Menantu Pungut

Pelukan Perempuan Lain?



Pelukan Perempuan Lain?

0Begitu menyelesaikan pembicaraan antar anggota keluarga, Aaron Liu pun mengajak istrinya untuk pergi dari sana. Dia seolah tak betah berada di rumahnya sendiri.     

Keberadaan Miranda Choi seolah telah membuat Aaron Liu begitu gerah dan juga tak nyaman. Setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk tetap tinggal, ia langsung mengajak Jiang Lily untuk meninggalkan rumah keluarganya itu.     

"Apakah kamu percaya jika Miranda telah berubah, Lily? Bagaimana jika itu adalah niat liciknya untuk menguasai papa dan mama?" duga Aaron Liu dalam segala pertimbangan yang sejak tadi memenuhi kepalanya.     

"Bukankah kita juga perlu memberikan kesempatan, Aaron? Siapa tahu Miranda benar-benar ingin menjadi keluarga kita." Rasanya tak berlebihan bagi Jiang Lily jika mereka memberikan kesempatan pada Miranda Choi. Tak ada yang tahu niat perempuan itu yang sebenarnya.     

"Apakah kamu juga sudah terjebak dengan perempuan licik itu?" kesal Aaron Liu begitu mendengar sendiri kalau istrinya sendiri terdengar membela saudara tirinya.     

Jiang Lily yang kebetulan duduk bersama Aaron Liu di dalam mobil menjadi ikut risih. Sejak tadi, suaminya itu terus saja menghujat saudaranya sendiri. Hal itu benar-benar sangat menggangu ketenangannya.     

Setelah beberapa waktu pria itu sama sekali tak menghentikan ocehannya, Jiang Lily kembali membuka pintu mobil lalu keluar dari sana.     

"Jika kamu tak bisa diam, lebih baik aku naik taksi untuk pulang!" gertak Jiang Lily untuk mengendalikan segala pembicaraan tak berujung dari sang suami.     

"Astaga, Lily! Mengapa justru kamu yang marah denganku? Cepatlah masuk! Bisa jadi masalah jika mama melihat kita." Aaron Liu pun ikut keluar dari mobil lalu mengajak istrinya untuk kembali masuk.     

Pria itu masih berusaha untuk membujuk istrinya. Aaron Liu bisa melihat jika Jiang Lily benar-benar sangat kesal dan juga geram atas ucapannya yang semakin tak jelas.     

Begitu perempuan hamil itu kembali masuk dan duduk di dalam mobil, Aaron Liu memperlihatkan penyesalan di dalam dirinya. Dia tak ingin membuat istrinya murka karena kecerobohannya.     

"Maaf, Lily. Aku sama sekali tak berniat untuk membuat kamu kesal. Hanya ingin menumpahkan kekesalan dan juga kecurigaanku pada Miranda saja," jelas Aaron Liu dengan begitu lembut sembari menggenggam kedua tangan istrinya.     

"Aku sama sekali tak ingin berdebat denganmu, Aaron!" Begitulah jawaban Jiang Lily tanpa ekspresi. "Kita pulang sekarang!" perintahnya pada dua orang pria yang sudah bersiap untuk berangkat.     

"Baik, Nona!" sahut si bodyguard yang kebetulan tengah merangkap menjadi supirnya.     

Saat itu juga, mobil melaju meninggalkan kediaman Keluarga Liu. Sesuai perintah dari sang majikan, mereka langsung menuju ke mansion Keluarga Jiang.     

Jalanan siang itu tak terlalu padat, cukup lancar dan juga sama sekali tak ada kemacetan. Seharusnya, pasangan itu bisa sampai di mansion lebih cepat dari biasanya.     

Namun, kala berada di jalan tak jauh dari mansion, terjadi keributan di jalanan itu. Mau tak mau, mereka pun harus menghentikan mobilnya seketika itu.     

"Coba periksa! Apa yang terjadi di depan sana?" perintah Aaron Liu sembari memperhatikan sekeliling jalanan itu     

"Baik, Tuan!" Dua bodyguard itu turun bersama untuk memeriksa keributan yang menghalangi perjalanannya. Mereka harus mencari tahu alasan hingga mobil mereka tak bisa melintas.     

