Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Semakin Tua Semakin Berpengalaman (1)



Semakin Tua Semakin Berpengalaman (1)

0Wajah Kakek Zhao menunjukkan sedikit kekecewaan, dan tidak melanjutkan kata-kata berikutnya. Walau begitu, Zhao Youlin mengerti isi pikirannya.      

Kakek Zhao awalnya bermaksud untuk melatih Zhao Youlin, menyuruhnya untuk tetap berada di Keluarga Zhao sebagai pewaris.      

Namun sayangnya, Zhao Youlin bertemu Mu Tingfeng, lalu jatuh cinta pada Mu Tingfeng. Pada akhirnya, bahkan dia nekat membius Mu Tingfeng supaya bisa tidur dengannya, lalu dia berhasil masuk ke Keluarga Mu berkat mengandung anak Mu Tingfeng.     

Serangkaian perbuatan Zhao Youlin yang menjatuhkan reputasi di mata orang lain ini, seperti baskom berisi air dingin yang memadamkan api antusias Kakek Zhao untuk menjadikannya pewaris.      

Zhao Youlin menghela napas, lalu berkata dengan suara dalam, "Kakek pasti kecewa waktu itu, sehingga kakek mengalihkan perhatian ke Zhao Youming."     

Kakek Zhao melirik Zhao Youlin sambil tersenyum, lalu berkata dengan murah hati, "Ketika aku melihat anak itu berinisiatif datang untuk membuat taruhan ini, aku sangat mengagumi kehebatannya yang menggunakan kemampuan sendiri untuk bertaruh demi meraih sesuatu yang diinginkan, demi menjadi seorang pebisnis. Sayangnya, aku menemukan bahwa, dia… masih belum cocok."     

"Kenapa? Apakah karena kali ini…"     

Ketika Xiao Jingyao mencari rekaman video kamera CCTV di penjara waktu itu, Tidak mungkin Xiao Jingyao tidak memberi tahu Zhao Shunrong tentang masalah besar seperti itu. Bila memberitahu Zhao Shunrong tentang masalah semacam ini, otomatis secara tidak langsung Kakek Zhao juga tahu.      

Mengingat berita yang didengarnya hari itu, wajah Kakek Zhao menjadi suram, tetapi dirinya hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Bukan. Jauh sebelum itu."     

"Jauh sebelum itu?"     

"Ya, tidak lama setelah anak itu datang untuk bertaruh denganku, dia berhasil diterima di universitas di Negara Y. Karena aku punya niat untuk melatihnya, tentu saja aku menyuruh beberapa orang untuk memperhatikannya."     

Zhao Youlin tidak tahan untuk mengangkat alis ketika mendengar ini. Ia berkata dengan terkejut, "Kakek menyuruh seseorang untuk memata-matainya?"     

Kakek Zhao terdiam sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Orang-orang suruhanku memata-matainya, dan selalu mengirimiku laporan di email setiap minggu. Orang suruhanku menceritakan setiap gerak-geriknya di luar negeri. Hanya saja, ini hanya berlangsung selama dua bulan, dan para mata-mata itu pulang."     

"Kenapa?"     

"Karena aku kecewa." Kakek Zhao melirik ekspresi bingung di wajah Zhao Youlin dan menghela napas dalam-dalam, "Tidak bisa dipungkiri bahwa anak itu memang sedikit cerdas. Dia juga punya keberanian dan kelicikan yang seharusnya dimiliki oleh beberapa pengusaha. Namun kelicikannya itu keterlaluan, membuat orang jadi benci padanya."     

Zhao Youlin mengerutkan kening, tetapi ia tertarik dengan hal itu, "Kenapa bisa begitu? Mungkinkah dia melakukan sesuatu di kampus yang membuat kakek kecewa?"     

Ekspresi wajah Kakek Zhao sedikit berubah, "Hati anak itu sangat besar. Sekalinya ingin menuju puncak, dia tidak mau menjadi biasa-biasa saja. Setelah dia mulai kuliah, dia mencoba yang terbaik untuk menjadi yang teratas. Hanya saja, prestasinya tidak sebagus saat di negerinya sendiri."      

