Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Dia Tampaknya Telah Mendorong Jiang Yu Lebih Jauh



Dia Tampaknya Telah Mendorong Jiang Yu Lebih Jauh

0Jiang Yu berbalik.     

Ia menghitung waktu di dalam hatinya.     

Jika Jiang Chenglang masih ragu-ragu dan menolak untuk berbicara, maka ia akan benar-benar berbalik dan pergi.     

Ia sudah memberikan kesempatan ini, tapi Jiang Chenglang seolah tidak menghargainya, jadi Jiang Yu tidak akan memberikan kesempatan kedua.     

Untungnya, Jiang Chenglang tidak membuatnya menunggu terlalu lama, ia segera berkata, "Pelayan dari rumah Wanwan baru saja menelpon dan mengatakan bahwa Wanwan sakit."     

Jiang Yu masih belum membuka mulutnya.     

Ia masih menunggu kata-kata Jiang Chenglang berikutnya.     

Jiang Chenglang berhenti sejenak, mengamati ekspresi Jiang Yu. Setelah melihat bahwa ekspresi wajahnya ternyata tidak berubah kemudian Jiang Chenglang melanjutkan, "Pelayan itu berkata jika Wanwan demam tinggi dan masih belum mereda setelah beberapa hari, jadi aku meminta dokter untuk datang dan memeriksanya, tapi masih belum ada perubahan, sehari setelahnya, demamnya turun, tapi keesokan harinya, demamnya kembali tinggi."     

Jiang Yu menatap mata Jiang Chenglang yang ragu-ragu dan merasa sedikit tidak sabar.     

"Jadi, kamu ingin pergi menjenguknya? Kalau kamu ingin menjenguknya, pergi saja, jangan bertanya padaku."      

Apa yang dipikirkan Jiang Chenglang diucapkan secara blak-blakan oleh Jiang Yu, yang membuatnya sedikit lebih malu, "Aku masih ingin mendiskusikan masalah ini denganmu ..."     

Jiang Yu menyela, "Tidak ada yang perlu dibicarakan, jika kamu ingin pergi, pergi saja, apakah mungkin aku berhak untuk melarangmu?"     

Jiang Chenglang membalas, "Bukan itu yang aku maksud."     

Jiang Yu berkata tanpa ragu, "Tidak apa-apa. Kamu seharusnya sudah membuat keputusan di hatimu ketika kamu berbicara denganku tentang ini. Jangan takut, silakan saja, aku tidak akan menertawakanmu atau melarangmu."     

Jiang Chenglang terdiam, "..."     

Ia merasa bahwa kata-kata yang dia pikirkan sebelumnya tidak bermaksud seperti itu.     

Sebenarnya, Jiang Yu juga tidak terkejut Jiang Chenglang akan bertindak seperti ini.     

Jiang Chenglang dan Jiang Wan sudah tinggal bersama selama bertahun-tahun. Saat ia tiba pertama kali di rumah ini, ia bisa melihat ketulusan cinta dari lubuk hatinya untuk Jiang Wan.     

Meskipun Jiang Wan selalu menunjukkan sisi jahat dan liciknya, tapi sebenarnya ia adalah gadis yang cerdas. Ia meninggalkan rumah keluarga Jiang tanpa menangis atau membuat keributan, Jiang Yu menduga ia bahkan belum menghubungi Jiang Chenglang sama sekali setelah keluar dari rumah, dengan tujuan agar ia terlihat sedang dalam masa merenung.     

Justru karena ia yang diam, seiring berjalannya waktu, secara bertahap, ia akan berhasil membuat orang-orang terpesona padanya, padahal semua yang ia tunjukkan hanya tipuan belaka.     

Memikirkan begitu banyak gadis yang memaafkan pacarnya setelah berselingkuh, bukankah karena para lelaki bersumpah bahwa mereka tidak akan pernah melakukannya lagi, jadi kenapa masih mau membaca halaman yang sama padahal sudah ada bercak noda?     

Oh, sepertinya agak tidak pantas membandingkan Jiang Chenglang dengan tokoh utama wanita yang tergila-gila pada pasangannya.     

Ah, terserah saja, itu tidak penting.     

Jiang Yu hanya merasa bahwa Jiang Wan telah menyentuh hati dan pikiran Jiang Chenglang terlalu akurat, jadi tidak heran jika ia memiliki begitu banyak keterikatan dengannya.     

Jika bukan karena orang lain, mungkin, Jiang Zeyu dan Jiang Xingyi juga dekat dengan Jiang Wan sekarang?     

Tapi Jiang Yu tidak ingin memperjuangkan kebaikan Jiang Chenglang, ia bukan lah seorang kaisar, jadi ia tidak harus melakukan pertarungan ala istana di sini, bukan?     

"Jika kamu hanya mau bertanya tentang ini, aku paham, lalu apa ada hal lain lagi yang ingin dibicarakan denganku?"     

Jiang Chenglang merasa seperti ada seekor semut yang merayap di dalam hatinya, terasa gatal dan canggung.     

Dan diamnya Jiang Chenglang, membuat Jiang Yu merasa tebakannya benar.     

Jiang Yu menganggukkan kepala, lalu memberi gestur jika ia akan pergi, namun sebelum dia pergi, tiba-tiba saja ia terpikirkan sesuatu.     

"Jika kamu ingin dia kembali, aku juga tidak bisa melarang, itu terserah padamu."     

Setelah selesai mengatakan itu, Jiang Yu benar-benar pergi.     

Setelah pintu ruang baca ditutup, Jiang Chenglang meletakkan kepalanya di atas tangannya, dan kemudian meremas alisnya lebih keras.     

Ia seperti merasa seolah baru saja mendorong Jiang Yu menjauh.     

Tapi Wanwan di sana…     

Jiang Chenglang hanya bisa menghela nafas panjang saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.