Menantu Pungut

Tiga Pria Mencurigakan!



Tiga Pria Mencurigakan!

0Seperti sambaran petir di siang bolong, Wen Ziyi tentu tertampar atas perkataan itu. Ia bisa melihat jika Jenny Liu begitu memandang remeh dirinya. Hal itu membuat darah ibu dari Wen bersaudara seolah mendidih seketika.     

"Apa maksud Anda, Nyonya Liu? Apakah Anda tak percaya jika saya adalah adik ipar dari Nyonya Jiang?" tanya Wen Ziyi untuk mendesak sosok wanita yang terlihat masih sangat cantik di usianya yang tak lagi muda.     

"Kupikir ... Anda dan Nyonya Jiang tak seperti pasangan ipar pada umumnya. Anda berdua justru terkesan saling menjaga jarak satu sama lain," terang Jenny Liu dengan suaranya yang cukup lembut namun penuh penekanan.     

Semua yang dikatakan oleh Jenny Liu tentu saja sangat benar. Kedua wanita itu bahkan tak terlihat memiliki hubungan yang sebenarnya. Nenek Jiang hanya peduli pada dua keponakannya yang masih belum hidup dengan baik.     

Hal itu sama sekali tak bisa ditampik lagi. Wen Ziyi juga tak mungkin bisa mengelak di hadapan seorang Jenny Liu. Dia cukup yakin jika wanita itu hanya berpura-pura saja di hadapannya.     

"Memang kami tak terlalu akrab, Nyonya. Semoga Anda lekas sembuh. Kami akan menjenguk mantan tunangan dari anak kesayangan Anda dulu," sindir Wen Ziyi sebelum tersenyum sinis lalu masuk ke dalam gedung rumah sakit.     

"Silahkan!" sahut Jenny Liu datar.     

Wen Ziyi bergegas pergi meninggalkan ibu dan anak yang begitu angkuh itu. Rasanya tak senang bertemu dengan mereka berdua. Baginya, mereka terlalu sombong dan juga tak menghargai dirinya. Itu terlihat dalam setiap sorotan matanya.     

Tak jauh berbeda dari mereka bertiga, Aaron Liu dan juga ibunya juga tak banyak komentar. Mereka benar-benar tak ingin terlibat apapun dengan Keluarga Wen.     

Berjalan melewati lorong rumah sakit, Wen Rou masih saja tak habis pikir dengan sikap Jenny Liu. Ia berpikir jika wanita itu terlalu merendahkan ibunya sendiri.     

"Apakah Mama baik-baik saja? Bukankah Nyonya Liu seakan sengaja ingin memprovokasi kita?" tanya Wen Rou yang tak senang dengan keanggunan ibu dan anak itu.     

"Jangan membicarakan hal itu lagi! Dadaku rasanya akan meledak menghadapi mereka. Sebisa mungkin jangan terlibat secara langsung dengan Keluarga Liu," peringat Wen Ziyi pada kedua anaknya.     

Tak peduli apapun yang terjadi Wen Ziyi tentu ingin melindungi kedua anaknya. Terlebih ... mereka berdua tak benar-benar paham akan kejamnya dunia bisnis dan juga perebutan kekuasaan yang berbahaya.     

Hal itu justru membuat Wen bersaudara menjadi sangat bingung. Segala hal yang dilakukannya pasti melibatkan Keluarga Jiang dan Keluarga Liu. Kedua pria itu hanya saling menatap sembari melemparkan sorotan tajam penuh arti.     

Tak berapa lama, mereka sudah berada di depan pintu ruangan Miranda Choi berada. Wen Ziyi terlihat begitu ragu untuk membuka pintu ruangan itu. Segalanya tampak baik-baik saja dan normal. Hingga dia mengetuk lalu mendorong pintunya ....     

Sungguh sangat mengejutkan dan juga membuatnya pucat seketika. Dia melihat beberapa pria juga ada di dalam ruangan itu. 'Sial!' umpatnya.     

"Silahkan masuk, Nyonya Wen," ucap Si Minghao yang kebetulan menyadari keberadaan dari mereka.     

"Sepertinya kami datang di saat yang tak tepat," ucap Wen Ziyi dengan begitu sungkan. Rasanya seperti telah terjebak dan begitu memalukan jika mereka harus pergi saat itu juga.     

