Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Jika Waktunya Tiba, Kita Lihat Apa Dia Juga Akan Menjadi Nomor Satu di Kota



Jika Waktunya Tiba, Kita Lihat Apa Dia Juga Akan Menjadi Nomor Satu di Kota

0Feng Junhao selalu menjadi kebanggaannya.     

Berbeda dengan playboy di keluarga Feng Le'an yang membuat masalah setiap hari, tidak ada hal yang tidak bisa ia lakukan.     

Putri dari keluarga Feng Qiongfang, meskipun nilainya bagus, ia tidak bisa dibandingkan dengan Feng Junhao. Kalau tidak, mengapa ia tidak belajar di sekolah A? Mungkin karena takut jika ia akan langsung dibandingkannya dengan Feng Junhao.     

Tapi Feng Junhao masih belum mengatakan apa-apa.     

Feng wenshu merasakan keanehan di dalam hatinya, tetapi ia tidak terlalu memikirkannya, "Jun Hao, semua orang yang duduk disini, adalah keluarga, tidak ada yang tidak bisa dikatakan pada mereka, kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkan banyak hal."     

Feng Le'an menghela nafas, "Kakak kedua, bukankah peringkat ujiannya selalu peringkat satu, apa itu sangat membuatmu bahagia? Apakah anak perusahaan mu juga memenangkan peringkat satu dalam hal kinerja, kenapa kamu terlihat sangat bahagia?"     

Atau apakah kamu baru saja memiliki tanah di bagian selatan kota? Bagaimana proyek akhir-akhir ini? Ayah selalu mengkhawatirkan itu."     

Setiap kata Feng Le'an menyentuh titik emosi Feng Wenshu, dan Feng Wenshu hampir melompat dari sofa, "Apa hak mu untuk bertanya tentang ku? Kinerja anak perusahaan atas nama mu dihitung kemundurannya setiap tahun, aku tahu ini karena laporan triwulannya baru keluar, ayah pasti akan sangat marah padamu!"     

"Ayah tidak akan melakukan itu karena dia mencintaiku." Feng Le'an mengangkat bahu, "Lagi pula, aku telah membuat kemajuan kali ini dan Ayah tidak akan membicarakanku lagi."     

Feng Wenshu mencibir, "Bahkan jika kamu membuat kemajuan, itu masih dihitung sebuah kemunduran, kemampuan seseorang yang begitu buruk memang seharusnya tidak digunakan untuk memajukan sebuah perusahaan."     

"Sejujurnya ayah yang memintaku, apa dasarmu mengatakan semua itu? Apa karena kakak tertua tidak disini lalu kamu merasa harus kamu yang mewarisi semua yang ada di keluarga Feng?"     

Feng Le'an berkata lagi dan tidak mau kalah, "Dibandingkan dengan kakak laki-laki tertua, kamu masih perlu sedikit sadar diri."     

"Kamu!"      

Melihat keduanya akan bertengkar lagi, Feng Qiongfang menyela, "Sudah, sudah, beberapa kalimat saja sudah cukup. Kita belum lama bertemu dan kalian sudah mulai bertengkar saja, kalian menyebalkan, aku bosan melihat kalian bertengkar!"     

Feng Wenshu dengan cepat berkata, "Adik, kamu tidak akan pernah paham, dia ini, benar-benar tidak ada otaknya!"     

Feng Le'an menatap Feng Qiongfang dengan tatapan seolah meminta bantuan.     

Feng Qiongfang menekan dahinya dan sedikit sakit kepala.     

Kedua kakaknya ini, satu memiliki emosi yang bisa terlihat jelas dari wajahnya dan selalu kompetitif, sementara yang satunya lagi selalu bertingkah sesuka hatinya dan tidak suka persaingan.     

Feng Wenshu tidak suka Feng Le'an yang selalu bermalas-malasan, sementara Feng Le'an tidak suka kakaknya yang terlalu kompetitif dan keduanya akan bertengkar setiap kali mereka bertemu.     

Di mata Feng Qiongfang, kedua orang ini tidak sebanding dengan kakak laki-laki tertuanya, bahkan jika kemampuan dirinya sendiri lebih kuat dari dua saudara laki-laki ini, tetapi ia adalah seorang putri dan akhir cerita hidupnya seperti telah ditulis sejak ia lahir.     

Dan ketika keduanya bertarung satu sama lain, ada orang lain di samping yang tidak mengatakan apa-apa dari awal hingga akhir.     

Feng Qiongfang tidak bisa untuk tidak melihat pria yang ada di sampingnya, kaki panjang pria itu disilangkan secara acak dan matanya tertutup, seperti orang luar, acuh tak acuh terhadap semua yang terjadi di depannya.     

Ia belum melupakan pertanyaan Feng Wenshu barusan, hei, lupakan saja, biarkan dia pamer jika dia ingin pamer.     

Feng Jiongfang kemudian mengatakan sesuatu dan menunjukkan sikap jengkelnya pada waktu yang tepat, "Junhao sudah bertahun-tahun mendapatkan peringkat pertama, sejujurnya, bukankah itu sudah jelas jawabannya seperti apa."     

Kata-kata Feng Jiongfang sama persis dengan apa yang dipikirkan oleh Feng Wenshu, pria itu tersenyum dan berkata, "Adik, kamu benar-benar mengerti maksudku."     

Feng Junhao menurunkan matanya dan berkata, "Ayah, aku lelah, aku akan kembali ke kamarku dulu."     

"Baiklah, kamu juga perlu banyak istirahat, walau ujian masuk perguruan tinggi sudah sebentar lagi, kamu juga harus tetap memperhatikan keseimbangan antara istirahat dan belajar, jangan terlalu membuat dirimu lelah," Feng Wenshu berpikir sejenak, "Kamu selalu menjadi rangking satu, jadi kali ini juga tidak akan terlalu buruk."     

Feng Le'an menambahkan, "Benar, jika waktunya tiba, kita lihat apa dia juga akan menjadi nomor satu di kota."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.