Menantu Pungut

Kekejaman Yang Mengerikan



Kekejaman Yang Mengerikan

0"Apa! Jika memang benar mereka pelakunya, Mengapa mereka begitu tega pada keluarga kita?" lontar Nenek Jiang pada mereka semua. Ia sendiri juga tak terlalu yakin akan hal itu.     

Jiang Lily tersenyum kecut menyaksikan keraguan dari neneknya sendiri. Seolah wanita itu tak percaya jika mereka mampu melakukan segala perbuatan yang begitu kejamnya juga sangat licik.     

Hal itu tentu saja sangat sulit untuk diterima oleh Jiang Lily. Ia berpikir jika Nenek masih saja peduli dan juga membela adik iparnya itu.     

"Apakah Nenek tak mengingat, jika kita telah menolak mereka yang tadi pagi. Mungkin saja mereka tak terima atas penolakan," jelas Jiang Lily pada sosok wanita tua yang selama ini sudah merawat dan juga membesarkannya dengan penuh kasih sayang.     

"Sepertinya kita terlalu lunak selama ini. Jika memang benar mereka pelakunya, kita harus memberikan pelajaran pada keluarga Wen." Nenek Jiang masih memikirkan sebuah hukuman yang pantas untuk mereka semua.     

Aaron Liu masih memikirkan hal itu. Ia harus melakukan segala persiapan untuk mengahadapi kelicikan Keluarga Wen. Dia tak akan membiarkan siapapun menyakiti keluarganya.     

Setelah berpikir cukup lama, Aaron Liu akhirnya berpikir untuk menemui ayahnya. Ia berharap jika Johnny Liu akan membantu mereka.     

"Aku harus menemui papa. Semoga saja papa menemukan solusi terbaik untuk kita. Akan lebih baik jika aku berangkat sendiri saja, kalian bisa beristirahat di sini," kata Aaron Liu sebelum ia berjalan keluar menuju ke sebuah mobil yang sudah siap berangkat kapan saja.     

"Berhati-hatilah, Aaron!" seru Jiang Lily kala menyaksikan suaminya akan masuk ke dalam mobil.     

Aaron Liu hanya bisa melambaikan tangannya saja kalau melihat sang istri berdiri di depan pintu utama. Sesungguhnya ayah telah meninggalkan perempuan itu di rumah. Sayangnya, Jiang Lily sedikit kelelahan setelah mereka melakukan beberapa hal yang cukup menguras tenaga dan juga emosi.     

Dengan sangat terpaksa, pria itu harus pergi sendirian ke rumah kedua orang tuanya. Akan ada banyak hal yang ingin dikatakannya kepada keluarga Liu. Aaron berharap jika keluarganya mampu memberikan solusi terbaik bagi segala musibah yang menimpa keluarga Jiang.     

Setelah melewati perjalanan panjang yang cukup melelahkan karena terjebak macet, Aaron Liu akhirnya telah sampai di depan rumah keluarganya. Tanpa membuang waktu, Ia pun bergegas keluar dari mobil lalu berjalan menuju ke sebuah bangunan mewah milik keluarga Liu.     

Kebetulan sekali ayah dan ibunya tengah duduk santai di ruang keluarga. Mereka berdua teriasi dan berbincang ringan membicarakan sesuatu hal.     

"Apa yang terjadi, Aaron? Kenapa kamu terlihat sangat panik?" tanya Johnny Liu begitu menyadari keberadaan anak semata wayangnya dengan penampilannya terkesan sedikit berantakan.     

"Ada yang ingin aku bicarakan, Pa?" Aaron Liu langsung duduk tak jauh dari kedua orang tuanya. Ia harus mengatakan segala persoalan yang telah menimpa keluarga dari istrinya.     

"Apakah sesuatu yang buruk telah terjadi padamu? Apakah Jiang Lily baik-baik saja?" cemas Jenny Liu pada anak dan juga menantunya. Ia tentu saja tak ingin terjadi sesuatu pada mereka berdua.     

Aaron Liu tampak begitu bingung untuk menjelaskan kejadian itu. Ia harus memikirkan kata-kata yang tepat untuk memulai ceritanya.     

"Ada seseorang yang sengaja membakar pabrik milik Keluarga Jiang. Kami curiga jika itu dilakukan oleh keluarga Wen," lontar Aaron Liu dalam segala kecemasan dan juga perasaan khawatir yang tak mungkin lagi dibendungnya.     

