Menantu Pungut

Menjebak Presdir?



Menjebak Presdir?

0Tanpa sepengetahuan adiknya sendiri, Miranda telah mengalihkan kepemilikan saham atas nama Aaron Liu. Dia juga meminta Luis Benito untuk membantu WM Fashion untuk terus berkembang.     

Seolah tak peduli akan segala harta miliknya, Miranda hanya ingin menebus segala kesalahan yang pernah dilakukannya. Ia sama sekali tak mau jika hubungan mereka berdua tak bisa diperbaiki. Perempuan itu juga sudah siap untuk kehilangan seluruh kekayaan miliknya.     

"Apa maksud Anda, Tuan Benito? Apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Miranda?" desak Aaron Liu agar sosok pria di hadapannya itu mengatakan segala hal yang telah direncanakan oleh kakaknya.     

"Miranda memintaku untuk membantu membangun WM Fashion menjadi lebih baik. Dan satu hal lagi ... kakak perempuanmu itu telah mengalihkan kepemilikan saham menjadi atas namamu," terang seorang pria yang selama ini sudah banyak membantu anak dari sahabatnya itu.     

"Apa! Apakah Miranda bodoh? Drama apa lagi yang tengah dia rencanakan!" ketus Aaron Liu penuh kecurigaan. Ia cukup yakin jika saudara perempuannya itu telah mempersiapkan rencana licik atas dirinya.     

Meski Luis Benito sudah menjelaskan hal itu, Aaron Liu sama sekali tak bisa mempercayainya. Rasanya tak mungkin jika Miranda sampai melakukan semuanya.     

Segalanya terlalu sulit dan tak bisa diterima oleh Aaron Liu. Hal itu juga dirasakan oleh Lee Hana yang kebetulan juga mendengar segala ucapan dari sosok pria yang sangat peduli pada Miranda itu.     

"Sepertinya Anda harus membuka hati untuk Miranda, Tuan Liu. Dia sangat peduli dan juga menyayangi kamu. Segala hal jahat yang dilakukan olehnya, semata-mata hanya ingin mendapatkan tempat di dalam hatimu," bujuk Luis Benito agar hubungan dua saudara itu lekas membaik. Dia tak tenang meninggalkan Miranda jika Aaron Liu masih belum rela menerimanya.     

"Jangan terlalu formal padaku, Tuan Benito! Anda jauh lebih tua dariku. Rasanya tak nyaman dan juga sedikit risih mendengar percakapan Anda," keluh Aaron Liu pada pria di depannya.     

"Panggil saja aku 'paman' seperti yang dilakukan Miranda selama ini." Luis Benito tentu saja tak keberatan akan hal itu. Bagaimanapun juga, Aaron Liu adalah adik dari perempuan yang sudah seperti anaknya itu.     

Aaron Liu sedikit ragu dan juga curiga atas kemurahan Tuan Benito. Ia sangat curiga jika pria itu sedang merencanakan sesuatu bersama Miranda.     

Tak bisa dipungkiri jika Aaron Liu sedikit trauma atas segala hal buruk yang pernah terjadi padanya. Ia pernah merasa sedang berada di titik terendah di dalam hidupnya. Hal itu terjadi karena keegoisan Miranda untuk membalaskan dendam.     

Setelah beberapa lama berpikir, Aaron Liu mulai memperhatikan Luis Benito. Ia berpikir untuk mencari sebuah celah yang mungkin saja bisa membongkar kebusukan mereka.     

"Saya tak bisa langsung mempercayai hal itu, Tuan Benito. Anda sendiri sangat tahu, hal buruk apa saja yang sudah dilakukan Miranda padaku. Saya permisi." Aaron Liu pergi begitu saja meninggalkan WM Fashion. Ia harus memikirkan beberapa hal mengenai masalah itu. "Lebih baik kita pergi, Nona Lee!"     

"Baik, Presdir!" Lee Hana bergegas mengikuti atasannya. Ia tak mungkin bertahan di sana tanpa keberadaan Aaron Liu.     

Begitu masuk ke dalam mobil, Aaron Liu segera melaju meninggalkan halaman parkir depan gedung. Ia tentu saja mengingat jika siang itu mereka harus bertemu dengan Tiffany.     

Sebuah perjalanan yang terasa sangat panjang dan juga melelahkan bagi mereka berdua. Ada-ada saja kejadian buruk yang menimpa Aaron Liu dan juga Lee Hana. Mereka berdua seolah telah menjadi incaran orang-orang yang memang berniat jahat.     

