Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Si Rubah Tua (2)



Si Rubah Tua (2)

0"...bukankah itu tidak bagus?" Zhao Youlin meragu mendengar tawaran Kakek Zhao untuk membantu usaha tokonya.      

"Apanya yang tidak bagus? Kita semua ini satu keluarga, memang begitu banyak yang harus dilakukan."     

Kata-kata Kakek Zhao sangat tegas, dan tidak ada kesempatan bagi Zhao Youlin untuk menolak.     

Jalan belakang terakhir Zhao Youlin telah diblokir, jadi ia harus menggertakkan giginya dengan enggan untuk menerima tawaran ini. Sungguh kejam!     

"Kalau begitu, aku akan berterima kasih pada pamanku dulu. Tetapi Kakek, apakah kamu datang ke sini hanya untuk mengundangku ke acara ulang tahunmu yang ke-70? Kakek tidak menyuruh bawahan untuk mengantarkan undangan padaku, tapi kakek malah repot-repot datang ke sini."     

Kakek Zhao berpikir dalam hati, 'Justru kakek secara pribadi datang untuk mengundangmu, tapi kamu malah menolak dan ingin melewatkannya. Jika kakek menyuruh orang untuk mengantarkan undangan, apakah kamu akan berpikir seperti itu juga?'     

"Kakek sudah lama tidak melihatmu, jadi kakek merindukanmu, kan? Aku baru saja turun dari pesawat, lalu tanpa memikirkan apapun juga langsung bergegas mengunjungimu."     

"Haha, begitu ya." Jawab Zhao Youlin sembari menggerutu dalam hati, 'Aku tidak percaya!'      

Di ruang tamu, ada dua rubah, satu besar dan satu kecil, saling memandang dan tersenyum. Sisi baiknya, suasananya jadi harmonis, tetapi pada kenyataannya, angin bergolak, dan mereka punya rencana sendiri-sendiri.      

Kakek Zhao, yang telah mendapatkan keuntungan dari percakapan yang panjang dengan cucunya ini, dengan muka yang tebal pergi dari apartemen Zhao Youlin setelah makan malam yang lezat.      

Begitu Kakek Zhao pergi, Zhao Youlin memeluk punggung Joy dan mulai mendidik, "Joy, apa yang ibu katakan kepadamu saat ibu mau berangkat tadi? Kamu tidak boleh membukakan pintu untuk orang asing sembarangan, apakah kamu lupa?"     

Joy, yang masih menggigit permen lolipop yang dimasukkan Paman Zhao ke mulutnya sebelum pergi, berkata dengan polos, "Bu, aku tidak membukakan pintu untuk Kakek."     

Zhao Youlin tercengang, "Tidak membukakan pintu untuk kakek?"     

Joy mengangguk dengan sungguh-sungguh, lalu menjelaskan dengan tegas, "Dia yang membuka pintu dan masuk sendiri. Joy kira dia orang jahat yang akan membawa Joy pergi."     

Orang itu memang orang yang jahat. Zhao Youlin mencibir dengan tidak puas. Setelah berpikir sebentar, ia mengerti inti masalahnya.     

Seperti yang Kakek Zhao katakan barusan, dengan status Keluarga Zhao saat ini di Kota S, tidak ada yang berani mempersulit mereka, sehingga mudah bagi mereka untuk meminta kunci apartemen Zhao Youlin.     

Memikirkan hal ini, Zhao Youlin tidak bisa menahan perasaan takut. Jika ada kejadian pertama, pasti juga akan ada kejadian kedua. Siapa tahu suatu hari ada seseorang yang tiba-tiba masuk ke rumahnya.      

Selanjutnya, ia tidak bisa lagi meninggalkan Joy sendirian di rumah begitu saja. Bisa-bisa Joy dibawa pergi sembarangan….     

"Ibu…." Melihat Zhao Youlin tidak bicara untuk waktu yang lama, Joy panik lalu memanggil dengan ekspresi sedih.     

