Menantu Pungut

Kesalahan Besar



Kesalahan Besar

0"Mengapa kalian tampak sangat panik?" celetuk Aaron Liu pada dua bodyguard yang kebetulan baru saja berlari mendekatinya.     

"Beberapa saat yang lalu, kami melihat seorang pria yang kebetulan menyerempet mobil anda. Pria itu tampak sedang terburu-buru meninggalkan gedung ini. Seakan hanya seseorang yang sedang mengejarnya," ungkap salah seorang bodyguard yang menyaksikan kejadian itu.     

Aaron Liu tak nampak terkejut sama sekali. Ia aku sangat tahu hal apa yang membuat pria itu pergi dengan terburu-buru. Bahkan pria itu tampak berlari terbirit-birit saat ia sengaja untuk mengejarnya.     

Segala hal yang terjadi adalah kebetulan yang tak terduga. Selain karena itu juga sangat campur tangan dari Miranda Choi, takdir juga ikut terlibat dalam kisah hidupnya.     

"Aku yang tadi mengejarnya. Begitu pria itu menyadari aku berada di kantor ini, ia langsung berlari secepat mungkin. Kemudian menghilang begitu saja. Sayangnya, aku tak sempat untuk mengejarnya kali ini." Ada perasaan kecewa yang timbul di dalam hati Aaron Liu.     

"Haruskah kita mencarinya, Tuan?" tawar si bodyguard begitu melihat kekecewaan di wajah Aaron Liu.     

Jika saja mereka tak hanya berdua saja, tentu akan mengejar dan mengikuti pria itu hingga ke tempat persembunyian. Sayang sekali, mereka hanya berdua saja mengawal perjalanan Aaron Liu kali ini.     

Beberapa bodyguard ditugaskan ke beberapa titik sekaligus. Yang terbanyak berada di sekitar area pameran. Mereka hanya melakukan sebuah perintah dari majikannya itu.     

"Tak perlu mencarinya kemanapun. Kita hanya perlu fokus pada segala persiapan untuk pameran di hotel saja." Aaron Liu tak ingin jika pameran bergengsi dan juga sangat berpengaruh besar pada dunia fashion itu gagal total bagi JL Fashion.     

"Baiklah, Tuan." Mereka bertiga bergegas masuk ke dalam mobil.     

Dalam sekejap saja, mereka bertiga telah sampai di sebuah lokasi akan terselenggaranya acara pameran. Terlihat beberapa perusahaan sudah berada di sana. Ada beberapa bodyguard juga sudah bersiap untuk mengawal Aaron Liu.     

Beberapa orang langsung melaporkan segala kondisi dan juga situasinya. Mereka benar-benar bekerja dengan sangat baik dan juga berhati-hati. Berharap jika segalanya bisa berjalan tanpa halangan sedikit pun.     

"Apakah semua aman dan terkendali? Laporkan apapun yang terjadi di sini!" ujar Aaron Liu pada mereka.     

"Untuk sementara tak terjadi apapun, Tuan. Kami akan mengirimkan laporan berkala." Sebuah jawaban yang cukup menyakinkan bagi Aaron Liu.     

Begitu memastikan semua berjalan seperti yang seharusnya, Aaron Liu kembali ke dala mobilnya. Pria itu bergegas pergi dari lokasi pameran. Aaron Liu meminta bodyguard-nya untuk mengantar ke pabrik.     

Ada beberapa hal yang ingin dilakukan Aaron Liu. Pria itu juga harus memastikan jika Lee Hana dan juga timnya bekerja dengan baik. Tak boleh ada kesalahan apapun. Mereka sudah tak memiliki banyak waktu untuk melakukan persiapan.     

Setelah beberapa menit perjalanan, Aaron Liu dan dua bodyguard itu sudah berada di halaman depan pabrik itu. Pria itu langsung keluar dari mobil menuju ke sebuah ruangan di mana Lee Hana berada.     

"Bagaimana perkembangan kalian di sini? Lokasi pameran sudah sangat siap untuk memajang produk terbaik kita?" tanya Aaron Liu pada beberapa orang di dalam ruangan itu.     

