Menantu Pungut

Sabotase!



Sabotase!

0"Apa-apaan kalian!" Jenny Liu tiba-tiba saja bangkit dan langsung terduduk di atas ranjang pasien. Tentu saja ia tak terima atas tuduhan tak berdasar itu.     

Aaron Liu dan juga Ayahnya langsung melebarkan matanya. Mereka berdua sama-sama terkejut mendapati Jenny Liu sudah sadar. Rasanya seperti sedang anugerah yang baru saja diturunkan dari langit.     

"Mama!" seru Aaron Liu pada ibunya. Ia langsung bergerak cepat untuk memeluk ibunya. Rasanya sangat bahagia bisa melihat ibunya baik-baik saja.     

"Bagaimana kamu bisa berpikir jika mama sengaja bunuh diri?" protes Jenny Liu pada anak semata wayangnya. Ia berpikir jika ayah dan anak itu terlalu berlebihan dalam menyimpulkan sesuatu.     

"Bisa saja Mama sakit hati karena Papa telah memiliki seorang anak dari mantan istrinya. Hingga Mama sangat kecewa dan berniat untuk mengakhiri hidup," duga Aaron Liu atas sebuah kecelakaan yang menimpa ibunya sendiri.     

Jenny Liu hanya tersenyum kecut tanpa menanggapi perkataan itu. Ia masih cukup syok akan sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Bagaimanapun juga, hal itu sangat berbahaya dan bisa saja menghilangkan nyawa.     

Namun, dia sudah meminta pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jenny Liu sempat sadar dan meminta mereka untuk melakukan penyelidikan dan juga memanggil Detektif Yang untuk membantu.     

Jenny Liu juga yang meminta pihak rumah sakit untuk menghubungi suaminya. Meski sebenarnya, wanita itu masih sangat kecewa atas sebuah kebenaran dari masa lalu Johnny Liu.     

Di sisi lain, Detektif Yang telah berusaha keras menyelidiki tentang kecelakaan yang menimpa Jenny Liu, terlebih dia sejak awal merasa ada yang janggal sejak wanita itu mencoba untuk menghubunginya beberapa waktu lalu.     

Dan kini, kejanggalan yang ia rasa itu benar-benar nyata, ketika dia dengan jelas mengetahui fakta yang ada, terkait mobil yang dikendarai oleh Jenny Liu sebelum kecelakaan itu terjadi!     

'Aku harus segera memberitahu Tuan Liu secepatnya!' batin Detektif Yang, dia ingin Johnny Liu dan Aaron Liu mengetahui fakta yang ia dapatkan tersebut.     

Dengan buru-buru, Detektif Yang segera masuk ke dalam mobilnya, dan langsung bergegas menuju ke rumah sakit di mana Jenny Liu dirawat, yang mana di rumah sakit tersebut Juga ada sosok Johnny Liu dan Aaron Liu!     

Di sela-sela perjalanannya itu, Detektif Yang terus saja memutar otaknya, memikirkan suatu hal yang mengganggunya.     

Namun di detik berikutnya, Detektif Yang menggelengkan kepalanya sesaat, membuyarkan segala macam hal yang mengganggu pikirannya.     

"Sial! Tak seharusnya aku teralihkan seperti ini! Bagaimanapun aku sedang berkendara, jadi tak sepatutnya aku berfikir berbagai macam sekaligus di situasiku kini!" lirih Detektif Yang, sebelum akhirnya dia memfokuskan dirinya ke jalan raya, jalan yang harus dia lalui untuk menuju ke rumah sakit pusat kota.     

Selang beberapa menit, di rumah sakit kota kini terdapat begitu banyak orang, entah itu pasien ataupun keluarga pasien.     

Dan saat ini, akhirnya Detektif Yang telah tiba di rumah sakit tersebut.     

Tanpa membuang waktu sedikitpun, Detektif Yang lekas turun dari mobilnya dan dengan langkah cepatnya, dia memasuki rumah sakit itu.     

Dan untungnya Detektif Yang sudah mengetahui ruangan di mana Jenny Liu di rawat. Berkat hal tersebut, dia pun akhirnya dapat lebih mudah dalam mencari ruangan tersebut.     

