Menantu Pungut

Permainan Miranda?



Permainan Miranda?

0Miranda Choi merasa telah dipojokkan oleh adik tirinya sendiri. Jika awalnya dia ingin membuat Keluarga Liu hancur, hal itu tidak lagi. Segala ketulusan dari ayahnya dan juga Jenny Liu telah merubah segalanya.     

Dalam sekejap saja, segala kebencian di dalam hatinya luntur dan nyaris lenyap. Sedikit waktu saja akan merubah segalanya.     

"Pengacara akan datang sebentar lagi. Setidaknya tunggulah sejenak, Aaron!" Miranda Choi mengatakan hal itu dengan wajah setengah memohon. Untuk pertama kalinya, ia memohon pada seorang pria yang dulu hampir saja menjadi suaminya.     

"Permainan apalagi ini, Miranda? Aku tak ingin bermain-main untuk membuang waktu," kesal Aaron Liu karena merasa telah dipermainkan oleh saudara tirinya.     

"Kita akan pergi setelah pengacara datang!" Jenny Liu mengatakan hal itu sembari melirik ke arah di mana anaknya berdiri. Dia tak ingin pergi tanpa menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan.     

Tak ada pilihan lain, Aaron Liu terpaksa mengurungkan niatnya untuk segera meninggalkan rumah itu. Tak tega jika harus memaksa ibunya untuk pergi sesuai keinginannya.     

Di antara mereka semua, tak ada seorang pun yang mengetahui rencana Miranda Choi. Beberapa pria yang juga berada di ruangan itu juga menatap curiga istri dari Su Minghao itu. Mereka cemas jika perempuan itu kembali merencanakan sesuatu yang jahat pada keluarganya sendiri.     

Tak berapa lama, Luis Benito mendekati sosok perempuan yang sudah seperti anaknya sendiri. Dia juga tak ingin jika sampai Miranda Choi kembali berulah dan membahayakan orang lain.     

"Mengapa mereka harus menunggu pengacara, Miranda? Apakah kamu merencanakan sesuatu? Paman tak akan memaafkan kamu jika sampai tindakan kamu membahayakan Keluarga Liu!" peringat Luis Benito pada perempuan yang baru beberapa hari melahirkan seorang anak laki-laki.     

"Apa yang Paman pikirkan? Aku tak mungkin melukai keluargaku sendiri setelah banyak hal yang sudah mereka lakukan untukku," jelas Miranda Choi atas sesuatu hal yang masih belum terlaksana. "Apakah Paman menilai aku serendah itu?" tanyanya.     

"Aku tak menilai rendah dirimu. Hanya mengantisipasi jika kamu sampai melakukan hal bodoh untuk kesekian kalinya." Luis Benito tentu tak ingin kalah dengan anak perempuan dari sahabatnya itu. Berbagai hal pernah dilakukannya hanya untuk memuaskan niat Miranda untuk membalas dendam.     

Namun kali ini, Luis Benito tak ingin kembali mengulang kesalahan itu. Terlebih hubungannya dengan Johnny Liu juga cukup dekat sejak pria itu mendonorkan darahnya untuk Miranda Choi.     

Su Minghao yang sejak tadi tak banyak bicara, kemudian mulai mendekati istrinya. Dia juga sangat cemas jika Miranda sampai melakukan sesuatu yang berbahaya bagi mereka semua.     

"Benar kata Paman Benito, Miranda. Kami sangat berharap jika kamu akan melupakan segala dendam dengan Keluarga Liu. Tak bisa dipungkiri, mereka semua adalah keluargamu. Bahkan Tuan Liu juga mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kamu beberapa waktu lalu." Su Minghao mencoba mengingatkan hal itu pada istrinya. Hanya bisa berharap jika Miranda Choi tak lagi mencari masalah dengan Aaron Liu dan juga keluarganya.     

"Jangan menggurui aku, Minghao! Kamu cukup menjadi seorang suami dan juga ayah yang baik saja." Miranda Choi sangat tak suka jika suaminya ikut campur dalam hubungan keluarganya. Bukan tanpa alasan, dia hanya tak ingin menyeret pria itu dalam rumitnya hubungannya dan Keluarga Liu.     

