Menantu Pungut

Kecurigaan Yang Tertahan



Kecurigaan Yang Tertahan

0Johnny Liu langsung pucat seketika. Ia tak sadar telah mengatakan hal itu dihadapan menantunya. Ingin rasanya ia menarik rambutnya sendiri atas kecerobohannya sendiri. Pria itu harus memikirkan sebuah alasan atas kebodohannya sendiri.     

"Maksud Papa ... Penjahat. Bagaimana bisa berubah menjadi seorang pembunuh?" Johnny Liu berpura-pura memukul kepalanya sendiri. Ia masih belum siap mengatakan kebenaran mengenai kematian kedua orang tua dari menantunya.     

"Oh iya ... aku pikir jika mereka telah menghabisi nyawa seseorang," sahut Jiang Lily dalam wajah yang penuh kecurigaan. Seakan perempuan itu tak percaya dengan perkataan ayah mertuanya.     

Segalanya cukup sulit baginya. Terlalu banyak hal terjadi karena keluarganya akhir-akhir ini. Hal itu membuat Jiang Lily terus mewaspadai apapun yang terjadi.     

Mereka semua bisa sedikit lega. Setidaknya Jiang Lily jangan memperpanjang masalah itu. Semua orang berusaha untuk menghadapi kebenaran itu sampai waktunya tiba.     

"Aku akan mengurus seseorang yang selama ini melindungi Keluarga Wen. Kamu langsung saja ke perusahaan untuk menghancurkan WM Fashion, Aaron," bujuk Johnny Liu agar mereka berdua bisa bertindak dalam waktu yang bersamaan.     

"Bagaimana aku bisa masuk ke WM Fashion, Pa?" Aaron Liu sendiri berpikir jika rencana itu tak akan mudah.     

Johnny Liu mengeluarkan sebuah berkas dari tas kerja miliknya. Kemudian dia membiarkan Aaron Liu membaca berkas milik ayahnya.     

Aaron Liu cukup terkejut membaca sebuah kontrak perjanjian kerjasama antara WM Fashion dan juga orang suruhan Johnny Liu. Seolah segalanya sudah direncakan dengan sebaik mungkin.     

"Investor WM Fashion yang kamu sebutkan kemarin adalah orang suruhanku. Kamu harus bisa menghancurkan perusahaan itu sebelum membuka kembali JL Fashion," bujuk Johnny Liu agar anaknya bertekad untuk benar-benar menghapus sebuah perusahaan yang dimiliki antara Keluarga Wen dan Miranda Choi.     

"Baik, Pa. Aku melakukan segala upaya terbaik untuk menghancurkan mereka semua. Kita akan melihat bagaimana WM Fashion akan bertahan kali ini." Aaron Liu mencoba menyakinkan dirinya agar mampu untuk memberikan sebuah balasan setimpal atas perbuatannya.     

Setelah berbincang sebentar, Johnny Liu dan juga Detektif Yang pamit untuk berpindah ke ruang kerja. Kedua pria itu soal akan membicarakan sesuatu yang tentu saja sangat penting.     

Bisa dipastikan jika hal itu menyangkut Keluarga Jiang. Aaron Liu dan juga yang lainnya tak ingin mengganggu pembicaraan mereka. Akan lebih baik jika ia membiarkan pembicaraan serius itu terjadi pada dua pria yang saling percaya satu sama lain.     

Merasa tujuannya datang ke rumah itu sudah tercapai, Aaron Liu pamit untuk pulang. Ia harus mempersiapkan beberapa hal sebelum mendatangi WM Fashion esok harinya.     

Aaron Liu sama sekali tak ingin membiarkan keluarga itu hidup dengan baik dan sangat nyaman setelah melakukan banyak kejahatan.     

Dalam sekejap saja, Aaron Liu telah sampai di mansion Keluarga Jiang. Ia segera membawa istrinya ke kamar. Ia harus memikirkan beberapa hal sebelum esok hari akan mendatangi WM Fashion.     

Pagi hari di hari berikutnya, Aaron Liu sudah berpakaian rapi dan juga sangat siap untuk berangkat ke WM Fashion. Akan ada seseorang yang selama ini melakukan hubungan secara langsung kepada pemilik perusahaan itu.     

"Sebaiknya kamu berhati-hati, Aaron. Aku takut jika mereka melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirimu," ujar Jiang Lily pada sang suami. Ia benar-benar sangat mencemaskan calon ayah dari anaknya.     