Johnny Liu, Detektif Yang dan juga Luis Benito memandang mereka dalam tatapan penuh arti. Tentu saja ketiga pria itu tak suka dengan keberadaan dari Keluarga Wen di sana.     

Namun, tak mungkin jika mereka sengaja mengusir seorang wanita yang datang dengan dua anaknya itu. Mau tak mau, mereka hanya bisa berpura-pura tak mengetahui apapun.     

"Silahkan duduk dulu, Nyonya. Aku malah jadi merepotkan Anda saja," sapa Miranda Choi sekedar berbasa-basi saja. Dia sendiri sama sekali tak mengharapkan kehadiran Keluarga Wen setelah penyelewengan dana yang dilakukan oleh mereka di WM Fashion.     

"Sudah seharusnya kami menjenguk kamu, Nona Choi. Meski hubungan bisnis kita telah berakhir, setidaknya kita masih bisa berteman," ujar Wen Ziyi tanpa rasa sungkan atau malu sedikit pun setelah mencurangi Miranda Choi.     

Perempuan yang baru saja melahirkan itu hanya tersenyum tipis. Dia sama sekali tak ingin menanggapi perkataan dari Wen Ziyi. Sejujurnya, Miranda Choi sudah tak ingin berhubungan dengan mereka lagi . Dia merasa telah dikhianati oleh seseorang yang sudah dipercayainya.     

Wen Ziyi terus saja melirik ke arah ketiga pria itu. Dia benar-benar sangat tak nyaman berada di ruangan yang sama dengan mereka.     

"Apa kabar, Tuan Liu? Apakah ini pertama kalinya kita bertemu? Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri sebagai adik ipar dari Nyonya Jiang." Wen Ziyi terlalu gelisah dan mencoba untuk menyapa sosok pria dingin yang kebetulan juga tengah menjenguk Miranda. "Apakah Anda memiliki hubungan khusus dengan Nona Choi?" tanyanya sangat penasaran.     

"Terima kasih atas sambutan Anda, Nyonya Wen. Kebetulan sekali WM Fashion telah diakuisisi oleh Liu Corporation. Tentu sangat wajar jika saya datang untuk menjenguk Nona Choi." Johnny Liu sengaja memberikan jawaban seperti itu. Tak mungkin jika dia mengungkapkan hubungan antara dirinya dan juga Miranda Choi.     

Suasana begitu menegangkan dan sangat canggung, Wen Ziyi juga merasa tak nyaman di dalam sana. Entah mengapa, ia merasa begitu terancam berhadapan dengan Johnny Liu dan dua pria yang tengah duduk di sebelahnya.     

Sudah sangat jelas jika Wen Ziyi sama sekali tak mengetahui jika Keluarga Liu sudah mengetahui segala kejahatan yang telah dilakukannya. Ia berpikir jika mereka sama sekali tak mengetahui apapun.     

"Sebelum ke sini, saya sempat melihat istri Anda dan juga Aaron tengah menunggu di lobby depan. Apakah mereka sedang menunggu Anda?" Wen Ziyi sengaja mengatakan hal itu pada Johnny Liu. Dia berharap jika pria itu segera pergi dari sana. Rasanya tak nyaman berada di tempat yang sama dengan mereka.     

"Benarkah? Kalau begitu saya pamit dulu, Nona Choi. Tuan Su." Tanpa mengatakan apapun lagi, Johnny Liu dan juga Detektif Yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Mereka langsung keluar dari ruangan itu disusul oleh Luis Benito yang ikut keluar.     

Begitu ketiga pria itu pergi, Wen Ziyi mendekati Miranda Choi. Dia melemparkan senyuman penuh arti pada seorang perempuan yang masih terbaring dengan wajah pucat.     

Ada rasa penasaran yang tak bisa ditahannya lagi. Wen Ziyi ingin bertanya langsung mengenai keberadaan dari pemilik Liu Corporation.     

"Apakah hubunganmu sedekat itu dengan Tuan Liu? Bukankah dulu kamu sangat membencinya? Mengapa Tuan Liu bisa datang ke sini untuk menjenguk kamu, Nona Choi?" cecar Wen Ziyi penuh kecurigaan.     

Tentu saja ada yang salah dalam hubungan Miranda dan juga Johnny Liu. Wen Ziyi merasa jika ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh mereka semua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.