"Ruangannya seharusnya di sebelah sini!" ujar Detektif Yang dengan suaranya yang cukup pelan. Dia keluar dari lift lalu tanpa ragu berjalan menyusuri lorong rumah sakit, hingga akhirnya dia menemukan ruangan yang memang dikhususkan untuk merawat Jenny Liu!     

Sesampainya Detektif Yang di depan ruangan itu, dia seketika itu menyadari adanya sosok Johnny Liu serta juga Aaron Liu, yang mana mereka berdua sedang duduk tak jauh dari tempat di mana Jenny Liu dirawat.     

Melihat wajah dari Johnny Liu dan Aaron Liu, Detektif Yang pun dapat menyimpulkan bahwa ayah dan anak itu sedang cemas-cemasnya. Mereka sedang membicarakan sesuatu yang tentu saja sangat penting.     

Detektif Yang mengembuskan nafas pelan, sebelum dirinya mendekati Johnny dan Aaron Liu yang sedang cemas itu.     

Sesampainya di dekat Johnny Liu ataupun Aaron Liu, Detektif Yang kemudian tanpa basa-basi mengatakan, "Tuan Liu, aku menemukan sebuah fakta terkait mobil yang dikendarai oleh Nyonya Liu sebelum kecelakaan terjadi."     

"Yang mana ternyata telah ada seseorang yang dengan sengaja menyabotase mobilnya, hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi!" tambah detektif Yang dengan suaranya yang cukup jelas.     

Mendengar pernyataan itu, Johnny Liu dan juga Aaron Liu pun sama-sama terkejut.     

"Apa kamu serius dengan apa yang kamu sampaikan ini, Detektif Yang?" tanya Johnny Liu memastikan.     

Detektif Yang menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dan tak hanya itu, dia juga menjelaskan. "Aku benar-benar yakin dengan fakta yang aku ketahui ini, Tuan Liu!"     

"Terlebih aku sudah mengecek mobil dan tempat kecelakaan itu terjadi, dan hasilnya selalu sama, yang mana mobil yang dikendarai oleh Nyonya Liu itu memanglah dalam keadaan sabotase! Seseorang sengaja merusak rem mobilnya," imbuh Detektif Yang dengan raut wajah penuh keyakinan itu.     

Lama kelamaan, Johnny Liu dan Aaron Liu pun mempercayai apa yang dikatakan oleh Detektif Yang barusan. Namun masalahnya, siapa yang telah berani menyabotase mobil yang dikendarai oleh Jenny Liu?     

Johnny Liu dan Aaron Liu pun akhirnya sama-sama memiliki spekulasi tersendiri di dalam otaknya masing-masing, disertai dengan perasaan cemas, gelisah, serta amarah!     

"Apakah Mama membawa mobilku?" tanya Aaron Liu pada seorang wanita yang masih cukup syok mendengar keterangan dari Detektif Yang baru saja.     

"Benar, Aaron. Tadi mobilmu berada di depan setelah papamu kembali. Jadi aku langsung masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja," jelas Jenny Liu pada mereka semua.     

Sebenarnya sedikit aneh dan juga sangat tak masuk akal. Jika beberapa saat lalu mobil itu baik-baik saja, mengapa mendadak rem tak berfungsi? Pertanyaan itu memenuhi kepala ketiga pria yang kebetulan berada di ruang perawatan Jenny Liu.     

Segalanya tentu saja tak semudah yang dibayangkan. Ada banyak kemungkinan yang terjadi sebelumnya.     

"Apakah kalian sudah memeriksa seluruh kamera pengawas di seluruh Kediaman Liu? Aku yakin jika ada seorang penyusup yang sengaja merusak rem mobilnya," ucap Detektif Yang dengan segala pertimbangan tersendiri dalam kasus mereka.     

"Itu berarti ... orang itu sebenarnya menargetkan aku saja. Siapa orang yang begitu menginginkan kemalanganku? Yang jelas bukan Miranda!" sahut Aaron Liu dengan segala pemikirannya sendiri. Ia menjadi sangat penasaran akan seseorang yang mengingatkan kematiannya.     

Mereka semua saling memandang sembari terus memikirkan hal itu. Pasti ada seseorang yang sengaja ingin mencelakai Aaron Liu kala itu. Namun, rencana itu tak berjalan sesuai keinginan mereka.     

"Mungkinkah Keluarga Wen?" celetuk Aaron Liu tak terlalu yakin. Untuk sementara, dia hanya menduga jika itu ulah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.