Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Merekrut Pegawai (1)



Merekrut Pegawai (1)

0Flu musiman tidak mudah disembuhkan, dan Joy telah menghabiskan beberapa hari untuk memulihkan keadaan tubuhnya.     

Namun, wajah kecil yang mulanya bertambah gendut itu menjadi lebih menyusut karena flu ini. Ini sangat menyedihkan sehingga Duan Yarong, yang sekarang menganggap Joy sebagai kekasihnya, mendesak koki di dapur setiap hari untuk memasakan Joy makanan yang lezat.     

Anak yang sakit sangat rentan, jadi Joy terus saja berada di dekat Zhao Youlin selama beberapa hari, hampir tidak bisa dipisahkan. Hal ini tentu membuat Zhao Youlin tidak bisa membebaskan tangannya untuk melakukan hal-hal lain.     

Sekarang flu Joy sudah sembuh, Zhao Youlin juga telah lega. Akhirnya Zhao Youlin bisa membagi fokusnya pada tokonya yang baru dibuka.     

Untungnya, selama ini, toko masih direnovasi, dan para pekerja itu belum menerima uang. Jadi, tentu saja ia tidak berani melakukan hal yang ceroboh secara diam-diam.      

Jika Zhao Youlin tidak puas pada akhirnya, mungkin ia tidak bisa memberikan gaji. Jadi, bahkan jika Zhao Youlin tidak ada hari ini, tidak akan ada masalah besar.     

Setelah sekitar satu bulan dekorasi, toko Zhao Youlin akhirnya selesai. Nama toko diputuskan di pagi hari, menggabungkan nama Zhao Youlin dan nama besar Joy, Mu Sichen, yang terdengar serasi, yaitu, Toko Kue Youchen.     

Meskipun kedengarannya agak norak, tetapi Joy si anak kecil ini tidak tahan untuk menyukainya.      

Segera setelah itu, Zhao Youlin memasang iklan lowongan kerja, merekrut dua chef pembuat roti. Pada sore hari, dua pelamar datang ke toko Zhao Youlin.     

"Kalian di sini untuk melamar pekerjaan?" Zhao Youlin memandang ragu-ragu pada dua gadis di depannya ini, yang usianya hampir sama dengannya.      

Tidak heran jika ia terkejut, karena dua gadis di depannya ini tampak agak terlalu lembut, jauh dari paman setengah baya yang dibayangkan akan menjadi pembuat kue di sini.      

Kedua gadis itu saling memandang. Gadis yang lebih tua bertanya lebih dulu, "Permisi, apakah Anda merekrut pembuat roti di sini?"     

Zhao Youlin mengangguk, gadis itu pun tersenyum bahagia, "Itu benar, kami berdua di sini datang untuk melamar."     

Melihat kedua gadis itu sepertinya tidak bercanda, Zhao Youlin mengesampingkan keterkejutannya tadi dan membuka pintu untuk membiarkan keduanya masuk ke toko terlebih dahulu.     

Setelah menuangkan dua gelas air dan menyerahkannya kepada keduanya, Zhao Youlin tersenyum ramah dan berkata, "Pertama-tama, izinkan aku memperkenalkan diri. Aku adalah pemilik toko ini, dan nama keluargaku adalah Zhao. Kalau tidak keberatan, panggil saja aku Kak Zhao. Bagaimana dengan kalian? Siapa nama kalian?"     

Gadis yang lebih tua tersenyum dan berkata dengan antusias, "Halo, Kak Zhao, namaku An Qi, dan ini adalah adikku, An Yue."     

Zhao Youlin mengikuti arah yang ditunjukkan oleh An Qi, memandangi gadis berwajah lebih kecil dan imut, lalu menyapanya sambil tersenyum kecil, "Halo."     

Gadis kecil itu jelas sedikit gugup, lalu berkata dengan ragu-ragu dengan wajah memerah, "Ha… Halo Kak Zhao, aku... aku An Yue, panggil saja aku Yueyue... tidak apa-apa."     

Zhao Youlin tercengang, menatap mata besar yang jernih dan sama dengan milik Joy. Ia pun tanpa sadar meletakkan javascript dan bicara dengan nada yang lebih ringan, "Ng, halo Yueyue."     

Setelah mereka bertiga saling menyapa, Zhao Youlin tidak bertele-tele dan bicara langsung ke intinya, "Kalau begitu ayo kita bicara tentang lamaran kerja. Jadi begini, aku akan membuka toko roti dan kue. Toko ini baru saja direnovasi, dan masih kekurangan orang…"      

"Selama prosesnya, aku tentu tidak bisa melakukannya sendiri, dan sebenarnya tidak tahu cara membuat roti yang enak. Jadi, aku ingin memperkerjakan kalian berdua untuk mencobanya terlebih dahulu. Kalian pandai membuat apa? Roti atau semacam kue?"     