Meski Miranda Choi terkesan sangat kasar dan juga tak berperasaan, dia tetap saja manusia biasa. Sosok perempuan yang memiliki sisi lain yang selama ini sengaja ditutupinya. Ia hanya ingin terlihat kuat dan tak menyedihkan di hadapan semua orang.     

Terlalu banyak penderitaan yang telah dilalui oleh Miranda. Ia harus dibesarkan tanpa seorang ayah dan juga kehilangan ibunya kala masih cukup muda. Menjalani kehidupan dengan Keluarga Choi yang tak benar-benar tulus peduli padanya.     

Hal itu sudah cukup menjadi siksaan tersendiri bagi Miranda. Beruntung ada Luis Benito yang selalu menjaga dan juga mencukupi segala kebutuhannya.     

"Selamat pagi, Tuan Liu. Nyonya," sapa seorang pengacara yang kebetulan sudah datang bersama dua rekannya.     

Semua orang menatap ke arah yang sama. Melemparkan tatapan penuh tanya bercampur rasa penasaran di dalam hati. Entah mengapa, suasana menjadi begitu mendebarkan dan juga menciptakan tekanan tersendiri bagi mereka.     

"Sebaiknya kita berbincang di ruang keluarga saja. Ada beberapa hal penting yang ingin aku sampaikan pada kalian semua." Miranda Choi berjalan lebih dulu menuju ke ruang keluarga. Ia merasa jika di sanalah semua orang bisa berkumpul.     

"Apalagi ini, Miranda! Jangan membuang waktu untuk sesuatu yang tak berguna!" murka Aaron Liu karena merasa jika perempuan itu sengaja mempersulit keluarganya.     

Aaron Liu berpikir jika hubungan mereka telah berakhir sejak Miranda Choi meminta seluruh aset dan juga kekayaan Keluarga Liu. Tak ada lagi alasan baginya untuk tetap bertahan di sana.     

Pria itu semakin kesal karena Miranda sama sekali tak mengacuhkan dirinya. Jangankan mendapatkan jawaban, perempuan itu sama sekali tak berhenti atau menolehkan wajahnya.     

Begitu semua orang sudah mengambil tempat duduk masing-masing, Miranda Choi justru bangkit berdiri dan menghampiri si pengacara. Dia meminta beberapa berkas yang kemarin dimintanya mengenai segala hal tentang Keluarga Liu.     

"Dengan berbagai alasan dan juga pertimbangan yang cukup lama, aku ingin jika Mama dan Papa tinggal bersamaku mulai sekarang," celetuk Miranda Choi tanpa beban sedikit pun.     

"Apa!" Nada terkejut terdengar dari seisi ruangan. Mereka menjadi sangat bingung atas keinginan dari Miranda Choi.     

"Gila kamu, Miranda! Setelah merebut seluruh aset dan kekayaan keluarga kami, kamu juga menginginkan papa dan mama. Apakah kamu begitu membenci aku hingga ingin merebut semua milikku?" geram Aaron Liu atas sebuah permintaan tak terduga dari saudara tirinya itu. Ia sama sekali tak habis pikir jika perempuan itu akan merampas segalanya.     

Baik Johnny Liu dan juga Luis Benito serta Su Minghao mulai meraba-raba rencana Miranda Choi. Tak ada seorang pun kecuali tim pengacara yang mengetahui keinginan dari anak perempuan di Keluarga Liu.     

Jiang Lily langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia sendiri juga tak paham alasan Miranda Choi sampai begitu tega pada suaminya. Sebagai seorang istri, sangat wajar jika dia berniat untuk membela Aaron Liu.     

"Tunggu, Kakak ipar! Apakah tak cukup kamu merebut segalanya? Mengapa masih berniat untuk merebut papa dan mama? Bukankah itu sangat kejam dan juga begitu keterlaluan? Di mana hati nuranimu sebagai sesama manusia?" lontar Jiang Lily karena merasa jika keinginan Miranda Choi sudah melebihi batasan.     

"Aku belum selesai berbicara, Adik ipar. Biarkan pengacara keluarga kita yang menjelaskan semuanya." Miranda Choi tak ingin memperburuk hal itu. Dia memberikan kesempatan pada si pengacara untuk menjelaskan segalanya.     

Bisa ditebak jika pengacara itu pasti akan membicarakan mengenai pengalihan aset dan juga kekayaan Keluarga Liu. Hal itu membuat wajah mereka menegang dan juga tak senang dengan hal itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.