"Tenanglah, Lily. Aku akan baik-baik saja. Lagi pulang aku tak sendirian di sana. Ada seseorang yang aelama dipercaya Papa untuk melakukan transaksi dengan pemilik perusahaan itu." Aaron Liu coba jelaskan hal itu agar sang istri tidak terlalu cemas.     

Aaron Liu tentu saja sangat Aku mau habis kalau kecemasan dan juga ketakutan Jiang Lily. Namun, dia tetap harus pergi untuk menyelesaikan segala persoalan satu persatu.     

Segalanya akan jauh lebih baik jika penjahat itu mendapatkan hukumannya. Nenek Jiang sempat melihat Aaron Liu pergi bersama seorang yang berpakaian sangat rapi dan juga begitu sopan.     

"Apa yang akan dilakukan oleh suamimu, Lily?" tanya Nenek Jiang pada cucunya sendiri.     

"Papa meminta kami untuk segera menghancurkan WM Fashion sebelum kita membuka kembali JL Fashion," jelas Jiang Lily ada seorang wanita tua yang selama ini telah mengorbankan segalanya hanya untuk kebahagiaannya.     

"Benarkah? Bagaimana mereka bisa menjatuhkan WM Fashion? Bukankah mereka baru saja mendapatkan investor dan ingin membeli gedung kita?" Nenek Jiang tentu juga mencemaskan hal itu. Ia takut jika sampai terjadi apa-apa dengan menantu kesayangannya.     

Tak ada yang menyangka jika Johnny Liu selalu saja memiliki sebuah rencana sendiri. Namun, semua rencananya tentu saja telah dipersiapkan dengan begitu matang. Pria itu benar-bena sangat peduli dengan Keluarga Jiang.     

Entah Itu adalah sebuah ketulusan dari dasar hati, atau mungkin wujud dari rasa penyesalan atas segala penyesalan dari masa lalu.     

"Seseorang yang melakukan investasi adalah orang suruhan papa," jelas Jiang Lily pada neneknya. Ia sendiri juga tak menyangka jika ayah mertuanya akan melakukan hal itu dalam waktu yang sangat singkat.     

"Apa! Wow ... Tuan Liu benar-benar telah merencanakan segalanya dengan sangat baik. Kamu sangat beruntung memiliki seorang mertua yang begitu peduli pada keluarga kita," ujar Nenek Jiang setelah mendengar penjelasan dari cucunya.     

"Semoga saja Ini bukan apa-apa, Nek. Aku takut jika apa memiliki rencanaku sendiri atas hubungan aku dan juga Aaron. Bisa saja beliau meminta kami berpisah setelah Keluarga Jiang mulai stabil," cemas Jiang Lily dalam sebuah perasaan yang tak bisa ditutupinya.     

Nenek Jiang sama sekali tak paham dengan ucapan cucunya sendiri. Dia merasa jika ada sesuatu hal yang sengaja di sembunyikan oleh Jiang Lily. Sayangnya, wanita dua itu tak ingin memaksakan agar cucunya mau mengatakan keresahan di dalam hati.     

Cepat atau lambat, Jiang Lily pasti akan mengatakan segala hal yang membuatnya begitu gelisah dan juga sangat cemas. Namun, hal itu justru membuat Nenek Jiang menjadi terbebani.     

"Mengapa kamu tampak begitu cemas dan juga terlihat sangat takut, Lily?" Akhirnya ... wanita tua itu tak bisa menahan diri dan memilih untuk bertanya langsung pada cucunya.     

"Aku baik-baik saja, Nek. Hanya merasa tak yakin dengan segala hal yang telah terjadi pada keluarga kita. Rasanya sangat aneh dan terjadi begitu saja. Apakah Nenek juga merasakan hal yang salah?" tanya Jiang Lily pada neneknya.     

'sudah sejak lama, aku merasa ada yang aneh dengan Keluarga Liu. Sayangnya, aku tak pernah menemukan sebuah alasan atas itu," batin Nenek Jiang. Ia tak pernah mengatakan hal itu pada cucunya. Bukan karena apa-apa, ia hanya tak ingin menambahkan beban di pundak dari seseorang yang begitu berharga baginya.     

Nenek dan cucunya itu hanya saling memandang penuh arti. Seolah mereka saling melemparkan banyak pertanyaan tanpa mampu mengucapkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.