunya dua sosok pria tersebut adalah Wen Hui dan Wen Roi.     

Mereka berdua lalu berdiri di depan jauh dari Aaron Liu.     

"Apa-apaan kamu, Aaron Liu? Apa kamu tak punya adab dan sopan santun? Bisa-bisanya kamu berteriak di kediaman keluargaku seenaknya!" cetus Wen Hui, dia menatap lekat sosok Aaron Liu.     

Sementara itu Aaron Liu langsung menyahut dengan kemarahannya, "Kamu yang apa-apaan, Wen Hui!"     

"Bagaimana bisa kamu menyuruh beberapa orang untuk menyerang Jiang Lily? Apa kamu sudah tak waras? Padahal kamu adalah paman Jiang Lily!" imbuh Aaron Liu tak terima dengan kelakuan Wen Hui yang sudah kelewatan.     

Bagaimanapun Jiang Lily adalah istrinya, jadi sangat wajar apabila Aaron Liu tak dapat menerima kelakuan Wen Hui dan Wen Ruo yang sedemikian rupa.     

Wen Hui lalu pura-pura menjadi polos, seperti orang yang tak tahu apa-apa. "Apa sih kamu, Aaron Liu? Kamu bicara apa sih? Kapan aku menyuruh beberapa orang untuk menyerang Jiang Lily?"     

"Jangan mengada-ada! Apa kamu punya bukti atas apa yang kamu katakan itu, Aaron Liu!" lanjut Wen Hui.     

Aaron Liu menggertakkan giginya, membantah, "Jangan berdalih, Wen Hui! Apa kamu pikir aku tak tahu apa-apa? Hah?!"     

Tepat ketika Aaron Liu menutup mulutnya, Wen Rou yang sejak tadi diam malah tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.     

"Haha ... ternyata kamu sudah tahu, Aaron Liu," ujar Wen Rou dengan iringan tawanya.     

"Lantas kenapa jika aku dan Wen Hui menyuruh beberapa orang untuk menyerang Jiang Lily? Toh keponakanku itu tak mati kan? Haha!" tawa Wen Rou, disusul dengan Wen Hui yang turut tertawa terbahak-bahak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.