Menantu Pungut

Rem Blong!



Rem Blong!

0"Apa! Apakah Papa pernah menjalin hubungan kembali dengan Clara setelah kita menikah?" duga Jenny Liu setelah mendengar pengakuan dari suaminya.     

"Apa maksud Mama? Aku tak pernah mengkhianati Mama. Tak pernah sekalipun!" tegas seorang pria yang merasa sangat bersalah pada wanita yang sangat dicintainya itu.     

Jenny Liu masih berupaya untuk memahami hal itu. Terlalu sulit bagian untuk mengerti setiap kalimat dari suaminya. Yang dia tahu, Miranda Choi berusia lebih muda beberapa tahun dari Aaron Liu.     

Hal itu membuat Jenny Liu berpikir jika suaminya berkhianat selama masa pernikahan mereka. Sedangkan penjelasan dari pria itu mengatakan sebaliknya, membuat segalanya cukup membingungkan dan juga sangat tak jelas.     

"Apakah Papa sedang mempermainkan aku? Kalau Papa tak pernah berkhianat, bagaimana Miranda bisa menjadi anakmu?" lontar Jenny Liu sangat emosional. Ia tak bisa berpikir dengan benar. Hanya rasa sakit yang dirasakan oleh ibu dari Aaron Liu itu.     

"Itu hanya kesalahpahaman saja, Pa. Miranda tak lebih muda dari Aaron. Segala informasi mengenai dirinya telah diubah," jelas seorang pria pada istrinya.     

Jenny Liu semakin tak paham akan pembicaraan suaminya. Meskipun dia mencoba berpikir sangat keras,tetap saja tak menemukan jawaban apapun atas pertanyaan di dalam hatinya. Dia masih saja berpikir jika Johnny Liu telah mengkhianati dirinya.     

Sebuah situasi yang sulit dan tentu saja tak mudah untuk dijelaskan. Sangat wajar jika wanita itu menjadi sangat emosional dan juga cukup syok mendengar sebuah kebenaran yang tak terbayangkan sebelumnya.     

Jenny Liu harus mengetahui jika suaminya sendiri memiliki seorang anak dari mantan istrinya. Padahal dia cukup tahu jika Clara Torne telah menikah dengan pria lain kala itu.     

"Bukankah Clara telah menikah dengan pria itu? Bagaimana Miranda bisa menjadi anak Papa?" Jenny Liu masih belum bisa menerima hal itu. Terlalu sulit baginya untuk menerima sebuah kebenaran yang baru saja didengarnya.     

"Saat kami bercerai, ternyata Clara sedang mengandung anakku. Dia juga sama sekali tak sadar jika anak itu adalah anakku," jelas Johnny Liu pada istrinya.     

Meski akan sangat sulit untuk menerima hal itu, Johnny Liu akan tetap berusaha untuk menjelaskan segala kebenaran mengenai kebenaran itu. Ia sendiri juga masih tak percaya dengan hal itu.     

Namun, tak bisa dipungkiri jika Johnny Liu merasa sesuatu yang aneh kala menyaksikan Miranda Choi berada di antara hidup dan mati. Seolah ia terseret dalam kesedihan dan rasa sakit itu.     

"Mana ada seorang wanita tak menyadari jika dirinya tengah hamil? Apakah Papa telah berbohong selama ini? Apakah Papa telah bermain gila di belakangku?" lontar Jenny Liu dalam suara bergetar dan juga sangat memilukan membayangkan suaminya kembali menjalin hubungan dengan mantan istrinya.     

"Tidak, Ma! Mama bisa bertanya langsung pada Tuan Benito. Dia yang sudah mengatakan semuanya padaku. Miranda juga lebih tua beberapa tahun dari Aaron. Mama tak perlu cemas, aku juga sudah melakukan tes DNA untuk memastikan hal itu," jelas Johnny Liu untuk menyakinkan sosok wanita yang hampir saja meneteskan air mata saat itu.     

"Apakah Papa sama sekali tak curiga jika ini semua adalah persekongkolan mereka semua? Bukankah Papa melihat sendiri bagaimana Miranda telah berusaha untuk menghancurkan keluarga kita?" seru Jenny Liu pada pria yang sudah kehilangan akal untuk menjelaskan hal itu pada istrinya.     

