Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Tidak Ada Bahaya (1)



Tidak Ada Bahaya (1)

0Sekretaris Xia, yang diam-diam menguping di samping, menutupi wajahnya dengan ngeri ketika mendengar kata-kata itu. Ia sampai mengeluh pada dirinya sendiri.      

'Presdir… oh presdir! Anda telah membuat banyak sejarah kelam. Sekarang, bukankah hal itu menjadi tragedi bagi Anda? Meskipun mantan istrimu tahu bahwa Anda pura-pura punya selingkuhan, tetapi kelihatannya, sisa hidupmu takkan lepas dari keluhan mantan istrimu, amin!'     

"Soal diriku yang dianggap pengecut. Hah! Kurasa aku sendiri lebih tahu jelas tentang kondisi keluargaku dibandingkan dengan Tuan Qin. Kamu mencari tahu ibu tiriku yang jahat, adik tiriku yang curang, dan ayah kandungku lebih tidak peduli padaku."      

"Coba pikirkan, berada di dalam kondisi keluarga seperti itu, jika aku tidak pura-pura lemah, saat aku tumbuh dewasa, aku tidak akan tahu berapa kali akan dibunuh sebelum aku benar-benar tumbuh dan memiliki cukup kemampuan untuk bersaing dengan mereka."     

"Tapi…." Qin Huai ingin bicara, tapi Zhao Youlin tidak memberinya kesempatan.      

"Sebenarnya, selama bertahun-tahun aku tinggal di Keluarga Zhao setelah ibuku meninggal, aku terus-terusan berpikir bahwa suatu hari nanti aku akan kembali ke tempat itu lagi, mendapatkan kembali yang kumiliki, dan membalaskan dendam atas kematian ibuku."      

"Maka dari itu, aku menahan semua penderitaan, melindungi diri sendiri dengan berlagak lemah dan menyedihkan di depan orang-orang. Walau demikian, diam-diam aku belajar jurus bela diri pada guru yang sangat ahli, termasuk belajar menggunakan senjata api dan berbagai senjata lainnya sehingga suatu hari aku bisa meninggalkan Keluarga Zhao tanpa belas kasihan siapapun."     

Zhao Youlin mengangkat dagunya dengan arogan, mencoba yang terbaik untuk membuat kata-kata miliknya terdengar lebih kredibel.      

"Ternyata kesabaranku selama bertahun-tahun ini berharga. Sekarang aku menjadi pewaris yang paling memungkinkan dari keturunan Keluarga Zhao, menjadi manajer umum Grup Zhao yang posisinya sangat menonjol."      

"Ya, aku tidak perlu lagi menerima kendali apapun, dan ancaman apapun. Inilah jawabanku, Tuan Qin, apakah kamu puas?"     

Alasan Zhao Youlin ini sebenarnya agak konyol. Mengingat situasinya di Keluarga Zhao pada saat itu sangat sulit untuk melarikan diri, bahkan menghindari pengawasan Li Hongyu dan yang lainnya saja sudah sangat sulit, apalagi mencari seseorang untuk mengajarinya jurus bela diri ini.     

Tetapi beberapa hal di dunia ini memang seperti itu. Jika kamu tidak percaya, hal itu mungkin tidak palsu, dan jika kamu percaya, hal itu juga mungkin tidak benar.     

Qin Huai ingin mengungkapkan penjelasannya sendiri, tetapi Zhao Youlin memberikan kebenaran dan kepalsuan secara tumpang tindih. Mau percaya atau tidak, itu urusan Qin Huai, tidak ada hubungannya dengan Zhao Youlin.     

"Tapi semua masalah ini...." Qin Huai menatap kedua mata tegas Zhao Youlin. Ada sedikit gemetar dan perjuangan di matanya.     

"Tapi apa? Apa menurutmu aku berbohong? Ataukah menurutmu semua ini tidak ada dalam laporan penyelidikanmu?"     

Menghadapi sikap agresif Zhao Youlin, Qin Huai, yang telah bersumpah tidak mundur sebelum menemukan kebenaran sebelumnya, sedikit tersentak, "Aku... aku tidak bermaksud begitu."     

"Oh?" Zhao Youlin mengangkat alisnya, "Apa maksud Tuan Qin tidak bermaksud begitu? Tuan Qin terus saja menyamakanku dengan mendiang polisi Zhao yang sudah tewas. Apa kamu merasa aku mirip dia atau malah aku adalah dia?"     

"Aku…."     

"Tuan Qin…" Bentak Zhao Youlin, menyela penjelasan Qin Huai, "Aku tidak peduli hubungan yang kamu miliki dengan petugas polisi Zhao itu, atau apapun yang membuatmu berilusi bahwa aku berhubungan dengannya…"      

"Namun jelas, aku hanya ingin memberitahumu bahwa ketika seseorang mati, maka dia memang sudah mati, jangan membuat fantasi yang tidak realistis. Aku adalah aku, bukan orang lain."      

"Kuharap, Tuan Qin bisa mengingat hal ini. Karena Tuan Qin ingin menjadi temanku, jadi jangan buat kesalahan menyebalkan seperti ini di masa depan. Jika tidak, tidak usah berteman denganku."     

Saat Zhao Youlin mengatakan itu, ia menyingkirkan tangan Qin Huai yang ada di tangannya, lalu mendorong Qin Huai ke belakang. Qin Huai yang terdorong ke belakang terhuyung-huyung beberapa langkah.     