Sampai di kerumunan banyak orang, terlihat beberapa orang tengah terlibat pertikaian dengan seorang perempuan cantik. Bisa dipastikan jika perempuan itu bukanlah orang biasa. Hal itu bisa terlihat dengan dua bodyguard yang tengah melindunginya.     

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Minggirkan mobil kalian!" seru si bodyguard pada kerumunan itu.     

"Tunggu sebentar, Tuan! Perempuan ini sengaja menabrak mobilku. Dan dia sama sekali tak ingin bertanggung jawab. Sudah jelas-jelas dia bukan warga sini. Nomor mobilnya saja berasal dari luar kota," jelas seseorang yang merasa menjadi korban dari insiden itu.     

"Kalian saja yang bodoh! Jelas-jelas aku akan melintas, bisa-bisanya berhenti mendadak!" celetuk seorang perempuan dalam nada suara meninggi dan sedikit kasar. Seakan dia sama sekali tak ingin disalahkan dalam insiden itu.     

"Brengsek! Bisa-bisanya mengatai kami bodoh?" Pria itu mendorong si perempuan dengan kekuatan penuh. Hal itu membuat perempuan cantik itu hampir saja terguling di sana.     

Seketika itu juga, dua bodyguard yang kebetulan berada di sebelah si perempuan langsung menyerang pria itu. Terjadilah aksi saling menyerang di sana.     

Kedua belah pihak sama-sama melakukan serangan bertubi-tubi saling membalas. Tak peduli mana yang benar atau salah, mereka semua sama-sama tak ingin disalahkan.     

"Habisi mereka! Berani-beraninya mendorong aku!" Perempuan itu berdiri sembari tersenyum sinis menyaksikan perkelahian dua bodyguardnya dan juga beberapa pria itu. Dia tentu sangat senang bisa memberikan balasan setimpal pada seseorang yang sudah mendorongnya tadi.     

"Sebaiknya hentikan ini, Nona! Atau saya akan memanggil polisi!" sahut salah seorang bodyguard dari Keluarga Jiang. Tentu buka sesuatu yang baik jika sampai ada pertumpahan darah di sana.     

"Siapa kalian berdua? Apa kalian penguasa area ini? Jangan ikut campur!" ketus perempuan itu tanpa rasa takut sedikit pun.     

Beberapa pria masih berkelahi dengan dua bodyguard yang bersama perempuan tadi. Tak ada seorang pun yang mau melerai pertikaian itu. Mereka justru menjadi penonton tanpa melakukan sesuatu untuk menghentikan mereka.     

Tak ingin menjadi masalah yang lebih besar, si bodyguard kembali ke mobil. Dia berniat untuk memberitahukan hal itu pada Aaron Liu. Bukan karena takut menghadapi mereka, berurusan dengan orang kaya itu terlalu merepotkan bagi seseorang seperti mereka.     

"Ada perkelahian antara dua pemilik mobil, Tuan. Mereka sama-sama tak ada yang ingin mengalah. Bahkan atasan mereka sama sekali tak berniat untuk melerai," beritahu bodyguard itu pada Aaron Liu dan juga istrinya.     

"Apa! Siapa yang sengaja membuat kekacauan di sini? Lebih baik kita memeriksanya!" ajak Jiang Lily pada suaminya.     

Setidaknya, Jiang Lily sudah cukup lama tinggal di sana. Tentu saja beberapa orang di sana sudah cukup mengenal Keluarga Jiang yang terkenal di sekitar area itu.     

Aaron Liu langsung keluar bersama istrinya. Dia melihat kerumunan orang dengan suara sorakan yang cukup ramai. Pria itu merasa sangat heran karena tak seorang pun berniat untuk menghentikan kekacauan itu.     

Begitu pasangan mendekat, mereka langsung menerobos kerumunan dan berniat untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi.     

"Hentikan perkelahian kalian!" teriak Aaron Liu pada beberapa pria di sana.     

"Aaron!" Tiba-tiba perempuan yang sejak tadi berdiri di antara kerumunan itu langsung menghampiri menantu Keluarga Jiang itu.     

Bahkan tanpa rasa sungkan akan keberadaan Jiang Lily, perempuan itu langsung memeluk Aaron Liu seperti seorang wanita yang merindukan kekasihnya.     

Hal itu sontak membuat air muka Jiang Lily berubah muram. Bagaimana jika? Seorang perempuan tiba-tiba saja memeluk suaminya di hadapan semua orang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.