Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

0Jiang Wan membuat gerakan mencemooh, kemudian ia melihat ke sekeliling, beruntung tidak ada orang lain di sekitar mereka.     

"Manman, jangan berbicara seperti itu, tidak baik menyebarkan gosip."     

"Wanwan, kamu terlalu baik."     

Ni Manman berkata dengan cemas, "Karena dia berani melakukan hal seperti itu, dia tidak perlu takut dijadikan bahan gosip kan! Aku hanya ingin membalas semua yang dia lakukan, dan aku tidak berbohong! Mata orang lain selalu lebih tajam, selama mereka tahu tentang Jiang Yu orang seperti apa dia, mereka pasti akan membencinya seperti aku membencinya!"     

"Manman…"     

"Wan Wan," Ni Manman menepuk tangannya dan berkata, "Berjanjilah padaku, maukah kamu membantuku nanti?"     

  ...     

Jiang Yu selesai memakan es krim tiga warna dengan puas.     

Meskipun Jiang Chenglang ingin berada di sisi Jiang Yu sepanjang waktu, ada terlalu banyak mitra bisnis di pesta makan malam ini dan dari waktu ke waktu, orang-orang akan datang untuk menyapanya.     

Jiang Yu jelas tidak tertarik dengan percakapan bisnis semacam ini, Jiang Chenglang juga takut jika Jiang Yu akan mengganggu, jadi ia melirik keluarga Feng sebentar. Saat ini mereka sedang dikelilingi oleh sekelompok orang dan Feng Linbai juga dikelilingi oleh banyak orang. Setelah merasa yakin, Jiang Chenglang meninggalkan Jiang Yu yang sedang memilih makanan seorang diri.     

Namun, ia masih memperingatkan dengan gelisah, "Xiaoyu, perhatikan dan jangan bicara dengan orang asing."     

Tapi sesaat kemudian, Jiang Chenglang berpikir, Feng Linbai bukan orang asing bagi Xiaoyu.     

Ia menambahkan kalimat lain, "Jangan bicara dengan pria yang memiliki motif tersembunyi."     

Jiang Yu mengiyakan nasehat kakaknya itu.     

Ketika Jiang Yu sendirian, Cheng Maoyi diam-diam memperhatikannya untuk waktu yang lama, lalu berjalan mendekat.     

Ia berkata dengan malu, "Aku tidak tahu apakah kamu masih mengingatku, tapi aku hanya ingin datang dan mengucapkan terima kasih."     

Jiang Yu masih memiliki ingatan sedikit tentang Chen Miaoyi, ia menjawab, "Sama-sama."     

Sudut bibir Chen Miaoyi seolah sedang mencela diri sendiri, "Aku salah menantangmu sejak awal, belum lagi aku juga dengan berani mencoba memaksamu untuk keluar dari sekolah, setelah dipikir-pikir, semua itu tampak konyol, tapi aku benar-benar bodoh pada saat itu, untuk itu, aku minta maaf atas ketidaknyamanan yang sudah ku buat."     

Jiang Yu menjawab, "Tidak masalah."     

Melihat Jiang Yu benar-benar tidak keberatan, Chen Miaoyi menjadi sedikit lebih berani.     

Dia menggigit bibirnya, menatap Jiang Yu dengan penuh harap, dan bertanya dengan ragu, "Kalau begitu... bolehkah aku mengatakan beberapa patah kata lagi padamu?"     

"Boleh." Jiang Yu mengangkat matanya dan berkata perlahan, "Aku tidak memakan orang."     

Chen Miaoyi merasa geli dengan kata-kata Jiang Yu dan nada suaranya menjadi ringan, "Jiang Yu, kamu benar-benar gadis yang baik."     

Ia berkata dengan serius, "Aku dapat mengingat kembali hal-hal bodoh yang ku lakukan saat itu, dan aku merasa sangat malu, mungkin setiap orang pasti pernah tertipu dalam hidup mereka, atau mereka mungkin melakukan sesuatu yang salah secara tiba-tiba.     

Beberapa hal tidak bisa diubah, tapi aku sangat beruntung bertemu denganmu, sebenarnya saat itu kamu bisa saja membunuhku. Tapi kamu tidak melakukannya. Aku sempat ingin menculikmu dan mempermalukanmu secara moral pada waktu itu, itu benar-benar pemikiran yang sangat bodoh.     

Tapi pada akhirnya, kamu membiarkan aku pergi dan kamu telah berhasil membuatku melihat bahwa hal yang selama ini ku percaya sebenarnya adalah hal yang membodohiku.     

Bagaimana menjelaskan keadaan pada saat itu? Ketika duniamu runtuh, kepercayaanmu hilang, merasa seperti seorang badut sirkus yang bergerak dan melompat sendiri di atas balok untuk sebuah pertunjukan dalam waktu yang sangat lama, tapi sekarang aku telah berhasil keluar dari semua perasaan itu."      

Chen Miaoyi akhirnya membungkuk pada Jiang Yu dan berkata, "Tapi jika kepercayaanku tidak runtuh saat itu, aku tidak akan pernah memperbaiki diri, aku benar-benar sangat berterima kasih padamu, berkat bantuanmu, dunia baruku yang lebih baik akhirnya terbentuk."