Menantu Pungut

Perempuan Malang?



Perempuan Malang?

0"Apakah Anda ingin menghancurkan bisnis fashion milikku?" sahut Luis Benito dengan kecemasan tersendiri di dalam dirinya.     

Pria itu sangat sadar jika melawan mereka secara terang-terangan jelas tak akan berhasil. Dengan sedikit saja perintah, segala bisnis fashion miliknya bisa hancur tak bersisa.     

Luis Benito masih berpikir keras untuk memahami segalanya. Ia masih sangat ingat jika Miranda Choi sempat mengatakan kalau Keluarga Liu telah bangkrut. Lalu ... apa yang sebenarnya terjadi? Pertanyaan itu muncul di dalam dirinya. Ia butuh sebuah jawaban untuk memuaskan dirinya.     

"Bukankah Anda baru saja bangkrut? Bagaimana tiba-tiba Anda bisa tetap bertahan dengan Liu Cosmetic?" Luis Benito berpikir jika seseorang dinyatakan bangkrut, segalanya akan hancur dalam sekejap saja.     

"Sepertinya kamu sangat menginginkan kebangkrutan keluarga kami. Apa sebenarnya tujuanmu menghancurkan JL Fashion? Apa sebetulnya hubunganmu dan juga Miranda Choi?" desak Jenny Liu pada pria itu. Ia benar-benar tak sabar untuk mendengar penjelasan dari Luis Benito.     

Seperti sebuah tamparan keras dan juga sangat menyakitkan. Ia tak ingin membuat Miranda Choi menjadi pihak yang disalahkan. Namun, ia sendiri harus mempertaruhkan segala hal yang dimilikinya.     

Terlalu menyesakkan dan juga sangat beresiko bagi dirinya. Luis Benito tengah berada di sebuah persimpangan yang sulit untuk dilalui.     

"Saya akan mencabut tuntutan atas JL Fashion. Namun, Anda tak berhak melarang hubunganku dengan Miranda. Perempuan malang itu sudah seperti anakku sendiri. Saya berharap jika Anda tak melakukan apapun padanya." Luis Benito mengatakan hal itu dengan nada memohon. Seolah ia sangat berharap jika Keluarga Liu tak boleh menyakiti mantan tunangan dari Aaron Liu.     

"Perempuan malang? Anda benar-benar telah dibutakan oleh Miranda Choi. Bagaimana bisa perempuan licik itu bisa disebut 'perempuan malang'? Anda benar-benar sangat berlebihan," sahut Jenny Liu sangat emosional. Ia benar-benar tak bisa menerima ucapan itu.     

Rasanya sangat menggelikan mendengar seseorang mengatakan Miranda Choi sebagai perempuan malang. Hal itu benar-benar tak masuk akal.     

Pria itu tak heran mendengar hal itu dari Jenny Liu. Selama ini, Luis Benito juga sangat mengetahui segala rencana Miranda Choi atas Keluarga Liu. Namun, segala hal yang telah disusunnya begitu rapi justru hancur berantakan.     

Miranda Choi telah tertipu dan berpikir jika Keluarga Liu telah bangkrut. Hal itu justru terkesan seperti tengah terjebak dalam permainannya sendiri.     

"Miranda tak selicik itu, Nyonya. Dia memiliki sebuah alasan dalam setiap tindakannya," bela Luis Benito atas segala tindakan yang telah dilakukan oleh Miranda Choi selama ini. Meski ia mengetahui sebuah rahasia mengenai perempuan itu, dirinya tak berhak untuk mengungkap hal itu.     

"Sudahlah! Jangan coba-coba untuk meracuni kami semua, Tuan Benito. Kami semua sudah sangat tahu segala kelicikan dan juga kejahatan Miranda atas keluarga kami!" tegas Johnny Liu dengan begitu antusias ingin menyudutkan mantan tunangan dari anaknya.     

"Anda akan menyesal jika mengetahui kebenarannya," peringat Luis Benito pada pemilik Liu Cosmetic.     

Seluruh pasang mata melemparkan tatapan pada Luis Benito. Mereka sama-sama tak ada yang paham dengan perkataan itu.     

Kata-kata itu membuat mereka berspekulasi sendiri. Tentu saja itu bukanlah ucapan tanpa makna. Sudah sangat jelas jika pria itu tengah melemparkan sebuah isyarat tersembunyi.     