Tanpa mengatakan apapun, Aaron Liu membawa Lee Hana ke sebuah lokasi di mana mereka seharusnya bertemu dengan Tiffany. Begitu memperhatikan sekeliling, tak terlihat perempuan itu di sana.     

"Apakah ada reservasi atas nama Nona Tiffany?" tanya Aaron Liu pada seorang resepsionis restoran itu.     

"Apakah Anda Tuan Aaron?" tanya si resepsionis. Aaron Liu hanya mengangguk saja tanpa melakukan apapun. "Mari saya antar," ucapnya ramah.     

Lee Hana berjalan mengikuti perempuan yang kebetulan berada di depan Aaron Liu. Mereka sedikit bingung kala petugas resepsionis membawanya ke sebuah tempat yang benar-benar sangat pribadi.     

Si resepsionis mengetuk pintu sebentar lalu membukanya dan mempersilahkan mereka masuk. "Selamat menikmati makan siang Anda!"     

Aaron Liu langsung melemparkan tatapan penuh arti pada Tiffany yang kebetulan sudah datang lebih dulu. Perempuan itu seolah tak sabar untuk membicarakan bisnis dengan seorang pria yang sudah melumpuhkan hatinya.     

"Selamat datang, Aaron. Apakah Nona Lee selalu ada di sampingmu?" tanya Tiffany dengan nada tak senang. Apakah Nona Jiang sama sekali tak cemburu?" lanjutnya.     

"Apakah hal ini yang akan kamu bahas, Tiffany? Jika tak ada hal penting lagi, aku akan pergi!" gertak Aaron Liu dengan suara ketus dan tatapan sedingin salju abadi.     

"Tunggu, Aaron! Tentu saja ada masalah bisnis yang ingin aku bicarakan denganmu dan Nona Lee." Tiffany mulai memberikan beberapa salinan proposal dan juga kontrak kerja sama. Dia benar-benar sangat antusias untuk bisa bekerja dengan suami dari Jiang Lily.     

Aaron Liu langsung menghentikan langkahnya. Sebenarnya ia ingin segera pergi meninggalkan ruangan itu. Namun, Tiffany langsung menghentikannya sebelum mereka berdua keluar dari sana.     

Sangat berbahaya jika mereka sama sekali tak mewaspadai sekitarnya. Entah mengapa, segalanya menjadi semakin rumit dan juga sangat merepotkan.     

"Apa maksudnya ini, Tiffany? Kamu menjadikan aku seorang direktur dan Nona Lee adalah seorang manajer produksi," kesal Aaron Liu begitu membaca sebagian proposal di depannya. "Apakah kamu ingin melakukan plagiat atas JL Fashion?" tuduhnya.     

"Jangan salah paham, Aaron! Kita akan memproduksi model terbaru dengan konsep yang lebih baik. Aku sangat yakin jika Nona Lee akan membuat sebuah desain tak biasa dan sangat dinantikan oleh semua orang." Tiffany menjelaskan hal itu secara rinci pada Aaron Liu.     

"Mengapa kontrak ini terkesan tak berbatas, Nona Tiffany?" tanya Lee Hana untuk memastikan hal itu.     

Tiffany tersenyum penuh arti kala mendengar pertanyaan itu. Ia sudah tahu jika Lee Hana bukanlah perempuan bodoh. Tak salah jika Keluarga Jiang selalu mengandalkannya.     

Hal itu karena Lee Hana memiliki nilai lebih dan juga sebuah potensi yang tak dimiliki oleh orang lain. Pengalaman yang dimilikinya juga tak sedikit. Perempuan itu sangat hebat dan patut untuk dibanggakan.     

"Tidak begitu, Nona Lee. Kontrak bisa saja dibatalkan kapan saja. Jika semuanya telah selesai," jelas Tiffany pada sosok perempuan cantik yang sangat menarik perhatian orang lain.     

"Apakah kamu sedang melakukan penipuan, Tiffany? Seolah kamu ingin mempermainkan kami berdua! Apa sebenarnya tujuanmu melakukan semua ini?" desak Aaron Liu mulai kesal.     

"Apakah Anda ingin menjebak Presdir, Nona Tiffany?" Lee Hana juga melemparkan sebuah tuduhan yang tak main-main. Ia benar-benar tak sanggup untuk menahan di dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.