"Presdir!" Lee Hana begitu terkejut mendapati Aaron Liu sudah berada di sana. Meski ada beberapa barang yang telah selesai dibuat, masih ada beberapa tahap penyelesaian. "Mengapa Anda bisa di sini?" tanyanya.     

Lee Hana begitu senang atas keberadaan Aaron Liu di sana. Meski ia tak bisa mendapatkan pria tampan itu, setidaknya ia bisa bertemu dan juga melihatnya baik-baik saja.     

Perempuan itu tak berniat untuk merebut suami dari Jiang Lily itu. Begitu mendengar kalau cucu Nenek Jiang telah mengandung, Lee Hana benar-benar telah menyerah atas perasaannya. Bahkan perempuan cantik itu telah merelakan seorang pria yang membuatnya jatuh hati.     

Lee Hana tak ingin merusak hubungan baik antara dirinya dan Keluarga Jiang. Terlebih Aaron Liu dan juga Jiang Lily benar-benar saling mencintai satu sama lain. Ia tak berniat untuk merusak hubungan yang sudah berjalan sangat baik.     

"Aku hanya ingin memastikan Jika segala persiapan dan juga proses produksi berjalan dengan lancar. Apakah kamu membutuhkan bantuan ku?" tanya Aaron Liu pada perempuan cantik yang bekerja sebagai manajer produksi di pabrik itu.     

"Terima kasih atas perhatiannya, Presdir. Kami hanya perlu menyelesaikan beberapa desain saja. Sepertinya sebelum malam, semuanya akan selesai. Anda tak perlu terlalu khawatir dengan hal itu," ujar Lee Hana pada pria tampan yang selalu saja membuat hatinya berdebar tak karuan.     

Aaron Liu tampak sangat memperhatikan beberapa orang yang kebetulan membantu Lee Hana untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa sepengetahuan mereka, ia sengaja memesan beberapa makanan untuk orang-orang yang secara khusus mengerjakan segala persiapan untuk pameran.     

Hal itu adalah wujud kepedulian dari seorang atasan kepada bawahannya. Tentu saja tak berlebihan, pria itu ingin menjadi seorang atasan yang baik bagi seluruh stafnya.     

Hingga tak berapa lama, beberapa makanan yang sudah dipesan akhirnya diantar ke ruangan itu. Lee Hana tampak terkejut saat melihat seseorang datang membawa banyak makanan.     

"Siapa yang mau memesan makanan sebanyak ini?" tanya Lee Hana pada kurir itu.     

"Pemesan atas nama Tuan Aaron, Nona," jawab si kurir pada Lee Hana.     

Perempuan itu sangat tersentuh dengan segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh Aaron Liu. Ia tak menyangka jika pria itu begitu perhatian dan juga berbaik hati untuk memesan makanan untuk mereka semua.     

Lee Hana akhirnya memperhatikan sekeliling, ia sedang mencari keberadaan Aaron Liu. Ia sangat yakin jika pria itu masih berada di sekitar pabrik. Terlihat mobilnya masih terparkir di halaman depan dengan dua bodyguard berdiri tak jauh dari sana.     

"Presdir!" panggil Lee Hana pada seorang pria yang kebetulan sedang duduk di sebuah ruang tunggu untuk tamu.     

"Ada apa, Nona Lee? Ada yang bisa kubantu?" Aaron Liu masih belum mengerti tujuan perempuan itu datang menyapanya. Mereka berdua jelas-jelas susah bertemu beberapa saat yang lalu.     

"Kenapa Anda membeli makanan sebanyak itu? Bukankah itu sangat berlebihan untuk kami yang hanya beberapa orang saja?" tanya Lee Hana pada pria yang tak lain adalah atasannya.     

Aaron Liu langsung bangkit berdiri dan berjalan ke arah perempuan itu. Ia sangat paham arah pembicaraan dari Lee Hana. Perempuan itu mungkin merasa kurang nyaman atas segala kebaikan dan juga tindakannya yang sedikit berlebihan.     

"Aku hanya ingin memberikan sedikit semangat untuk kalian semua. Apakah ada yang salah?" sahut Aaron Liu atas dua pertanyaan itu.     

"Anda telah melakukan sebuah kesalahan besar, Presdir. Segala perhatian Anda telah membuat saya semakin jatuh hati," ungkap Lee Hana pada atasannya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.