Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Dengan perasaan yang tidak bisa dikendalikan ini, Jiang Zeyu membuka ponselnya, membuka WeChat, dan mengklik momen Jiang Xingyi, lalu berkata dengan dengan sedih, "Adik, aku baru tahu jika kamu memberinya hadiah."     

Postingan Jiang Xingyi di momen WeChat :     

"Terima hadiah dari adik, hatiku sangat senang."     

Ada foto terlampir di bawahnya.     

Sederhana dan lugas.     

Jiang Xingyi dan Jiang Zeyu tidak memiliki banyak teman yang sama, jadi ia tidak bisa melihat komentar antar teman Jiang Xingyi. Ia hanya melihat Jiang Xingyi menjawab bersama, "Tentu saja, adik perempuanku unik kan."     

Lihatlah bahasa yang mencolok dan angkuh ini.     

Jiang Zeyu seperti bisa merasakan Jiang Xingyi yang sedang terbang ke langit!     

Hati Jiang Zeyu kembali merasa masam.     

Lalu ia berkata dengan sedih, "Adik, kenapa dia mendapat hadiah, tapi aku tidak?"     

Wu wu wu adik benar memberinya hadiah, tapi tidak memberinya apa-apa, Jiang Zeyu benar-benar merasa cemburu.     

Ia tahu jika sikapnya meminta hadiah secara tiba-tiba pada adiknya ini terlalu naif, seperti yang dilakukan anak sekolah dasar, tapi ia tidak bisa mengendalikan dirinya jika berada di depan Jiang Yu.     

Adik tidak melupakannya, kan?     

"Ada hadiah, tapi ada satu hal yang perlu kamu lakukan terlebih dahulu."     

Jiang Yu mengangkat tangannya lalu menggosok rambut merahnya, dan berkata dengan sungguh-sungguh seperti sedang membujuk anak kecil, "Akhir pekan ini, pergilah ke suatu tempat bersamaku."     

Jiang Zeyu mendadak jadi bersemangat lagi.     

Ia berpikir, kemana adiknya akan membawanya pergi?     

Apa mereka akan pergi hanya berdua saja?     

Aaaaa dia akan berkencan dengan adik hanya berdua saja, memikirkannya saja sudah membuatnya sangat bersemangat!     

Tunggu tunggu, hanya ada mereka berdua saja kan, adik tidak akan mengajak orang lain lagi kan?     

Jiang Zeyu sangat ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaannya ini, "Adik, apa hanya kita berdua saja?"     

Jiang Yu menjawab, "Ya."      

Jiang Zeyu berkata dengan cepat, "Oke! Adik! Aku paham! Apakah aku perlu menyiapkan sesuatu hari itu?"     

Jiang Yu membalas, "Persiapkan saja dengan baik, jangan…memalukan dan jangan tersesat."     

Jiang Zeyu terdiam, adik sudah salah menilai dirinya, pasti!     

Lalu ia berkata, "Aku bukan pria yang buta arah, adik, kamu tenang saja, selama berada di dalam kota ini, tidak ada tempat yang tidak akan bisa ku temukan!"     

Jiang Yu menjawab, "Baiklah, besok jam 7 pagi aku akan mengirimkan lokasinya, kita bertemu disana jam 10."     

Jiang Yu kemudian menambahkan sebuah kalimat lagi, "Kamu tidak boleh ingkar janji karena kamu sudah berjanji."     

Jiang Zeyu meyakinkan, "Adik, tenang saja, apa yang sudah ku ucapkan tidak mungkin ku tarik kembali, bahkan jika ada pisau turun dari langit hari itu, aku tetap akan datang menepati janjiku!"     

Jiang Yu terdiam, "..."     

Meski kata kiasannya sudah diubah berkali-kali, tapi sepertinya terdengar akan berjalan lancar, ada apa ini?     

Jiang Zeyu tidak peduli tentang Jiang Yu yang nantinya akan mengirim alamat padanya.     

Mungkin adiknya hanya ingin memberinya sebuah kejutan saja.     

Jiang Zeyu masih tenggelam dalam kegembiraan bahwa ia dan adiknya akan pergi berdua. Ia masih ingat kapan terakhir kali mereka berdua pergi bersama atau berbelanja untuk membeli pakaian, dan kemudian Jiang Xingyi menusuknya dari belakang.     

Kali ini adiknya berkata jika mereka hanya akan pergi berdua saja, seharusnya tidak akan ada masalah kan?     

Melihat Jiang Yu berjalan ke depan, Jiang Zeyu dengan cepat mengikuti.     

"Ah benar, adik, Ni Manman keluar dari sekolah."     

Jiang Yu menanggapi dengan ringan.     

Melihat Jiang Yu tidak tampak terkejut, Jiang Zeyu mengerti bahwa sesuatu pasti telah terjadi lagi.     

Dan sesuatu pasti terjadi di acara perjamuan keluarga Feng yang diadakan baru-baru ini.