Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ternyata Suka (1)



Ternyata Suka (1)

0Di sisi lain, Presiden Mu sama sekali tidak menyadari bahwa sikap anehnya baru-baru ini telah dianggap sebagai cerita yang memalukan, dan juga diceritakan kepada ibunya.      

Setelah menyadari bahwa dirinya telah melamun sepanjang hari, Mu Tingfeng pun akhirnya dengan rasa belas kasih melepaskan sekretaris Xia yang telah lama keracunan mental.      

Bahkan hari ini pun, Mu Tingfeng pulang tepat waktu. Namun ia juga tidak menyangka bahwa yang menyambutnya di rumah adalah...     

"Ibu?" Mu Tingfeng memandangi wanita cantik bermata biru yang duduk di sofa, dan ada sedikit kejutan di matanya.     

Sebenarnya, Su Ruixin memiliki darah ras campuran. Tetapi ia hanya memiliki seperempat keturunan asing.     

Ayahnya adalah anak ras campuran dari negara Z dan negara E, dan ibunya dari negara Z, jadi ia dan kakak perempuannya adalah keturunan blasteran.     

Tetapi satu-satunya perbedaan antara dirinya dan kakaknya adalah bahwa Su Ruixin mewarisi mata biru muda eksotis ayahnya, sementara kakaknya, Su Ruiling, mewarisi mata kecoklatan ibunya.     

Mu Tingfeng juga mewarisi beberapa karakteristik Su Ruixin, tetapi tidak sejelas mata biru Su Ruixin. Hanya ada sedikit warna biru dalam warna pupil hitamnya. Jika tidak dilihat dengan cermat, matanya hanya akan terlihat seperti orang biasa. Hanya orang yang mampu dan teliti saja yang paham kalau matanya sedikit berbeda dari orang biasa.     

Su Ruixin dan Su Qing segera berhenti berbicara ketika mereka mendengar suara Mu Tingfeng, lalu berbalik untuk melihat lelaki di belakang mereka.     

"Tingfeng, kamu sudah pulang. Kemarilah, ibu ingin melihatmu baik-baik." Su Ruixin yang terlebih dahulu sadar dari keterkejutannya, lalu mengangkat tangannya sambil tersenyum. Ia memberi isyarat kepada Mu Tingfeng untuk datang.     

Mu Tingfeng mengerutkan kening dan berjalan menuju Su Ruixin. Kalimat pertama yang dikatakannya adalah, "Bu, kenapa ibu datang ke sini?"     

"Kenapa ibu datang ke sini?" Su Ruixin memelototi Mu Tingfeng dengan marah dan cemberut, lalu berkata dengan ekspresi sedih, "Kamu ini sudah tidak berada di sisi ibu dan ayah selama bertahun-tahun. Namun, kamu juga tidak mengunjung ibu dan ayah…"      

"Melihat sikapmu yang seperti itu, Ibu tahu kalau kamu tidak ada cara lain untuk pergi mengunjungi ibu. Jadi, ibu hanya bisa terbang sendiri mengunjungimu. Namun, kenapa kamu tidak menyambut ibu?"     

Secara umum, tindakan cemberut dan bertingkah seperti anak manja sangat tidak cocok untuk wanita seusia Su Ruixin, tetapi ia tidak merasakan kejanggalan ketika melakukannya. Sebaliknya, hal itu membuat seseorang jadi merasa gemas dan membangkitkan empati kepadanya.      

Sayangnya, Mu Tingfeng tidak termasuk orang-orang yang empatinya bisa dibangkitkan, "Bu, apakah ayah tahu kalau ibu kembali ke China?"     

Begitu Mu Tingfeng mengatakan ini, senyum di wajah Su Ruixin menegang sesaat. Meskipun dengan cepat kembali normal, tetapi ekspresinya tadi tidak luput dari mata Mu Tingfeng.     

Mu Tingfeng menyipitkan matanya, lalu tanpa basa-basi mengungkapkan kebenaran atas upaya Su Ruixin yang memiliki rencana padanya, "Bisa dibilang, ayah tidak tahu bahwa ibu kembali ke China, kan? Ibu kabur dari rumah?"     

"Bagaimana ibu bisa dianggap kabur kalau ibu kembali ke China untuk melihat putranya sendiri?" Su Ruixin membalas hampir secara refleks ketika dirinya mendengar putranya mengatakan itu. Padahal nada bicaranya itu terkesan terburu-buru.      

"Oh, ternyata benar, nanti aku akan menelepon ayah." Mata Mu Tingfeng berkilat, dan menjawab tanpa ekspresi.     

Su Ruixin tercengang. Tiba-tiba ia menyadari bahwa Mu Tingfeng memancingnya untuk mengaku!     

"Tingfeng, bisa-bisanya kamu memancing ibu untuk mengakui ucapanmu!"     

Mu Tingfeng tidak puas dengan cara bicara Su Ruixin, lalu menjawabnya dengan ekspresi kosong, "Ayah akan khawatir jika ibu kabur sendiri seperti ini."     

Aku tidak sendirian, aku membawa Black Eagle bersamaku," Gumam Su Ruixin diam-diam.     

"Ayah akan memiliki rasa krisis kesadaran dan akan cemburu."     

Su Ruixin langsung tidak mampu menjawab, ia seperti tersedak karena ucapan anaknya itu. Awalnya ia mau membuka mulutnya untuk membantah, namun melihat wajah dingin Mu Tingfeng yang sama persis dengan suaminya, entah kenapa, dirinya tiba-tiba merasa sedikit bersalah.     

