Menantu Pungut

Jangan Munafik!



Jangan Munafik!

0"Akhirnya kamu datang juga, Miranda. Rasanya aku sudah tak sabar untuk bertemu denganmu. Ada beberapa hal yang ingin aku perlihatkan padamu." Aaron Liu mengumbar senyuman tipis pada mantan tunangannya itu.     

Miranda Choi sama sekali tak paham akan arah pembicaraan itu. Ia berpikir jika Aaron Liu sengaja ingin mencari masalah dengannya. Jelas-jelas lagi tadi mereka sempat bersitegang dan juga saling menyerang satu sama lain.     

Di sisi perempuan hamil itu, ada Su Minghao yang terlihat serba salah berada di antara mereka. Dia sendiri juga merasa canggung saat ingin menyapa sahabat dari masa lalunya itu.     

"Apa yang kamu lakukan di sini, Aaron?" tanya Su Minghao pada seseorang yang pernah benar-benar dekat dengannya.     

"Tentu saja berbisnis! Kamu pikir untuk apa, Minghao? Menggoda istrimu?" ucapnya dengan nada bertanya. Aaron Liu bisa melihat dan juga merasakan kecurigaan di antara mereka .     

Su Minghao memang berpikir seperti itu. Namun, ia tak mungkin dengan terang-terangan mengatakan hal itu pada Aaron Liu. Rasanya sangat tak sopan jika ia mengatakan hal itu.     

Selain itu, ia tak ingin membuat masalah di perusahaan istrinya. Oleh karena itu, Su Minghao ini untuk menahan diri dan tak mengatakan apapun yang bisa memicu pertikaian di antara mereka.     

"Untuk apa Aaron di sini, Nyonya Wen? Apakah Anda sengaja mengundangnya?" Miranda Choi telah melupakan satu hal penting. Padahal sudah sangat jelas jika perusahaan itu akan segera diakuisisi.     

"Tentu saja aku tak mengundangnya. Aaron datang untuk membahas soal akuisisi perusahaan," terang Wen Ziyi sembari melirik anak dari pemilik Liu Corporation.     

"Sebaiknya kita ke ruang meeting saja. Tak baik jika sampai menarik perhatian dari mereka semua!" Miranda Choi mengatakan hal itu sebelum akhirnya menuju ke sebuah ruangan yang berada tak jauh dari tempat jualan mereka berdiri.     

Aaron Liu memanggil dua orang yang datang bersamanya. Mereka semua harus segera menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tak ingin membuang waktu dan justru akan sangat merepotkan baginya.     

Tibalah saatnya mereka duduk saling berhadapan satu sama lain. Bahkan Su Minghao juga ikut mendampingi istrinya. Ia ingin melihat dan juga mendengar sendiri hal apa yang sebenarnya diinginkan oleh sahabat lamanya itu.     

Selain itu, Su Minghao tak ingin jika terjadi sesuatu yang buruk pada istrinya. Dia sudah janji akan mendampingi Miranda Choi sampai perempuan itu melahirkan anaknya.     

"Apakah kamu pernah bertanya pada Keluarga Wen mengenai uang dalam jumlah besar yang diambil dari perusahaan, Miranda?" Setelah terdiam sejenak, Aaron Liu hasilnya memulai perbincangan itu dengan sebuah pertanyaan yang sangat mengejutkan.     

"Apa maksudmu, Aaron? Jangan main-main di sini!" kesal Miranda pada seorang pria yang hampir saja dinikahinya. Namun, ia justru mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri.     

Wen Ziyi dan kedua anaknya mendadak begitu gelisah. Wajah mereka juga terlihat sangat pucat. Mereka bertiga merasa jika kecurangan mereka akan terungkap saat itu juga.     

Hal itu menciptakan ketakutan tersendiri bagi Keluarga Wen. Mereka akan benar-benar hancur jika Aaron Liu benar-benar mengungkapkan kebenaran itu.     

"Hentikan, Aaron! Kamu sama sekali tak mengetahui apapun!" sentak Wen Ziyi pada menantu Keluarga Jiang itu. Ia sudah sangat takut jika sampai semua kebusukannya terungkap.     

