Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

0Jiang Zeyu memiringkan kepalanya, "Aku tidak tahu mengapa, aku tidak berpikir cerita yang menurutmu tidak bagus itu akan benar-benar tidak bagus."     

Song Bi tertawa datar, "Kakak Zeyu, bagaimana ceritamu dengan gadis cantik ini?"     

Jiang Zeyu mengangguk, "Coba lihatlah lagi."     

"Apa?"     

Apa maksud kak Zeyu dengan memintanya melihatnya lagi?     

Song Bi berbalik dengan pandangan kosong dan melihat gadis itu berjalan ke tempat duduk Jiang Yu dan duduk di sana.     

"Dia…. adalah Jiang Yu?"     

Song Bi berpikir sejenak, "Kakak Zeyu, aku mengerti."     

Song Bi berkata, "Dia punya cerita tersendiri denganmu. Jadi dia adalah saudara ipar adik Ling."     

Jiang Zeyu menghelal nafas dengan keras, "..."     

Sebuah buku mengenai kepala Song Bi lalu dahi Jiang Zeyu melonjak, "Kamu bisa lebih bodoh dari itu kah."     

Song Bi memeluk kepalanya, "Kakak Zeyu, cepat ceritakan!"     

Jiang Zeyu mengingatkan, "Lihatlah lebih dekat."     

Song Bi berbisik, "Aku sudah melihat dengan sangat hati-hati, aku akan mengambil teleskop ..."     

Jiang Zeyu bertanya, "Kalau begitu, tidakkah menurutmu dia sedikit mirip denganku?"     

Song Bi tercengang.     

Ia tidak linglung sekarang, ia tercengang.     

"Kakak Yu, kamu bilang dia agak mirip denganmu, maksudmu ... dia dia dia dia dia ..."     

Lidah Song Bi seolah sedang menari tap di mulutnya. Setelah beberapa kata "dia" diucapkan berturut-turut, suaranya menjadi lebih tinggi dan bahkan memiliki nada yang pecah.     

"Dia adalah Jiang Yu!!!"     

Jiang Zeyu menutup telinganya dan bergerak menjauh agar tidak terpengaruh oleh gelombang suara, "Benar. Apakah terlihat aneh?"     

Bagaimana tidak aneh?     

Song Bi mengeluh dalam hatinya, Kakak Yu sekarang tampaknya telah mengucapkan kalimat ini dengan ringan, dengan sedikit sarkasme, jangan berpikir bahwa dia tidak tahu bahwa hatinya segelap langit saat ini.     

Song Bi berdecak kagum, ia tidak menyangka temannya bisa berubah menjadi cantik setelah jalan-jalan.     

Mall perbelanjaan ini benar-benar bernilai uang.     

Tidak heran jika kak Zeyu mengabaikannya kemarin, ia pasti mencari bantuan lain di luar lokasi, dan ia juga ingin menyembunyikan rahasia ini darinya.     

Song Bi merapatkan mulutnya, bibirnya terasa asam.     

Tetapi memikirkan Jiang Yu, ia beralih kembali ke tampilan datarnya dan bertanya, "Kakak Zeyu, apakah kamu pernah berpikir untuk mencarikan adik ipar untuknya?"     

"Kamu? Jangan pernah memikirkannya!" Ekspresi Jiang Zeyu berubah, "Adikku masih sangat muda sekarang, dia harus fokus pada studinya!"     

Song Bi bergumam, "Bahkan jika aku tidak mengejar adikmu, orang lain akan memiliki ide yang sama, hal-hal yang bagus selalu mudah terdeteksi oleh orang luar ..."     

"Pergi sana!"     

Jiang Zeyu mengusir Song Bi dengan tidak sabar. Ia melihat Jiang Yu dikelilingi oleh beberapa anak laki-laki, wajahnya menjadi gelap, dan ia berjalan dengan emosi yang meluap-luap.     

Melihat Jiang Zeyu datang mendekat, dengan cepat kedua anak laki-laki itu lari, dan hanya ada dua yang tersisa.     

Mereka masih ragu-ragu untuk bertarung sampai mati ketika mereka melihat mata Jiang Zeyu yang muram yang seperti ingin memakan orang. Bagaimanapun, ketakutan menang, dan mereka langsung bergerak menjauh ketika Jiang Zeyu baru saja berjalan ke sisi Jiang Yu.     

"Adik, ini sarapan hari ini."     

Jiang Zeyu meletakkan termos makan di atas meja Jiang Yu dan bertanya dengan santai, "Apa yang mereka lakukan padamu?"     

Jiang Yu membuka termos makan tanpa mengangkat kepalanya, "Katanya mereka ingin mengajakku belajar."     

Jiang Zeyu: Betapa tak tahu malu anak-anak ini!     

Nada suara Jiang Zeyu tenang, "Kalau begitu, bagaimana menurutmu?"     

Jiang Yu mengambil pangsit udang, alis serta matanya yang acuh tak acuh lebih menjijikkan.     

"Aku berharap mereka memiliki sedikit kesadaran diri."     

Jiang Zeyu membalalakkan matanya, "..."