Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Aku Ingin Memakai Jas, Tidak Meminjamkan



Aku Ingin Memakai Jas, Tidak Meminjamkan

0Jiang Yu sedikit terkejut dengan sikap Jiang Chenglang yang jadi seperti ini. Tapi hidung kecilnya bergetar, jelas ia lebih tertarik dengan aroma makanan yang ada disana, ia tidak tertarik dengan salam ramah tamah dan langsung menuju meja tempat makanan disajikan.     

Jiang Chenglang juga dengan cepat mengikuti Jiang Yu.      

Tapi Jiang Wan menariknya lagi.     

Ia sedikit meringkuk, lalu berkata dengan lembut, "Kakak, aku sedikit kedinginan, bisakah kamu meminjamkan jas mu untukku?"     

Setelahnya, Jiang Wan bersin-bersin.     

Jiang Chenglang memandangi gaun tipis yang dipakai Jiang Wan.     

Gaun putih di tubuhnya memiliki satu lapis kerah, memperlihatkan leher jenjang dan tulang selangkanya yang indah. Di bawah AC aula pesta yang berhembus, melihat sekilas saja sudah pasti tahu jika dia kedinginan.     

Bukannya Jiang Wan belum pernah meminta hal seperti ini sebelumnya, di musim dingin, ketika Jiang Chenglang mengajaknya ke sebuah pesta, Jiang Wan juga mengenakan gaun musim panas yang terbuka, meskipun dia mengenakan celana panjang sebagai lapisan bajunya, tetapi tetap saja pada bagian atas tubuhnya bisa kedinginan.     

Pada saat itu, Jiang Wan juga mengangkat wajah kecil dan berkata kepadanya, "Kakak, gadis kecil ini suka berdandan menjadi cantik, memakai pakaian yang berlapis-lapis akan membuatku tidak terlihat cantik."     

Saat itu, Jiang Wan menggelengkan kepalanya, tersenyum, terlihat enggan, dan dengan lucu melepaskan jas yang dipasangkan Jiang Chenglang, berharap adiknya tidak sakit dan masuk angin.     

Tapi hari ini….     

Jiang Wan sendiri yang memintanya, sedangkan Jiang Chenglang merasa itu hanya sok dan sangat membosankan.     

Jiang Chenglang berkata dengan acuh tak acuh, "Karena kamu tahu bahwa kamu takut dingin dan lemah, mengapa kamu ingin menjadi sok kuat?"     

Jiang Wan berkata dengan genit, "Kakak, aku tahu kamu yang terbaik untukku."     

Jiang Chenglang berkata tanpa emosi dan tanpa belas kasihan menjawab, "Aku ingin memakai mantel itu, aku tidak akan meminjamkannya."     

Dada Jiang Wan langsung merasa seperti dihantam paku.     

Ia hendak berbicara, tetapi Jiang Chenglang langsung mengangkat kakinya dan pergi.     

Jiang Wan menggertakkan giginya diam-diam.     

Jiang Chenglang meninggalkannya begitu saja pada kesempatan ini, bukankah itu hanya akan membuatnya merasa lebih malu lagi?     

Karena ia berani memperlakukannya seperti ini, jangan salahkan jika ia menjadi kejam!     

Kakak lah yang melakukan kesalahannya lebih dulu!     

  ...     

Feng Wenshu dan Feng Junhao menyaksikan interaksi antara ketiga orang itu.     

Feng Wenshu terdiam, sepertinya benar, setelah Jiang Yu kembali, Jiang Wan jadi tidak disukai.     

Jiang Wan sudah tidak sebanding dengan Jiang Yu sekarang, jadi ia tidak lagi berguna.     

Feng Wenshu mengedipkan mata pada Feng Junhao, yang kebetulan dilihat oleh Feng Jinghan.     

Feng Jinghan diam-diam curiga dan melihat Feng Junhao berjalan ke arah gadis itu.     

Jiang Yu sedang memilih makanan penutup yang disajikan di atas meja.     

Kue strawberry ini kelihatannya enak, puffnya juga enak, Jiang Yu bisa mencicipi hingga seribu kali makanan ini, dan donat coklat ini tidak…     

Ah, hanya anak-anak yang harus memilih semua makan ini, sementara ia bisa memakan semuanya.     

Jiang Yu baru saja menggigitnya ketika seorang pria mendekatinya dan bertanya, "Gadis itu, putri siapa dia?"     

Pria ini jelas tidak melihatnya dan Jiang Chenglang datang bersama. Jiang Yu meliriknya, ia tidak mengenalnya sehingga ia mengabaikannya begitu saja.     

Pria itu melihat bahwa Jiang Yu mengabaikannya dan tidak peduli. Tapi pria itu tidak menyerah dan ia mencondongkan tubuh sedikit lebih dekat, lalu berkata dengan nada sembrono, "Adik, apa kamu datang ke sini sendirian, apakah kamu ingin kakak mengajakmu berkeliling?"     

Feng Junhao berdiri di seberang Jiang Yu, "Tuan Song, kurasa kau tidak perlu melakukannya, aku akan menjamu tamuku."     

Ketika pria itu melihat Feng Junhao, sikapnya langsung menjadi jauh lebih hormat.     

Ia mundur selangkah dan berkata, "Ternyata ini tamu tuan muda Feng, kalau begitu aku tidak boleh mengganggunya."     

Dan sebelum pria itu sempat pergi, ia mendengar suara pria lain yang terdengar tenang, "Jangan khawatir Tuan Muda Feng, saya akan mengurus adik saya sendiri, ada begitu banyak tamu di jamuan makan malam hari ini, Tuan Muda Feng harus menjamu tamu yang lainnya."     

Ini adalah kakak tertua, bukan kakak kedua, jangan terlalu dipikirkan, tapi cukup memusingkan kepala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.