Menantu Pungut

Penyesalan Seumur Hidup



Penyesalan Seumur Hidup

0"Jika saja tadi detektif Yang jadi ikut makan bersama dengan kami, bisa-bisa Miranda mengetahui kita, memergoki kita, yang mana kita sedang membahas dan menggali info terkait dirinya!" ucap Johnny Liu dengan suara yang cukuplah pelan, sengaja dikhususkan untuk didengarkan oleh Aaron Liu, Putranya.     

Aaron Liu menganggukkan kepalanya, menjawab. "Kamu benar, Pa! Dan anehnya, aku merasa kedatangan Miranda ke restoran ini sungguhlah murni sebuah kebetulan yang mengejutkan!"     

Johnny Liu lalu menanggapi, dan akhirnya dia dan Aaron Liu menggosipkan soal Miranda saat itu juga. Suara mereka berdua pun sangat dikecilkan, agar Miranda tak mendengarnya.     

Meski demikian, apa yang dilakukan oleh Johnny Liu dan Aaron Liu malah membuat Miranda sesekali memperhatikan mereka berdua dengan iringan tanda tanya. "Sebenarnya apa yang dibicarakan oleh mereka berdua? Mereka seperti sedang bisik-bisik!Apa jangan-jangan mereka tengah membicarakanku?"     

Pertanyaan-pertanyaan itupun mengganggu pikirannya Miranda, dan entah bagaimana, intuisinya kini mengatakan bahwa Aaron Liu dan Johnny Liu sedang membicarakannya!     

Sungguh, intuisi wanita sungguhlah tak main-main.     

Sayangnya Miranda tak memiliki bukti kuat yang mendukung akan intuisi-nya itu. Alhasil dia lekas mencoba untuk bersikap tak peduli dengan adanya Aaron Liu ataupun Johnny Liu tersebut.     

Selang beberapa saat, seorang pelayan tiba ke meja makannya Miranda dan Luis Benito, yang mana pelayan itu tentunya membawa dan menghidangkan masakan pesanan dari Miranda ataupun Luis Benito.     

"Ini pesanannya, Nyonya, Tuan," ucap seorang pelayan yang lekas dilanjutkan dengan suaranya yang lembut. "Silakan dinikmati."     

Setelah menghidangkan makanannya, pelayan itu dengan buru-burunya kembali ke dapur, mengurusi pesanannya yang lain.     

Sementara itu, Miranda menatap lekat makanan-makanan yang ada di atas mejanya. Walaupun dia sebenarnya kehilangan nafsu makannya gara-gara adanya Aaron Liu dan Johnny Liu.     

Tapi tetap saja, Miranda harus tetap harus makan, mengingat dia tengah mengandung yang tentunya membutuhkan banyak nutrisi dari makanan.     

"Mari makan!" ucap Miranda kepada Luis Benito, sebelum akhirnya dia hendak memakan makanan yang di atas meja itu sesuap demi sesuap.     

Namun Luis Benito sengaja ingin menyapa mereka terlebih dahulu.     

"Kebetulan sekali, Tuan Liu," sapa Luis Benito pada ayah dari Aaron Liu itu.     

"Sepertinya bisnismu cukup lancar, bagaimana kamu bisa duduk tenang di sini saat terjadi masalah dengan perusahaanmu?" sindir Johnny Liu pada pria itu.     

Luis Benito sama sekali tak terpancing dengan ucapan kasar itu. Dia sangat tahu jika Johnny Liu sengaja ingin memprovokasi dirinya. Pria itu hanya perlu berhati-hati agar tak terjebak dalam permainan pemilik Liu Cosmetic.     

Perempuan yang sedang hamil besar itu menjadi sangat kesal dan juga geram. Untuk menyangka jika Keluarga Liu masih saja mencari masalah terhadap pamannya. Hal itu tentu saja membuat Miranda Choi sangat murka. Sudah sangat jelas jika dirinya sudah memberikan beberapa ancaman dan juga gertakan sekaligus pada mereka semua.     

"Apa! Jadi Paman Benito buru-buru pergi kemarin karena ulah Tuan Liu?" seru Miranda dengan nada bertanya. Ia sama sekali tak mendengar apapun dari pamannya itu.     

"Jika memang iya ... kenapa, Miranda? Bukankah kamu sendiri juga mengetahui permasalahan antara Tuan Benito dan juga Liu Cosmetic?" sahut Aaron Liu pada seorang perempuan yang sudah hamil tua dan hampir saja melahirkan.     