Kemudian Zhao Youlin dengan tidak tergesa-gesa membereskan pakaian yang kusut, lalu berkata dengan nada menghina, "Tuan Qin, apakah ada lagi yang ingin kamu katakan? Jika tidak, aku pergi dulu. Aku telah mengalami banyak hal di pagi hari, sungguh kacau sekali."     

Qin Huai akhirnya berdiri stabil, tetapi ia tampaknya telah kehilangan jiwanya, juga kelihatannya tidak mendengar jelas ucapan Zhao Youlin.      

Melihat bahwa Qing Huai tidak menanggapi, Zhao Youlin mengangkat alisnya, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi. Kemudian, ia pun berbalik badan dan pergi tanpa menoleh ke belakang.     

Qin Huai berdiri di tempat, menyaksikan punggung Zhao Youlin yang kian menjauh. Ia hanya merasakan bahwa semua kekuatannya terkuras dalam sekejap.     

Setelah menekuk tubuhnya ke belakang, hingga punggungnya menabrak dinding di belakangnya dengan kencang, ia menatap langit-langit putih di atas kepalanya dengan ekspresi kosong di wajah.      

Untuk sesaat, Qin Huai sangat merasakan bahwa dinding di hati yang susah payah dibangunnya kembali, kini seketika runtuh dan hancur.      

Kedua mata yang selalu dipenuhi oleh ekspresi lembut dan amarah, kini mulai menunduk. Diam-diam menunjukkan perasaan kesepian dan kesedihan yang menyakitkan.     

Pada saat ini, Xia Zetao, yang bersembunyi di sudut dan berhasil mendengarkan pembicaraan mereka, mengerutkan kening. Ia ragu-ragu sejenak, lalu berbalik dan berlari menuju kamar pasien Mu Tingfeng.     

Zhao Youlin mencoba yang terbaik untuk menjaga langkahnya tetap stabil, tetapi tidak ada yang tahu betapa gelisahnya dirinya saat berbalik badan tadi. Ia takut di momen paling akhir tadi dirinya malah salah bicara, lalu malah membuatnya curiga.      

Bahkan Zhao Youlin juga lebih takut jika Qin Huai akan menghentikan langkahnya saat ini, lalu mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan. Namun untungnya, Qin Huai tidak bicara lagi sampai dirinya keluar dari koridor itu.     

Setelah berjalan ke depan, ia merasa hampir mati rasa selama sekitar sepuluh menit, setelah memastikan bahwa Qin Huai tidak mengikutinya. Lalu Zhao Youlin menghentikan langkahnya sejenak, dan dalam sekejap tubuhnya langsung bersembunyi di sudut koridor. Ia menyandarkan punggungnya ke dinding dan baru bisa menghela napas lega.      

Tuhan tahu betapa gugup dirinya ketika mengatakan kata-kata yang tampaknya percaya diri tadi.     

Untungnya... untungnya, hal semacam ini sedikit mengejutkan dunia, dan untungnya, meskipun Qin Huai terlihat agresif, tetapi ia tidak memiliki dasar di hati untuk bisa membantah. Zhao Youlin pun membentak, juga membodohinya. Jika tidak, ia tidak tahu cara dirinya akan mengakhirinya.      

Setelah tenang, Zhao Youlin mulai perlahan mulai ingat. Apakah Qin Huai dulu mengenal dirinya? Atau… pernahkah dulu ia bertemu dengannya?     

Setelah mengingat-ingat, Zhao Youlin merasa dirinya tidak pernah berinteraksi dengan seseorang bernama Qin Huai, yang menyebabkan Qin Huai begitu sensitif hingga menghubungkan dua orang yang tidak ada hubungannya satu sama lain.     

Ketika Zhao Youlin yang merenung dalam waktu yang lama dan belum menemukan jawaban atas masalah ini, dan ketika pusing memikirkan itu, tiba-tiba terdengar suara yang dikenalnya terdengar dari samping. Dalam sekejap, hal ini membuat Zhao Youlin gemetar karena ketakutannya berlanjut.      

"Manajer umum."     

Tubuh Zhao Youlin terhentak ke depan dengan tiba-tiba, lalu berdiri tegak ikut mengarah pada asal suara itu. Ia menatap tatapan Xiao Jingyao yang sedikit terkejut.      

"Paman Xiao…."     

Xiao Jingyao berjalan ke sisi Zhao Youlin. Melihat wajahnya agak pucat, ia bertanya dengan cemas, "Ada apa? Anda merasa tidak enak badan? Cedera Anda...."     

Zhao Youlin baru saja membawa Mu Tingfeng pergi, sehingga Xiao Jingyao hanya bisa menerima nasibnya dan tetap ikut bersama polisi untuk membereskan kekacauan.      

Dengan demikian, ia pun tidak menemani Zhao Youlin untuk memeriksa cedera. Hal ini membuatnya tidak tahu seberapa parah luka yang diterima Zhao Youlin. Lalu sekarang, melihat wajahnya pucat, ia benar-benar khawatir.      

"Aku baik-baik saja, Luka-luka itu hanya menggores kulitku saja." Setelah memastikan bahwa orang yang datang bukanlah Qin Huai, Zhao Youlin dengan cepat menjadi tenang, "Paman Xiao, bagaimana keadaan di kantor polisi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.