Menantu Pungut

Anak Lain Dari Johnny Liu



Anak Lain Dari Johnny Liu

0Johnny Liu dan juga Aaron Liu menghentikan langkahnya seketika. Mereka berdua langsung membalikkan badan dan melemparkan tatapan tajam pada sosok pria yang terlihat memiliki hubungan dekat dengan Miranda Choi.     

"Mengapa kami tak boleh pergi, Tuan Benito? Bukankah kami sudah berbaik hati untuk mengantarkan Miranda ke rumah sakit?" celetuk Aaron Liu dengan wajah tak senang. Ia merasa jika sikap pria itu sudah berlebihan.     

"Akan lebih baik jika kalian di sini untuk sementara. Apalagi suami dari Miranda masih belum sampai," bujuk Luis Benito tanpa mau memberikan sebuah alasan yang jelas untuk menahan mereka berdua.     

"Apa-apaan ini!" ketus Aaron Liu kesal. "Apakah Papa hanya akan diam saja?" tanyanya heran.     

Sejak tadi, Johnny Liu menunjukkan keanehan yang tak h akal. Pria itu benar-benar tak bersikap wajar seperti biasanya.     

Entah mengapa, Johnny Liu seolah menjadi sangat peduli pada Miranda Choi. Hal itu membuat Aaron Liu kesal dan juga mulai habis kesabarannya. Suami dari Jiang Lily itu justru semakin mencurigai ayahnya.     

"Tuan Benito ada benarnya. Bukan sesuatu yang baik jika kita pergi begitu saja. Setidaknya kita akan pergi setelah memastikan kondisi Miranda cukup baik," terang Johnny Liu yang justru membuat anaknya semakin geram.     

"Aku semakin tak paham dengan pemikiran Papa!" Meski tak setuju dengan keputusan ayahnya, Aaron Liu jelas tak mungkin kembali sendirian dan meninggalkan Johnny Liu di rumah sakit itu.     

Dengan sangat terpaksa, Aaron Liu tak beranjak dari sana. Mereka pun akhirnya menuju ke sebuah ruang tunggu untuk keluarga pasien. Kala itu, tim medis sedang berusaha untuk melakukan operasi caesar pada Miranda Choi.     

Hingga tak berapa lama, salah seorang dokter dan juga perawat yang menangani Miranda keluar dari ruang operasi. Mereka harus berbicara dengan keluarga pasien. Kondisinya benar-benar sudah sangat mendesak dan juga tak bisa diprediksi lagi.     

"Di mana keluarga dari Nyonya Miranda? Ada hal penting yang harus kami katakan." Begitulah ucapan dokter itu di hadapan ketiga pria yang terlihat begitu tegang dan juga sangat tertekan.     

"Suaminya masih dalam perjalanan, Dok. Kamu adalah keluarganya," jawab Luis Benito dalam satu tarikan nafas. Seolah ia sama sekali tak terbebani mengatakan hal itu.     

"Kondisi pasien sempat menurun. Pasien juga mengalami pendarahan hebat. Kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik. Namun, stok darah di rumah sakit ini telah habis. Kami tak memiliki golongan darah yang sama dengan pasien, sedangkan kondisinya semakin menurun," jelas sang dokter panjang lebar mengenai kondisi memprihatinkan dari Miranda Choi.     

Meskipun dokter sudah melakukan tindakan pencegahan dan juga penanganan terbaik, kondisi Miranda Choi justru semakin menurun. Perempuan itu mengalami pendarahan yang hebat. Tim dokter langsung melakukan transfusi darah seketika itu juga. Namun, sudah beberapa kantong telah diberikan ... pendarahan masih belum berhenti.     

Di dalam ruang operasi     

"Kita kehabisan stok darah untuk pasien!" seru seorang petugas yang bertanggung jawab untuk mengurus transfusi darah.     

"Apa! Bagaimana bisa terjadi?" seru seorang dokter yang masih berada di sana langsung syok. "Hubungi bank darah sekarang juga!"     

"Kami sudah menghubungi beberapa bank darah dan juga rumah sakit, tak ada yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien," jelas petugas yang bertanggung jawab mengurus hal itu.     

