Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Memberi Bintang Lima



Memberi Bintang Lima

0Jangan bertanya, akan terlihat bodoh jika bertanya.     

Awalnya, setelah Jiang Yu melakukan investasi sebesar 20 juta Yuan, ia juga menyewa sebuah kantor yang layak untuk mereka, juga memberi mobil agar mereka lebih mudah jika perlu melakukan perjalanan.     

Kali ini, Jiang Yu tidak ingin menggunakan mobil keluarga Jiang, jadi ia memikirkan mobil itu dan meminjam nya, tapi ia menyadari sesuatu. Ia tidak memiliki SIM dan tidak bisa mengemudi, jadi mereka berempat segera mengajukan diri untuk menjadi sopir Jiang Yu.     

Mereka juga menambahkan jika mereka sudah terlalu lama melihat kode-kode itu, jadi perlu keluarga berkendara agar sedikit lebih rileks.     

Karena mereka juga mengatakan respon yang positif, Jiang Yu juga tidak keberatan dengan itu, dan meminta siapa diantara mereka yang tidak sibuk untuk datang, begitulah akhirnya mereka dengan naif bermain batu kertas gunting untuk memilih siapa yang akan berangkat.     

Hingga akhirnya, Zhong Junai, si tertua keempat, yang memenangkan kesempatan itu dan menyingkirkan lima temannya yang lain.     

Ia dengan senang hati mengendarai mobil ke tujuan dengan senyuman dan menyanyikan lagu-lagu pendek selama di jalan.     

An Yimin melihatnya dengan curiga, apa pengemudi ini terlalu senang hari ini?     

Ia tersenyum sepanjang jalan seolah baru saja menemukan banyak uang.     

Setelah tiba di gerbang Shunning Co. Ltd., An Yimin berkata terlebih dahulu, "Berapa? Aku akan membayar."     

Zhong Junai melambaikan tangannya dengan cepat, "Tidak perlu membayar."     

"Tidak perlu membayar?"     

Zhong Junai berkata dengan lancar, "Karena aku bukan..."     

Jiang Yu langsung menatap Zhong Junai dengan tegas.     

Zhong Junai dengar terpaksa membelokkan kata-katanya, "Karena aku tidak menerima uang tunai."     

"Kalau begitu aku akan membayar menggunakan WeChat Pay saja, Tuan, mana QR Code WeChat untuk pembayarannya?" An Yimin membuka WeChat dan siap untuk membayar.     

Zhong Junai menjawab, "Aku juga tidak punya kode QR."     

Dengan satu tangan yang tegak dan tangan lainnya berada di sisi bawahnya, dia membuat postur yang membuatnya terlihat baik hati dan berkata, "Aku menerima pesanan sesuai takdir, untuk pesanan kalian, aku memang berencana untuk tidak menarik biaya, itu jika bagian dari takdir, sepertinya takdir diantara kita juga merupakan takdir yang baik."     

An Yimin : ???     

Kenapa Tuan ini sedikit terlihat tidak normal?     

An Yimin melihat ke mobil, ia merasa bahwa tarifnya pasti sangat mahal, dan ia harus membayar karena sudah banyak menggunakan bahan bakar untuk perjalanannya.     

Jika sopir tidak menerima pembayaran, bukankah itu akan merugikan?     

Apakah si sopir ini adalah seorang tuan muda dan sedang mencari hiburan saja?     

Terlihat dari wajahnya, bisa saja dugaannya benar.     

An Yimin bertanya kepada Jiang Yu, "Yuyu, aplikasi taksi mana yang kamu pesan? Bisa tidak beri dia bintang 5 sebagai ucapan terima kasih?"     

Zhong Junai dengan cepat berkata, "Ingatlah untuk memberikan bintang lima!"     

Setelahnya, Jiang Yu segera membawa An Yimin pergi.     

Setelah Jiang Yu pergi, Zhong Junai mengeluarkan ponselnya, melirik ratusan pesan dalam obrolan grup, mematikan ponsel lagi, dan memasukkannya kembali ke sakunya.     

Tentu saja ada hal tersembunyi di balik kebaikan yang ia lakukan.     

  ...     

Setelah Jiang Yu dan An Yimin turun dari mobil, mereka langsung masuk ke dalam gedung.     

Jiang Yu mendaftar di meja depan, An Yimin ingin menggunakan kartu pass-nya untuk masuk, tetapi ketika ia meletakkan kartu pass itu di meja induksi, sensor tidak merespons.     

An Yimin mencoba lagi, tetapi lampu indikator masih tidak menyala.     

Dia melirik kartu passnya dengan ekspresi kebingungan di wajahnya.     

Apakah karena memasukkan kartu pass pada sesuatu yang lain akan menghilangkan efek magnetnya?     

An Yimin berjalan ke meja resepsionis dan berkata kepada wanita yan ada disana, "Saya An Yimin dari Departemen Pemasaran, kartu pass saya tiba-tiba tidak bisa digunakan, bisakah Anda memeriksanya untuk saya?"     

"Baik."     

Wanita di bagian resepsionis itu mengambil kartu pass milik An Yimin dan memeriksa data di komputernya, lalu secara perlahan raut wajahnya berubah.     

Ia melihat An Yimin beberapa kali dan kemudian memeriksa kartu pass lagi untuk memastikan bahwa ia tidak salah memasukkan data, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Maaf, Tuan, Anda tidak bisa masuk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.