"Apa! Keluarga Wen lagi?" celetuk Johnny Liu begitu mendengar nama itu disebutkan oleh anaknya.     

Tentu saja ada sebuah kejadian buruk yang telah dilakukan oleh Wen Ziyi pada Keluarga Jiang. Hal itu masih tersimpan dalam dan tak pernah diungkapkan oleh Johnny Liu kecuali pada istrinya sendiri.     

Rasanya sudah sangat keterlaluan dan juga berlebihan jika keluarga Wen kembali mencelakai Keluarga Jiang. Johnny Liu tak akan membiarkan hal itu terjadi karena semuanya itu menyangkut kebahagiaan dari anaknya sendiri.     

Johnny Liu sampai berpikir jika sudah saatnya ia mengungkapkan kebenaran yang selama ini disimpannya sendiri. Apalagi melihat segala perbuatan jahat dan juga kekejaman mereka pada Keluarga Jiang.     

"Apa yang sudah mereka lakukan? Apakah Papa mengetahui sesuatu?" desak Aaron Liu agar ayahnya mengatakan sesuatu yang mungkin saja bisa membantunya untuk menyeret orang-orang yang selalu kejam dan juga sangat licik itu.     

Tak langsung memberikan jawaban itu, Johnny Liu justru memandang ke arah istrinya salatnya itu. Seolah ia sedang berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari seorang wanita yang dicintainya itu.     

Untung saja, Jenny Liu terlihat memberikan lampu hijau pada suaminya. wanita itu mendukung jika kebenaran itu harus dibongkar sekarang juga. Tak ada sesuatu yang baik dengan menyimpan kebenaran yang seharusnya diungkapkan.     

"Entah sengaja atau tidak ... Wen Ziyi yang telah membuat kedua orang tua Jiang Lily mengalami kecelakaan hingga tewas karena itu," ungkap Johnny Liu pada anaknya. Ia melihat jika Aaron Liu cukup syok mendengar kenyataan itu.     

"Apa! Jadi mereka juga yang telah membunuh papa dan mama dari Jiang Lily? Bagaimana Papa bisa mengetahui hal itu?" Aaron Liu mulai sangat emosional dan juga tak bisa menahan dirinya.     

Pandangan matanya mulai berkaca-kaca dan berair. Aaron Liu tak bisa membayangkan bagaimana rasanya Nenek Jiang dan juga Jiang Lily mendengar hal itu.     

Hal itu akan menjadi sebuah kebenaran yang sangat menyakitkan bagi kedua wanita itu. Aaron Liu saja bisa merasakan rasa sakit atas segala kekejaman dari Wen Ziyi. Bagaimana jika Keluarga Jiang mengetahui kebenaran itu?     

"Dahulu ... Papa saling mengikuti seluruh anggota Keluarga Jiang untuk mencari celah agar bisa membalaskan dendam atas kematian nenekmu. Hingga suatu ketika, papa Justru harus menyaksikan sebuah kekejaman yang sangat mengerikan yang telah dilakukan oleh seorang perempuan kepada anak juga menantu dari Nyonya Jiang." Johnny Liu menghentikan ucapannya. Ia sendiri merasa ngeri mengingat kekejaman itu.     

"Kenapa bapak tak melaporkan kejadian itu pada polisi?" seru Aaron Liu seolah tak terima karena ayahnya seorang sengaja membiarkan ayah dan ibu dari Jiang Lily tewas begitu saja.     

"Kalau itu Papa masih gelap mata dan memikirkan apapun. Di dalam kepalaku hanya ada dendam saja. Papa hanya memikirkan bagaimana caranya untuk membuat Nyonya Jiang menjadi sangat menderita seperti yang dialami nenekmu. Namun kenyataannya .... " Johnny Liu tak ingin melanjutkan cerita itu lagi. Sekarang ia sangat menyesali segala kebodohan yang telah dilakukannya hingga membuat orang lain begitu menderita.     

Aaron Liu justru tak bisa menerima kenyataan itu. Meski ayahnya tak terlibat atas pembunuhan itu, Johnny Liu menyaksikan segalanya dan sama sekali tidak melakukan apapun.     

Hal itu benar-benar sangat mengecewakan baginya. Terlebih ... Dua orang yang tewas di depan ayahnya itu adalah kedua orang tua dari istrinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.