Buku Itu Membuatnya Favorit di Grup

Perundungan Dunia Maya



Perundungan Dunia Maya

0An Yimin dan Xun Shaorong sepertinya baru saja melakukan sesuatu diluar batas sadar mereka, kemudian ketika kesadaran mereka kembali, mereka segera berusaha menutupi kesalahan yang mereka perbuat.     

An Yimin tersenyum, "Yuyu, itu hanya masalah kecil, tidak masalah."     

Xun Shaorong juga berseru, "Itu benar, ini hanya masalah kecil, dan akan segera berlalu, bukankah pernah ku katakan jika jangan menyia-nyiakan waktumu untuk mengkhawatirkan yang tidak perlu?"     

Jiang Yu tidak berusaha mengungkap kebohongan mereka, dan bertanya balik, "itu berarti ponselmu mati secara tidak sengaja kan, ponselmu mati karena mati secara otomatis kan?"     

An Yimin mengangguk patuh, "Ya, benar, ya, itu alasannya."     

Jiang Yu berkata dengan santai, "kalau begitu ponselnya harus diisi daya dulu. Jaman sekarang sangat tidak nyaman jika tidak menggunakan ponsel untuk melakukan sesuatu. Aku akan mengisi dayanya untukmu."     

An Yimin dengan cepat melangkah ke depan Jiang Yu dan berkata, "Tidak perlu."     

Jiang Yu berpura-pura bingung dan berkata, "Mengapa tidak perlu? Jika seseorang tidak dapat menghubungimu, mereka akan khawatir seperti aku tadi."     

An Yimin mengerutkan bibirnya dan berkata dengan enggan, "Kami ... tidak punya siapa pun untuk dihubungi, dan ..."     

Xun Shaorong melanjutkan, "Dan paman An dipecat dari perusahaannya, ini membuatnya dalam kondisi yang tidak baik, jadi dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya sejenak, dan tidak ingin diganggu."     

Ketika ada sesuatu yang tidak beres, orang-orang pasti akan memilih untuk berbohong.     

Mereka berusaha untuk mengelak dengan segala cara dan ini semakin membuat Jiang Yu yakin dengan apa yang ia yakini.     

Pasti ada sesuatu yang salah di ponsel itu.     

Jiang Yu menghela nafas lega, "Jika itu masalahnya, aku bisa tenang."     

Kemudian, Jiang Yu menyentuh perutnya dan berkata dengan datar pada Xun Shaorong, "Aku lapar, bisakah kamu memasakkan aku semangkuk mie?"     

Xun Shaorong menjawab dengan segera, "Oke oke oke, bagaimana jika aku membuatkan mie dengan irisan daun bawang, dan daging cincang?"     

Jiang Yu memuji, "Mie yang kamu masak pasti enak."     

Xun Shaorong akhirnya pergi ke dapur, beberapa saat kemudian, Jiang Yu berkata pada An Yimin, "Aku sedikit haus, bisakah kamu mengambilkan segelas air untukku?"     

An Yimin pergi mengambil air untuk Jiang Yu.     

Setelah itu, Jiang Yu bergegas meraih ponsel yang ada di atas sofa, dan memasukkan ke dalam sakunya, ketika An Yimin keluar dari dapur untuk mengambil segelas air, Jiang Yu sembari tersenyum berkata, "Bisakah kamu mengulurkan tanganmu? Aku ingin meramal garis tanganmu."     

An Yimin tidak curiga, dia berkata dengan terkejut, "Kapan kamu belajar tentang seni meramal garis tangan, Yuyu?"     

An Yimin mengulurkan telapak tangan.     

Dan Jiang Yu dengan cepat mengeluarkan ponsel di sakunya, menekan ibu jari An Yimin, agar ponsel tidak terkunci. Ia meraih ponsel itu lagi, berbalik, memasuki kamar tidur, dan langsung mengunci pintu!     

Setelah mendengar bunyi pintu yang terkunci, An Yimin baru tersadar, dia menepuk kepala nya, selesai!     

Di kamar tidur, Jiang Yu melihat panggilan tak terjawab yang tak terhitung jumlahnya di riwayat panggilan, serta ratusan pesan teks yang belum dibaca di kotak pesan masuk dengan ekspresi suram di wajahnya.     

Semua panggilan tak terjawab itu adalah panggilan dari nomor tidak dikenal, pesan teks juga sama, semuanya berasal dari nomor tidak dikenal.     

Ratusan pesan dari mereka, semuanya dipenuhi dengan hinaan dan kata-kata kasar, serta beberapa kata-kata umpatan yang sangat vulgar dan benar-benar tidak enak dipandang, mereka berkata akan menggali kubur leluhur An Yimin agar tidak tenang, selalu gelisah, bahkan setelah kematian.     

Jiang Yu tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan An Yimin dan Xun Shaorong ketika membaca semua pesan-pesan ini, tapi bagaimana bisa ponsel ini terus berdering karena ada panggilan dan pesan teks yang masuk secara terus menerus, apa yang sebenarnya telah terjadi?     

Jiang Yu mengepalkan tinjunya, ekspresi wajahnya terlihat sangat dingin. Api di dalam hatinya membara, semakin membara karena ia sudah tidak sabar untuk bisa segera memberi sampah masyarakat itu pelajaran dan membakar mereka satu per satu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.