"Kamu pikir aku tak mengetahui apapun? Sudah sangat jelas jika Keluarga Wen telah menyelewengkan dana perusahaan tanpa sepengetahuan Miranda. Bukankah kalian berbisnis bersama? Mengapa hanya Keluarga Wen yang memakai uang perusahaan selama ini?" Aaron Liu ingin membuka mata Miranda Choi atas kebusukan dari partner bisnisnya.     

Mendengar hal itu, Miranda Choi langsung bangkit dari tempat duduknya jangan melemparkan tatapan raja pada seluruh anggota Keluarga Wen. Dia harus mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya mengenai hal itu.     

Namun belum juga mendapatkan jawaban, Aaron Liu sudah memperlihatkan laporan keuangan perusahaan selama tiga bulan belakangan.     

Di sana terlihat beberapa kali Wen Ziyi mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah yang sangat besar. Hal itu tentu saja tanpa izin dari Miranda Choi. Wanita itu berlagak seolah dirinya adalah pemilik tunggal dari perusahaan itu.     

Segalanya akan berhasil hari itu juga. Aaron Liu tak akan membiarkan hal itu berlarut-larut. Terlebih, Liu Corporation akan mulai mengatur ulang segala bisnis di WM Fashion.     

"Apakah itu benar, Nyonya Wen? Untuk apa Anda menarik uang sebanyak ini? Lebih buruknya lagi, hanya sama sekali kamu menjalankan hal itu denganku?" tanya Miranda Choi penuh kecurigaan. Ia sama sekali tak menyangka jika hal itu bisa terjadi tanpa disadarinya.     

"Itu fitnah! Aku menggunakan uang itu untuk membeli bahan baku dan biaya perawatan mesin produksi," kilah Wen Ziyi di hadapan mereka semua. Ia tak ingin mengakui segala tuduhan yang dilontarkan oleh Aaron Liu padanya.     

"Jika tak percaya, silahkan periksa sendiri. Sebelumnya, staf perusahaan sudah mengurus pembelian bahan baku. Mereka juga sudah membayarkan sejumlah uang untuk biaya perawatan sehari sebelum wanita ini mengambil uang perusahaan tanpa seijin kamu, Miranda," sahut Aaron Liu menjelaskan setiap detail dari beberapa transaksi tak wajar dalam laporan keuangan itu.     

Miranda Choi diajak langsung panik. Ia pun langsung memeriksa laporan keuangan yang tadi diperlihatkan oleh Aaron Liu. Ia benar-benar ingin memastikan jika wanita itu tak berniat untuk menipunya.     

Namun sayangnya .... Dia justru menemukan banyak kejanggalan yang semakin tak masuk akal. Sejumlah uang yang ditarik oleh Wen Ziyi terlalu tak masuk akal jika dipakai untuk operasional perusahaan.     

"Brengsek! Kalian sengaja ingin menipuku! Berani-beraninya mengambil uang perusahaan tanpa seijinku! Apa maksudmu ini , Nyonya Wen?" ketus Miranda Choi mulai emosional. Perempuan itu menjadi begitu murka kala menyadari kebodohannya sendiri.     

"Bagaimana kamu lebih mempercayai Aaron dari pada aku, Nona Choi? Pria ini pasti ingin menghancurkan hubungan baik di antara kita. Lebih baik anda tak mendengarkan ucapanmu!" peringat Wen Ziyi pada partner bisnisnya itu.     

"Apakah kalian pikir aku bodoh? Sudah sangat jelas jika Anda mengambil uang dalam jumlah yang besar. Kalian benar-benar tak tahu diuntung!" Miranda Choi sampai berdiri dari tempat duduknya. Ia begitu emosional kala menyadari dirinya telah ditipu mereka semua.     

Wen Ziyi tak mungkin bisa mengelak. Ibarat seorang pencuri, wanita itu telah tertangkap basah. Tak ada penjelasan apapun yang mampu menyelamatkan dirinya.     

Miranda Choi juga tak mungkin membiarkan dirinya terus ditipu oleh Keluarga Wen. Ia akan melakukan sesuatu untuk memberikan pelajaran pada mereka semua.     

"Jangan munafik, Nona Choi! Bukankah Anda membangun perusahaan hanya untuk menghancurkan JL Fashion? Jika tujuan anda telah tercapai ... lalu apa yang kami dapatkan? Aku cukup pantas untuk mendapatkan uang itu!" tegas Wen Ziyi tak ingin semakin disudutkan dan juga terus disalahkan oleh mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.