"Apakah kalian benar-benar manusia tak berhati nurani? Paman Benito sama sekali tak bersalah pada Keluarga Liu! Mengapa kalian justru membuatnya harus terseret masalah yang tak jelas itu?" Miranda Choi sangat murka dan juga kehilangan kendali atas dirinya.     

Perempuan itu bahkan melemparkan sorotan tajam dan penuh kebencian pada ayah dan anak itu. Rasanya dia ingin menghancurkan mereka berdua hingga tak mampu bangkit lagi. Sayangnya, Miranda Choi tak sekejam itu pada mereka berdua.     

Rasanya tak adil bagi Miranda Choi. Dia tak ingin orang lain menjadi kesulitan gara-gara dirinya. Seharusnya hanya dia saja yang bertikai dengan Keluarga Liu.     

"Jika kalian ingin menghancurkan seseorang, hadapi saja aku! Jangan menyeret seseorang yang sama sekali tak bersalah!" peringat Miranda Choi dalam ucapan penuh penekanan di hadapan ayah dan anak itu. Tak ada ketakutan sedikit pun yang diperlihatkan oleh perempuan yang sudah hamil besar itu.     

'Darimana Miranda memiliki keberanian itu? Dia benar-benar sama sekali tak takut pada papa. Bahkan menatapnya dengan begitu berani tanpa ketakutan sedikit pun,' batin Aaron Liu kala menyaksikan ucapan penuh ketegangan antara ayahnya dan juga sang mantan tunangan.     

Johnny Liu sendiri cukup terkejut menyaksikan hal itu. Tatapan Miranda Choi benar-benar mampu menggetarkan hatinya. Ia sendiri tak yakin akan perasaan itu.     

Perempuan itu terlalu hebat jika dilihat dari penampilan fisiknya. Miranda adalah perempuan pertama yang berani menatapnya seperti itu. Ada kemarahan, dendam dan juga kebencian terpercik di sana. Benar-benar sangat mengerikan.     

"Sudahlah, Miranda! Jangan membuat keributan di sini!" bujuk Luis Benito pada seorang perempuan yang sudah seperti anaknya sendiri. Ia tak ingin jika pertengkaran mereka justru akan menarik perhatian semua orang.     

"Mereka benar-benar sangat keterlaluan, Paman! Aku tak bisa diam saja melihat Paman ditindas dengan cara tak adil. Tak seharusnya mereka melakukan hal menjijikkan untuk menghancurkan bisnis Paman." Miranda Choi masih saja tak terima akan segala perlakuan tak menyenangkan dan juga sangat menjijikkan dari Keluarga Liu.     

Miranda Choi sudah sangat siap untuk menghadapi segala kekejaman yang telah dilakukan oleh Johnny Liu dengan Luis Benito. Dia akan mencari keadilan bagi sahabat dekat dari ibu kandungnya itu. Perempuan hamil itu tak akan membiarkan Keluarga Liu terus menari di atas penderitaan mereka.     

Tak langsung menanggapi ucapan Miranda Choi, Johnny Liu justru tersenyum sinis pada perempuan itu. Ia terlihat begitu meremehkan mereka berdua. Tak ada yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki segalanya. Hanya Keluarga Liu saja yang bisa menyelamatkan bisnis milik Luis Benito.     

Diam-diam ... Johnny Liu melakukan beberapa hal yang tak mereka berdua ketahui. Dia sengaja membatasi perusahaan milik Luis Benito agar tak bisa meminta bantuan dari siapapun. Berkat beberapa koneksi dan juga bantuan dari Eryk Rocco, hal itu benar-benar bisa terjadi.     

"Itu belum seberapa! Akan ada sesuatu yang jauh lebih mengejutkan dari itu, Miranda! Aku tak percaya jika Aaron hampir saja menikahi anak dari mantan istriku sendiri. Untung saja, pernikahan itu tak terjadi. Bersiaplah untuk menerima balasan atas kekejianmu!" Johnny Liu mengatakan hal itu pada Miranda Choi. Dia benar-benar terlihat sangat membenci perempuan yang telah membuat anaknya benar-benar hancur.     

"Cukup, Tuan Liu! Anda benar-benar sangat keterlaluan. Hentikan itu! Atau Anda akan menyesal seumur hidup." Luis Benito mencoba untuk mengingatkan hal itu pada Johnny Liu. Ia tak ingin jika sampai ada penyesalan di antara mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.