Zhao Youlin menghela napas, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala kecil Joy, "Tidak apa-apa, ini bukan salah Joy, ini salah ibu, ibu tidak seharusnya meninggalkan Joy sendirian di rumah."     

Kemunculan Kakek Zhao yang tiba-tiba seakan memberi Zhao Youlin pukulan di kepala, menyadarkannya akan kelalaian tugas sebagai orang tua. Ini pertama kali bagi dirinya menjadi seorang ibu, dan Joy juga anak pertama yang harus dibesarkannya. Jadi, tentu saja tidak boleh hanya memperhatikan beberapa saja.      

Ia telah berkeliaran di ambang kehidupan dan kematian sepanjang tahun, sehingga berbakat dalam mempertimbangkan cara untuk membuat kedua belah pihak berada di situasi yang paling aman.      

Setelah meninggalkan rumah Keluarga Mu bersama anaknya sendirian, pada dasarnya tidak ada orang di sekitarnya yang bisa dipercayai. Ditambah lagi, ia sudah dua kali mengurus sesuatu sambil perlu menyamar karena tidak ingin orang lain mengenalinya.      

Dengan kata lain, ia harus membawa anaknya ikut keluar bersamanya saat sedang mengurus apapun nanti di luar sana.     

Itu sebabnya ia secara tidak sadar berpikir bahwa cara yang paling aman adalah menyuruh Joy tetap di rumah. Tetapi ia tidak pernah berpikir bahwa kondisi rumah tanpa orang dewasa akan sama berbahayanya dengan di luar.     

Di saat yang sama namun di tempat lain, Kakek Zhao tidak menyadari bahwa dirinya telah terdaftar sebagai penyusup pribadi yang telah masuk daftar hitam bagi Zhao Youlin. Kakek Zhao saat ini sedang duduk di sebuah mobil mewah. Ia tiba-tiba berkata, "Zhao, lusa petang, kau sendiri yang menjemput Zhao Youlin dan Joy."     

Paman Zhao yang duduk di sampingnya, tercengang mendengar perintah itu. Setelah terdiam beberapa saat, ia balik bertanya, "Apakah Anda sudah yakin?"     

"Aku sedikit ragu sebelum bertemu Youlin tadi, tapi setelah bertemu dengan anak itu, tiba-tiba aku merasa... aku bisa tenang."     

Kakek Zhao pun teringat akan kejadian saat berbincang sambil saling berhadapan dengan Zhao Youlin. Ia tidak bisa menahan diri untuk mengangkat sudut bibirnya sedikit. Jika gadis itu tahu yang akan terjadi di pesta nanti, entah bagaimana dirinya akan bereaksi.     

Paman Zhao melihat wajah lelaki tua itu terlihat tertarik pada sesuatu. Ia berpikir sejenak, tetapi akhirnya tidak bicara apa-apa, hanya mengangguk dan menanggapi, "Baik."     

Sekarang, masalah menghadiri pesta ulang tahun Kakek Zhao sudah diputuskan dan tidak bisa diubah. Zhao Youlin tidak akan lagi melakukan hal-hal yang tidak berarti, seperti memberontak.      

Hanya saja, setelah memutuskan untuk hadir, Zhao Youlin berpikir, 'bukankah posisi itu terlalu merugikan jika ia datang bersama Joy yang memperlihatkan dirinya sebagai janda beranak satu?'     

Setelah memikirkan itu, Zhao Youlin merasa bahwa akan lebih baik bila mencari pasangan laki-laki. Dan tentu saja, ketika memikirkan ingin menemukan pasangan laki-laki, Zhao Youlin secara alami mengingat Luo Weibing, adiknya yang telah menderita.      

Luo Weibing kebetulan sedang tidur ketika ia menerima telepon dari Zhao Youlin. Ia mengangkat telepon dengan linglung dan segera bangun setelah mengetahui bahwa itu panggilan dari Zhao Youlin.     

"Kak Zhao, kamu sekarang nona tertua dari keluarga Zhao, jadi kamu akan segera menghadiri pesta ulang tahun Tuan Zhao yang ke-70. Tetapi, mengapa kamu malah ingin aku menjadi pendamping laki-lakimu?" Suara Luo Weibing agak serak karena baru bangun. Ia mengungkapkan ketakutan atas hal yang membuatnya panik.      