"Apa maksud dari kalimat itu, Benito? Bukankah sangat tidak sopan kamu sengaja mempermainkan Tuan Liu?" sahut Eryk Rocco yang sejak tadi hanya menjadi pendengar atas pembicaraan mereka berdua.     

"Ini bukan permainan, Eryk. Aku hanya memberikan sedikit saran agar Tuan Liu memperlakukan Miranda dengan baik. Walau bagaimanapun juga, perempuan itu pantas untuk mendapatkan penghormatan tersendiri di keluarga Anda," ujar seorang pria yang selama ini selalu memberikan banyak dukungan untuk Miranda Choi.     

"Aku semakin tak paham dengan ucapan Anda, Tuan Benito," sela Jenny Liu yang merasa jika pria itu sengaja ingin mempermainkan dirinya.     

Luis Benito justru mengulum sebuah senyuman tipis penuh arti. Ia sama sekali tak ingin mempermainkan mereka semua. Lebih tepatnya, pria itu menginginkan sesuatu hal terjadi pada hubungan Miranda Choi dan juga Keluarga Liu.     

Setelah terdiam beberapa saat, pria itu akhirnya membuka suara. Sebuah ucapan yang nantinya akan menciptakan pertanyaan baru bagi mereka semua.     

"Pada saatnya nanti kalian akan mengerti. Semoga kala waktu itu tiba, tak akan ada penyesalan di antara kalian. Saya permisi." Itulah kalimat terakhir yang dikatakan oleh Luis Benito kepada mereka. Melawan keluarga Liu tak ada gunanya.     

"Tunggu!" teriak Jenny Liu untuk menghentikan langkahnya.     

Sayangnya, pria itu sama sekali tak menghentikan langkah. Luis Benito tak ingin mengatakan hal apapun lagi mengenai segala hal yang menyangkut Miranda Choi. Ia merasa tak berhak untuk mengatakan semuanya.     

Jenny Liu tampak begitu emosional. Ia benar-benar tak paham akan arah pembicaraan itu. Segalanya tampak abu-abu dan juga tak jelas. Namun, hal itu justru menciptakan sebuah kecemasan tersendiri baginya.     

Entah mengapa, ia berpikir jika ada sesuatu buruk akan terjadi pada keluarganya. Seperti sebuah bom waktu yang siap meledak kapan saja. Segalanya menjadi begitu menakutkan untuknya.     

"Eryk! Apakah kamu sudah menyelidiki hubungan mereka berdua?" tanya Jenny Liu pada seorang pria yang kebetulan duduk tak jauh darinya.     

"Aku sudah menyelidikinya melalui beberapa orang kepercayaanku. Benito dan juga Miranda Choi memiliki hubungan yang sangat dekat sejak lama. Mereka bahkan sempat mengatakan jika perempuan itu adalah anak angkat dari Benito," jelas Eryk Rocco atas pertanyaan wanita yang terlihat sangat cemas dan juga begitu gelisah akan masalah itu.     

"Informasi itu sama sekali tak cukup untuk mengungkapkan apapun mengenai Miranda," celetuk Johnny Liu yang juga mulai memikirkan segala hal mengenai mantan tunangan dari anaknya.     

Mereka semua langsung terdiam tanpa mengatakan apapun. Hal itu sudah sangat jelas, tak ada sesuatu yang bisa membantu mereka untuk mengungkapkan sesuatu yang menciptakan tanda tanya besar.     

Pertemuan itu akhirnya berakhir dalam situasi yang tak terkendali. Bahkan suasana hati Jenny Liu juga semakin memburuk. Terlalu banyak pertanyaan yang tak menemukan jawaban. Hal itu membuat Ibu dari Aaron Liu itu semakin tak karuan.     

Malam itu, Jenny Liu terlihat terburu-buru meninggalkan ruangan itu. Ia menuju ke kamar dalam suasana hati yang begitu buruk.     

Johnny Liu juga sedang berusaha untuk mengejarnya, ia cukup yakin jika istrinya benar-benar sangat kalut. Pria itu berniat untuk membuat istrinya jauh lebih tenang.     

"Apakah Mama baik-baik saja?" tanya Johnny Liu begitu ia berhasil mengejar istrinya berjalan lebih dulu.     

"Apakah Papa yakin jika tak menyembunyikan apapun dariku?" lontar ibu dari Aaron Liu itu begitu saja. Ia mulai berpikir jika suaminya telah melakukan sesuatu tanpa pengetahuannya.     

Sebuah ketakutan tanpa alasan yang jelas justru menguasai hati ibu dari Aaron Liu itu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.