Situasi menjadi semakin tak terkendali. Wanita itu berlari menuju ke kamarnya. Jenny Liu berganti pakaian yang jauh lebih tertutup dari sebelumnya. Dia terlihat akan pergi keluar.     

Hal itu membuat Johnny Liu menjadi sangat panik dan juga cemas. Ia tak ingin jika istrinya pergi dalam kondisi emosional. Tentu saja bukan sesuatu yang baik bagi Jenny Liu.     

"Apa yang Mama lakukan? Jangan tinggalkan rumah ini, Ma! Kita harus membicarakan hal ini." Johnny Liu menarik tangan Jenny Liu dengan begitu memohon agar istrinya itu tak pergi dari rumah. Dia sudah berpikir macam-macam jika wanita itu sampai nekat pergi dari sana.     

"Lepaskan, Pa! Aku hanya ingin berpikir sebentar. Kebenaran ini terlalu sulit kuterima. Akan lebih baik jika aku berpikir sendirian untuk memikirkan semuanya," ucap Jenny Liu sembari berusaha untuk melepaskan tangan pria itu darinya.     

Bukan ingin melarikan diri, Jenny Liu hanya membutuhkan waktu untuk berpikir sendirian. Segalanya terlalu rumit dan di luar kendalinya. Kepalanya serasa akan meledak membayangkan suaminya bersama sang mantan istri.     

Terlalu banyak hal terjadi dalam kehidupan mereka berdua. Begitu banyak yang harus mereka korbankan. Dan semuanya itu bermula sejak kehadiran Miranda Choi di dalam kehidupannya. Dan sekarang ....     

Jenny Liu terlalu terkejut bukan main ketika mendengar fakta tentang Miranda, yang mana ternyata Miranda tak lain adalah anak dari suaminya, Johnny Liu!     

Seketika itu, Jenny Liu sontak berfikir yang tidak-tidak, di mana dia berfikir bahwa Johnny Liu telah mengkhianatinya dan masih main belakang dengan sang mantan istri.     

'Johnny Liu benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya dia mengkhianatiku!' batin Jenny Liu, pikirannya tiba-tiba kosong disertai dengan perasaannya yang tak karuan.     

Bagaimana tidak, Jenny Liu selama ini sudah sangat percaya dengan Johnny Liu. Namun kini, dia malah mendapatkan fakta bahwa Miranda adalah anak dari suaminya itu.     

Sungguh, dengan fakta tersebut, membuat Jenny Liu kebingungan dan tak tahu harus bagaimana.     

Di sela-sela kebingungannya itu, Jenny Liu secara selintas kepikiran untuk pergi dari kediaman keluarga Liu, guna menangkan pikiran dan hatinya yang sedang kacau-kacaunya.     

'Apa aku harus pergi dari sini saja?' batin Jenny Liu. Dia lalu tanpa pikir panjang lekas berlari keluar, meninggalkan kediaman keluarga Liu saat itu juga. Dia sama sekali tak peduli kala Johnny Liu mencoba untuk menghentikan dirinya.     

"Berhenti, Ma! Jangan pergi!" seru Johnny Liu pada sang istri yang pergi begitu saja.     

Dengan buru-buru, Jenny Liu masuk ke dalam mobil dan langsung menginjakkan gas mobilnya itu, diiringi dengan perasaannya yang tak nyaman untuknya.     

Dalam pikirannya, Jenny Liu merasa akan lebih baik jika dirinya mencari udara segar di jalanan. Dibanding harus tetap tinggal di kediaman keluarga Liu bersama Johnny Liu, pria yang telah ia duga berselingkuh di belakangnya.     

Lama kelamaan, Jenny Liu yang sudah berada di jalanan kota. Dia malah terus-terusan menginjak gas mobilnya, melaju sekencang-kencangnya.     

Dan di saat Jenny Liu semakin melaju dalam suasana hatinya yang tak karuan itu, dia mulai kehilangan kendali. Entah apa yang telah terjadi ... tiba-tiba mobilnya oleng dan tak bisa ia kendalikan.     

"Astaga! Apa yang terjadi! Mengapa rem tak berfungsi?" paniknya dalam laju kencang yang tak bisa dihentikan.     

Jenny Liu berupaya untuk mengurangi kecepatannya. Ia tak pernah membayangkan jika rem mobilnya sama sekali tak berfungsi. Dalam posisi seperti itu, ia hanya teringat oleh perkataan suaminya beberapa waktu lalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.