'Sial!' Dokter itu mengumpat dalam hati. Ingin sekali dia mengamuk di ruangan itu. Namun, ia tahu sendiri jika mereka sudah menghabiskan banyak kantong untuk melakukan transfusi darah.     

Dokter lain yang menangani juga bisa melihat kecemasan itu. Namun, segalanya berada di luar kendali. Jika dalam kondisi cukup normal, stok darah yang tadi tersedia tentu sangat cukup. Namun, kondisi ini sangat berbeda.     

Seorang perawat berlari keluar untuk menghubungi keluarga pasien. Dalam kondisi seperti itu, hanya keluarganya sana yang berkemungkinan memiliki golongan darah yang sama.     

"Dokter! Kita tak bisa menunggu lagi. Pasien mengalami pendarahan hebat dan kita kehabisan stok darah. Tak ada bank darah rumah sakit manapun yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien!" jelas perawat itu sangat panik.     

"Apa! Bagaimana itu bisa terjadi? Bukankah ini rumah sakit terbaik di kota ini?" teriak Johnny Liu murka. Ia sangat frustrasi dan juga emosional dalam kondisi yang begitu menegangkan itu.     

Pria itu tanpa sadar memperlihatkan segala kecemasan dan juga ketakutannya pada kondisi dari Miranda Choi.     

Luis Benito sudah tak memiliki cara lain lagi. Jika terlambat sedikit saja, mereka bisa saja kehilangan ibu dan bayinya.     

Dengan sangat terpaksa, ia harus meminta bantuan pada Johnny Liu. Meski sebenarnya, ia tak ingin melakukan hal itu. Rasanya tak pantas jika ia sendiri yang harus membongkar kebenaran tentang Miranda Choi.     

"Tuan Liu memiliki golongan darah yang sama. Dia bisa mendonorkan darah untuk menyelamatkan pasien," celetuk Luis Benito sembari melemparkan tatapan tajam pada Johnny Liu.     

"Apa maksudmu? Bagaimana aku dan Miranda memiliki darah yang sama?" Johnny Liu merasa tak mengerti dengan segala hal yang sedang terjadi. Semuanya cukup sulit untuk dipahami.     

"Lebih baik Anda Lang ikut kami!" Perawat itu mendesak Johnny Liu agar segera mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan Miranda Choi.     

Tinggallah Aaron Liu dan juga Luis Benito di sana. Dua pria itu saling memandang, melemparkan tatapan tajam yang penuh arti. Sudah sangat jelas jika mereka seolah saling menyerang dalam sorotan matanya.     

Setelah terdiam beberapa saat, Aaron Liu memberanikan untuk bertanya langsung pada Luis Benito. Dia sudah tak tahan jika harus menahan rasa penasaran di dalam dirinya.     

"Apakah ada sesuatu yang Anda sembunyikan dari kami, Tuan Benito? Apa sebenarnya hubungan papa dan juga Miranda?" lontar Aaron Liu dengan ekspresi sangat tak sabar untuk mendengar kebenaran itu.     

"Apa yang Anda harapkan, Tuan muda Liu? Sepertinya Anda akan kecewa jika mendengarnya sendiri." Luis Benito masih belum ingin mengatakan kebenaran apapun mengenai hubungan Miranda Choi dan juga Johnny Liu.     

Namun, ia bisa melihat jika hal itu membuat Aaron Liu begitu tersiksa karena penasaran. Luis Benito pun berniat untuk memberitahukan sedikit informasi mengenai Miranda Choi.     

"Apakah Anda mengetahui soal ibu kandung dari Miranda, Clara Torne?" tanya Luis Benito untuk mengulur sebuah informasi penting bagi mereka semua.     

"Tentu saja. Bukankah Clara Torne adalah mantan istri dari papa yang dulu pernah mengkhianatinya?" Begitulah tanggapan Aaron Liu mengenai ucapan pria di hadapannya.     

"Sedikit betul. Ada beberapa kebenaran yang sama sekali tak diketahui oleh papamu." Luis Benito masih saja tak mengatakan sesuatu yang penting atau menjadi sebuah rahasia selama ini.     

Aaron Liu terdiam sebentar, ia sedang berpikir mengenai hubungan mereka. "Jangan bilang jika Miranda adalah anak dari papa! Hal itu jelas tak mungkin karena Miranda berusia lebih muda dariku!" tegasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.