Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Akulah yang mencampakkanmu (1)



Akulah yang mencampakkanmu (1)

0

Di tempat lain, di Kafe Xiangyang, seorang pria dengan aura yang mengesankan duduk di kursi dekat jendela.

Pria itu tampak berusia di awal dua puluhan, dia mengenakan setelan high-end lurus yang membungkus tubuh atletisnya dengan sangat pas. Pria itu memiliki wajah yang bahkan lebih menarik daripada aktor film, dengan garis rahang yang jelas dan sepasang mata biru tua yang indah, dan sedikit warna biru cerah di dalamnya. Yang membuatnya terlihat semakin menawan.

Penampilan pria itu sungguh luar biasa, di tambah dengan aura dominan yang dengan mudah menarik perhatian semua wanita yang berada di dalam kafe. Banyak gadis yang terlihat ingin menggodanya, tetapi para gadis itu tidak memiliki keberanian berbicara dengannya.

Di satu sisi, tentu saja karena ada seorang gadis yang duduk di seberang pria itu dengan keanggunan yang terlihat dari gadis tersebut. Di sisi lain, ada aura menakutkan yang mengelilingi pria itu hingga membuat orang lain tidak bisa mendekatinya, karena itulah orang-orang cenderung menghindarinya.

Mu Tingfeng dengan wajah dinginnya melihat waktu yang terus berlalu, yang mana membuat wajahnya menjadi semakin kesal. Sudah satu jam. Bahkan ini sudah satu jam penuh. Dan wanita itu benar-benar membuatnya menunggu di sini selama satu jam penuh, beraninya dia... berani sekali….

Su Qing yang tengah duduk di seberang Mu Tingfeng, merasakan udara dingin datang dari sisi yang berlawanan, diam-diam mengangkat majalah di tangannya ke atas, untuk menutupi wajahnya.

Baru beberapa tahun sejak mereka bertemu dan aura dingin sepupuku terlihat semakin kuat. Ngomong-ngomong ternyata di dunia ini benar-benar ada orang yang berani membuat sepupuku kesal. Pertama, menutup teleponnya dan sekarang membuatnya menunggu selama satu jam hanya untuk membuatnya kesal. Namun sepertinya sepupuku ini adalah orang yang sangat tangguh!

Sejujurnya, Mu Tingfeng tidak ingin Su Qing ikut dengannya, mengingat mantan istrinya memiliki kebiasaan memukul orang saat dia merasa putus asa. Tapi setidaknya, Su Qing tidak sendirian, jika sesuatu terjadi dan secara tidak sengaja hal itu akan menyakiti dirinya dan anak di dalam perutnya, dia tidak tahu apa yang akan dia jelaskan nanti pada kekasih gilanya itu, Song Yi.

Namun, ketika Su Qing mengetahui siapa yang telah dengan beraninya menutup telepon dan juga yang telah membuat janji temu dengan Mu Tingfeng saat itu ialah mantan istrinya,. Membuat Su Qing bersikeras untuk ikut, dia berpikir bahwa akan ada pertunjukkan yang bagus jika dia ikut bersamanya. Lagi pula, dia sedang bosan. Jadi kenapa dia harus ketinggalan pertunjukkan ini?

Mu Tingfeng tidak bisa menolaknya, jadi dia terpaksa membawanya. Tetapi dia tidak menyangka bahwa mereka harus menunggu selama satu jam.

Sama seperti Mu Tingfeng yang menjadi tidak sabar, bahkan udara di sekitarnya pun ikut membeku. sementara Su Qing menyombongkan diri dan merasa lebih kasihan pada sepupunya, karena pelaku utama yang menyebabkan semua masalah ini akhirnya datang terlambat.

Mu Tingfeng dan Su Qing terdiam, duduk di kedua sisi berlawanan dan saling melihat satu sama lain dengan bosan. Tiba-tiba mereka mendengar keributan kecil dari luar..

Keduanya berbalik untuk melihat asal suara tadi, tetapi mereka terkejut ketika melihat seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu.

Untuk datang menemui Mu Tingfeng, Zhao Youlin sengaja mengenakan gaun tube top berwarna merah cerah hari ini. Potongan gaun yang hanya sepanjang pinggang, terlihat sempurna dengan tubuh indahnya. Ditambah dengan rambutnya yang sedikit bergelombang membuatnya terlihat lebih anggun dan elegan.

Dia masih muda dan memiliki kulit yang bagus. Hanya dengan sedikit bedak untuk merias wajahnya yang putih dan cantik, sudah cukup menambah keanggunan serta daya tariknya. Tapi ini bukan hal yang paling menonjol, yang paling menonjol adalah auranya. Aura wanita itu benar-benar berbeda dari sebelumnya, benar-benar sebuah perbedaan yang sangat jelas.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.