Setelah malu sejenak, Su Ruixin berkompromi, "Oke…. oke… aku akan menelepon ayahmu untuk melaporkan keselamatanku nanti, begini tidak apa-apa, kan?"     

Setelah ragu-ragu sebentar, Mu Tingfeng mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku akan menyuruh kepala pelayan untuk menemanimu menelepon ayah."     

Apa pria ini menyuruh seseorang untuk memantau ibunya sendiri? Setelah mengetahui hal ini, Su Ruixin menatap Mu Tingfeng dengan lebih dan lebih dendam.     

Ketika Mu Tingfeng masih kecil, anaknya ini seperti adonan kecil yang imutnya keterlaluan. Tetapi ketika dewasa, dia berubah total. Anaknya itu seolah memiliki kebajikan yang sama dengan ayahnya.     

Bagaimana bibit yang baik ini bisa tumbuh berbeda dari ketika kecil? ! Itu tidak lucu sama sekali!     

Disela oleh Mu Tingfeng, Su Ruixin hampir melupakan niat awalnya. Namun untungnya, Su Qing menarik lengan bajunya di waktu yang tepat dan menatapnya sekilas.     

Su Ruixin tiba-tiba tersadar. Mengingat hal-hal yang telah didiskusikan dengan Su Qing sebelumnya, matanya berkedip, lalu berkata kepada Su Qing, "Yah, Su Qing, ini sudah larut, kamu sedang hamil, jadi lebih baik beristirahatlah lebih awal. Pelayan, antar Nona Sepupu ke lantai atas untuk beristirahat."     

Su Qing tertegun sejenak. Mengetahui bahwa Su Ruixin ingin mengobrol dengan Mu Tingfeng sendirian, hatinya pun merasa sedikit enggan. Huhuhu… aku juga ingin mendengar gosip, Bibi, kamu tega sekali!     

Meskipun enggan, tetapi karena Su Ruixin telah menyuruhnya, maka Su Qing harus mengikuti kata-katanya. Ia pun bangkit dan berkata, "Kalau begitu aku akan naik dan istirahat dulu. Bibi, silakan mengobrol dengan Adik Feng pelan-pelan."     

Setelah mengatakan itu, ia akhirnya melirik Su Ruixin dengan kesal. Dengan bantuan kepala pelayan tua yang muncul secara tiba-tiba dan tidak tahu asal kedatangannya, ia melangkah pergi sambil sesekali menoleh ke belakang.     

Begitu Su Qing pergi dengan kepala pelayan, Su Ruixin dengan tidak sabar menarik Mu Tingfeng untuk duduk dan berbisik, "Tingfeng, apakah kamu benar-benar sudah bercerai dengan... perempuan itu?"     

"Bu, itu sudah beberapa bulan yang lalu. Ibu hanya datang untuk menanyakannya sekarang, tidakkah menurut ibu itu sudah terlambat?" Mu Tingfeng mengerutkan kening. Sekarang ia secara naluriah menolak orang lain, terutama kerabat yang membicarakan hal ini dengannya.      

Su Ruixin dihentikan oleh respon yang sedikit tidak baik dari Mu Tingfeng, hal ini membuat nafasnya hampir berhenti. Apanya yang terlambat karena kasus itu sudah beberapa bulan yang lalu? Ucapannya sungguh sedikit tidak berbudi!      

Su Qing dan Su Ruixin bukannya sengaja pura-pura tidak tahu, lalu baru sekarang membuat perhitungan pada Mu Tingfeng. Sebenarnya, sebagian besar alasan mereka tidak bisa membahas hal ini nyatanya ada pada kemauan Mu Tingfeng sendiri.     

Alasan pertama adalah, mereka selalu berada di luar negeri, sehingga mereka tidak bisa mendapat informasi yang baik tentang berita dalam negeri. Apalagi penutupan informasi yang disengaja oleh Mu Tingfeng.     

Jika bukan karena Su Qing yang diam-diam memberi tahu kabar itu, Ayah dan Ibu Mu Tingfeng ini mungkin tidak akan tahu sampai sekarang!      

Alasan kedua, tentu saja, itu juga karena Mu Tingfeng dan perempuan itu telah hidup dalam kehidupan pernikahan yang tidak bahagia selama ini. Mengenai ketidak harmonisan ini, para tetua mereka juga telah melihatnya.     

Melihat putranya menderita seperti ini, bohong jika Su Ruixin tidak merasa sakit hati. Jika bukan karena Mu Tingfeng dan Zhao Youlin memiliki seorang putra, sejak awal mereka sudah....     

Hash…. namun karena itu pula, setelah mendengar berita perceraian Mu Tingfeng dan Zhao Youlin, Su Ruixin, termasuk beberapa orang tua dari keluarga Mu hanya bisa menghela nafas. Lebih tepatnya, mereka menghela napas pada saat yang sama dengan lega.     

Su Ruixin juga tidak akan kembali Ke China dan mengambil inisiatif untuk membahas perceraian itu jika bukan karena Su Qing yang mendadak mengatakan bahwa setelah perceraian terjadi, Zhao Youlin menjadi sedikit berbeda dari sebelumnya.      

Malahan, hal yang paling penting adalah Mu Tingfeng yang baru menyadari bahwa dia… punya perasaan berbeda pada perempuan itu.     

"Oke, oke, oke." Su Ruixin melirik ekspresi perlawanan Mu Tingfeng, lalu berkompromi, "Kalau kau tidak ingin membahas ini, kalau begitu ayo kita bicarakan, bagaimana pendapatmu tentang perempuan itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.