"Itu benar, bagaimana?"     

Nada bicara Zhao Youlin yang tenang tiba-tiba membuat Luo Weibing kesal. Namun kemudian ia teringat akan auman menakutkan Zhao Youlin, "Apanya yang bagaimana? Itu sangat memalukan."      

"Kak Lin, kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya bahwa kamu adalah nona tertua Keluarga Zhao? Ah… ah… ah, aku akan mati, aku akan mati! Jika ayahku tahu bahwa aku tidak hanya bersama mantan istri Mu Tingfeng, tetapi juga merupakan nona tertua Keluarga Zhao, dia pasti akan mematahkan kakiku, itu pasti!" Tambahnya.     

Zhao Youlin seketika terdiam tertegun. Ya, apa artinya label mengenai dirinya yang dikenal sebagai mantan istri Mu Tingfeng, namun juga sebagai nona tertua Keluarga Zhao?      

Lagi pula, siapa juga di Kota S yang tidak tahu bahwa mantan istri Mu Tingfeng adalah nona tertua Keluarga Zhao? Respon orang ini terlalu lambat. Setelah sekian lama, dia malah baru mengetahuinya. Dasar bodoh!     

Zhao Youlin menghela napas, lalu bergumam, "Jadi?"     

Suara panik Luo Weibing berhenti tiba-tiba. Pada akhirnya ia berdeham beberapa kali untuk menjernihkan tenggorokan, lalu berkata, "Jadi, halo Kak Zhao, sampai jumpa Kak Zhao!" Setelah mengatakan itu, ia mengabaikan reaksi Zhao Youlin dan menutup telepon.     

Zhao Youlin tertegun untuk waktu yang lama sebelum akhirnya bisa bereaksi. Ia menggertakkan giginya. 'Dasar sial, kamu berani menutup teleponku! Luo Weibing, lihat saja nanti!' Gertaknya dalam hati.     

Luo Weibing yang menutup telepon pun segera membungkus dirinya dengan selimut, tubuhnya seketika langsung gemetar saat ini. Ia menangis dalam sekejap. 'Bukannya aku tidak mau membantumu, Kak Zhao, tapi aku akan benar-benar kehilangan nyawaku jika aku membantumu!'     

Namun setelah memikirkannya, sebutannya hanya 'nona tertua keluarga Zhao' yang terngiang di telinga, yang mampu membuat Luo Weibing sangat ketakutan. Betapa buruknya reputasi keluarga Nona Zhao di masyarakat kelas atas!     

Tidak peduli bagaimanapun, masalah menemukan pasangan lelaki berakhir begitu saja.      

Pada sore hari ketiga setelah Kakek Zhao mendatangi Zhao Youlin dan Joy, Zhao Youlin dan Joy baru saja bangun dari tidur siang ketika mereka mendengar bel pintu yang keras dari luar.     

Begitu pintu terbuka, ia melihat Paman Zhao berdiri di pintu dengan hormat dan berkata, "Nona, Kakek Zhao mengutusku menjemput Anda untuk pergi ke pesta."     

Astaga, Kakek Zhao bahkan mengutus seseorang untuk menjemputnya. Apakah orang tua itu akan menggigitnya sampai mati kalau tidak datang?     

Zhao Youlin menggerakkan sudut mulutnya. Ia berdandan secara sederhana dengan Joy, barulah mengikuti Paman Zhao keluar dari pintu.     

Setelah menggendong Joy untuk masuk ke mobil, Zhao Youlin tiba-tiba mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang dari samping dan menyerahkannya kepada Paman Zhao.     

Paman Zhao tertegun sejenak, lalu berkata dengan ragu, "Ini…"     

"Paman Zhao, apakah kamu ingin membuka kado ulang tahun kakek?" Zhao Youlin mengangkat alisnya dan memberi isyarat agar Paman Zhao membukanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.