Kali ini, An Qi memimpin untuk bicara, "Aku pandai membuat roti, tetapi Yueyue lebih baik dalam membuat semacam kue basah dan kue kering."     

Zhao Youlin merenung, tidak mengatakan baik atau buruk, "Oh, begitu."      

Sikap seperti itu membuat kedua saudara perempuan itu gugup, terutama An Yue yang sedikit lebih muda.      

Zhao Youlin merenung sejenak dan begitu mendongakkan kepala, ia melihat penampilan An Yue yang gelisah. Ia menatap mata An Yue yang agak mirip dengan mata Joy, sehingga Zhao Youlin berinisiatif untuk bertanya, "Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?"     

An Yue terkejut saat dipanggil tiba-tiba. Tangan di pahanya tanpa sadar mengencang, lalu bertanya dengan lembut, "I… Itu, apakah di toko ini memerlukan sertifikat untuk melamar pekerjaan?"     

"Sertifikat?" Zhao Youlin mengangkat alisnya.     

An Yue mengangguk dan ingat bahwa Zhao Youlin tidak belajar membuat kue, jadi ia menambahkan, "Sertifikat koki kue."     

Setelah menanyakan ini, tidak hanya An Yue, tetapi juga An Qi menjadi sedikit gugup. Mereka sebenarnya telah melamar ke beberapa toko kue sebelumnya, tetapi mereka selalu ditolak karena tidak memiliki sertifikat.      

Zhao Youlin terdiam sesaat sebelum bertanya, "Kalian tidak punya sertifikat?"     

Kedua saudara perempuan itu ragu-ragu dan mengangguk dengan hati-hati. Ya, mereka takut kalimat Zhao Youlin berikutnya adalah menyuruh mereka pergi.     

"Lalu dari mana kalian belajar membuat roti dan kue?"     

An Qi berpikir sejenak lalu berkata dengan jujur, "Yueyue dan aku sama-sama yatim piatu. Kami tidak punya uang untuk ikut pelatihan ataupun ujian keterampilan. Keahlian kami membuat kue adalah semua yang kami lakukan saat bekerja tambahan di restoran atau toko roti ketika kami masih muda. Kami belajar dari chef di sana sedikit-sedikit."     

"Jadi begitu." Zhao Youlin berpikir sejenak, lalu melirik ke dua orang yang duduk tegak ini, "Kalian juga tahu bahwa dalam hal makanan, yang terpenting adalah rasa makanannya. Kalau kalian ada waktu, dapur belakang toko ini belum pernah digunakan, masih sangat bersih, bisakan kalian mencoba membuat roti dan kue untuk kucicipi?"     

Ketika kedua saudara perempuan itu melihat bahwa Zhao Youlin tidak segera mengusir mereka, dan hanya membiarkan mereka menunjukkan keahlian, mereka pun merasa lega.      

Ya, paling tidak ini tidak seperti toko yang mereka datangi sebelumnya, yang baru saja mendengar mereka tidak punya sertifikat langsung menolak mereka. Parahnya, mereka tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat.      

Seperti yang dikatakan Zhao Youlin, ada dapur yang tidak terlalu kecil di belakang toko ini.     

Makanan semacam roti, lebih unggul di biaya produksi. Apalagi harga bahan pokok yang rendah itu, tetap memberikan keuntungan yang relatif tinggi. Daripada membelinya dari tempat lain yang menghasilkan harga yang sedikit berbeda, lebih baik membuat dan menjualnya sendiri.     

Zhao Youlin membawa keduanya ke dapur kecil. Khawatir mereka terlalu gugup, jadi ia tidak bisa menahan diri untuk menambahkan kalimat yang menenangkan, "Kamu tidak perlu membuat yang terlalu rumit, aku hanya ingin mencicipinya."      

An Qi dan adiknya mengangguk, lalu melihat ke dapur yang kira-kira seukuran bagian depan toko. Dengan semua jenis alat baru yang belum pernah digunakan sebelumnya, mata mereka sedikit berbinar. Tanpa banyak bicara, mereka memakai celemek dan mulai sibuk membuat kue.      

Suara percikan air, ketukan baskom, dan suara adonan yang membentur talenan itu menambah sentuhan popularitas pada dapur yang baru pertama digunakan ini.     

Zhao Youlin berdiri di sudut dengan posisi tangan sedang bersedekap. Ia memang bukan ahli di bidang ini, jadi dirinya secara alami hanya melihat melalui ambang pintu dan hanya bisa melihat situasi di permukaan.      

Misalnya melihat wajah tersenyum puas dari kedua gadis itu, ia bisa menyimpulkan bahwa kedua gadis itu sangat suka membuat roti dan tidak menggunakan keterampilan ini sebagai andalan bertahan hidup semata.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.