Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Istri Kaya Yang Ditinggalkan (1)



Istri Kaya Yang Ditinggalkan (1)

0

Penglihatannya yang dipenuhi dengan kegelapan, dia merasa seolah-olah tubuhnya tertimpa beban yang beratnya beribu-ribu pon. Dia hampir tak bisa bergerak, satu-satunya hal yang bisa dia andalkan hanyalah kemampuan pendengaran yang samar.

Zhao Youlin samar-samar bisa merasakan banyak orang bergerak di sekitarnya. Pembicaraan yang berisik, bercampur dengan seruan dari orang asing.

"Ya Tuhan, hentikan pendarahannya, hentikan pendarahannya!"

"Apa yang kalian lakukan? Bahkan jika Tuan Muda tidak menyukai istrinya, tetapi jika dia mengetahui bahwa Nyonya melakukan bunuh diri, dengan menyayat pergelangan tangannya dan meninggal di rumah ini, kita semua yang ada disini akan mati!"

"Apa gunanya membicarakan itu sekarang? Dimana dokternya? Mengapa dokternya masih belum datang?"

"Dokter sedang dalam perjalanan, tunggu sampai Dokter tiba dan mengobati Nyonya Muda… Hentikan pendarahannya dulu, Ya Tuhan! Mengapa ada begitu banyak darah?"

'Tuan Muda? Nyonya Muda? Bunuh diri dengan menyayat pergelangan tanganku? Apa yang terjadi?'

'Dia ditembak dua kali di dadanya, dan dia masih hidup?'

'Apa mungkin tembakkan itu meleset?'

'Tetapi jika dia telah diobati, luka yang dideritanya harus dianggap sebagai luka tembak, lalu apa hubungannya dengan menyayat pergelangan tangannya?'

Zhou Youlin bingung, dia berusaha keras untuk membuka matanya, tapi mendapati kelopak matanya terasa berat. Suara-suara asing terus mengiang di telinganya. Bahkan tak lama setelah itu, Zhao Youlin akhirnya tertidur kembali.

Dia kembali mendapati kesadarannya, dia bangun dengan napas yang tertahan di dadanya. Sesak napas yang membuat Zhao Youlin merasa seperti ikan paus yang hampir mati lemas karena tenggelam. Naluri bertahan hidupnya telah mendorongnya untuk berjuang dan bertahan, dia secara refleks bangkit dan tersentak sambil membuka matanya. 

Pintu masuk ruangan itu adalah pemandangan yang aneh baginya, tidak seperti putih salju di Rumah Sakit dan bau desinfektan yang seperti seharusnya. Sebaliknya, dia berada di ruangan yang terang dan nyaman dengan aroma ringan. 

Zhao Youlin tanpa sadar memperhatikan sekelilingnya. Berusaha mengenali tempat yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

Sebuah ruangan yang luas, dengan dekorasi bergaya Eropa yang dirancang unik, ditambah dengan perabotan mewah, tampak megah, bersih dan juga menyenangkan. Bahkan orang biasa seperti Zhao Youlin yang tidak tahu banyak tentang barang mewah, dapat melihat bahwa barang-barang disini sangat mahal.

'Tempat apa ini? Apakah aku mengenal orang kaya ini? Mengapa aku tidak bisa mengingat apapun?'

Dengan pikirannya yang masih kacau dan bingung karena dirinya baru saja pulih, membuat Zhao Youlin mengerutkan kening tanpa sadar untuk menahan ketidaknyamanannya. 

Angin bertiup melalui tirai jendela dengan angin sepoi-sepoi, berkibar ringan di jendela dengan jaring anti-maling dari kawat baja yang berbentuk ukiran mawar, dan suara kepakkan sayap seekor burung. Serta sinar matahari dari luar yang menyinarinya saat dia berbaring di tempat tidur yang luas dan lembut.

Kehangatan terlihat di wajahnya, dan Zhao Youlin jatuh dalam pikiran alam bawah sadarnya. Dia sangat santai sehingga dirinya yang selalu waspada gagal memperhatikan sosok yang berjalan masuk sampai….

Suara keras terdengar, saat seorang pelayan membawa baskom berisi air panas memasuki ruangan dan mendapati Zhao Youlin sudah bangun, seketika menjatuhkan baskom di tangannya. Lalu membalikkan badannya dan berlari keluar sambil berteriak, "Nyonya sudah bangun. Cepat kemari, Nyonya sudah bangun."

'Nyonya?' Zhao Youlin mengerutkan kening. Situasi yang tak dapat dijelaskan, kembali mengganggunya lagi.

Dia melihat ke pintu masuk ruangan itu, tepat dimana air dalam baskom tadi tumpah, dan membentuk genangan air di lantai. Bahkan baskom itu masih menggelinding di lantai. Zhao Youlin tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk menyentuh luka tembak di dadanya. Kemudian dia berhenti pada detik berikutnya.

Tidak ada luka di dadanya. Sebaliknya, terdapat perban putih tebal yang melilit tangan kirinya, dan dia bisa melihat bercak noda darah pada perban itu. Namun, bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah tangan ini… Bukan miliknya!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.