"Dia memang berbakat dan unggul di negerinya sendiri, tapi di atas langit masih ada langit. Setibanya di luar negeri, dia menemukan ada orang yang lebih hebat darinya, sehingga dia tidak bisa menggunakan kemampuannya sendiri untuk menjadi yang teratas."     

"Jadi, demi bisa menjadi yang teratas di antara orang lain, dia menggunakan beberapa trik kecil?"     

"Bisa dibilang begitu, tetapi juga tidak bisa dibilang begitu."     

Zhao Youlin mengerutkan kening. Kenapa tidak bisa begitu? Apakah tebakannya ini salah?     

Seperti bisa membaca kebingungan Zhao Youlin, Kakek Zhao menggerakkan sudut bibirnya. Tanpa membuat penasaran, dia pun menceritakan dengan suara rendah tentang perbuatan Zhao Youming ketika baru saja berada luar negeri.     

"Anak itu masih tetap keras kepala. Meski lebih pintar dari anak rata-rata, tetapi dia tidak punya banyak pengalaman. Karena dia ingin sukses, dia aktif bergabung dengan laboratorium kampus, dan bertekad untuk membiarkan laboratorium itu berkembang…"      

"Dia pun banyak berkontribusi layaknya memiliki dunia sendiri di sana. Jadi, dia mengubah metodenya untuk bekerja di dalamnya. Sayangnya, dia tidak mempertimbangkan kemampuannya sendiri."      

"Pada suatu kesempatan, laboratorium kebetulan sedang melakukan penelitian berbasis proyek, dan sudah hampir di tahap akhir. Jika proyek itu berhasil, itu akan memiliki dampak yang tidak terduga di dalam negeri dan bahkan di dunia…"      

"Namun karena keangkuhannya, akhirnya proyek tersebut gagal. Dan hal yang paling mengerikan adalah…."     

Kakek Zhao merenung sejenak, wajahnya sedikit tidak enak dilihat, "Masalah ini adalah kesalahannya sendiri, tetapi karena dia takut dihukum, dia melepaskan tanggung jawab kepada senior yang berada di kelompok yang sama dengannya dan terus bersikap sangat berhati-hati, sampai seniornya itu akhirnya dikeluarkan dari kampus."     

Para pebisnis sangat memperhatikan integritas. Walaupun dunia bisnis seperti medan perang, tidak ada musuh yang tetap atau teman yang tetap, tetapi ada beberapa batasan yang harus dipatuhi. Perilaku jahat Zhao Youming secara langsung menurunkan kesan baik di hati Kakek Zhao.     

Ekspresi wajah Zhao Youlin juga menjadi sedikit jelek ketika mendengar cerita itu. Seorang pemuda punya semangat dan energi untuk melakukan sesuatu, bisa dimengerti jika dia ingin menjadi yang teratas.      

Tetapi terlalu berlebihan jika membiarkan orang lain membayar kesalahan yang diperbuat, hanya demi bisa menjadi sukses.      

"Tapi, ini bukan hal yang paling mengecewakan tentang Zhao Youming. Hal yang paling mengecewakan adalah, setelah itu dia berpartisipasi dalam lomba besar di kampus dengan sikap seolah-olah tidak ada yang terjadi."      

"Demi memenangkan lomba, dia mengkhianati teman terbaiknya. Dia memberikan hasil kerja temannya itu pada lawan, karena sengaja menabur perselisihan di antara mereka."      

"Kemudian, dia menghasut temannya supaya membuat keributan besar dengan lawan. Pada akhirnya, temannya dan lawannya itu akhirnya didiskualifikasi. Berkat itu, dia yang posisinya lebih rendah dari mereka berdua, jadi bisa memenangkan hadiah sesuai keinginannya dan menjadi siswa yang luar biasa tanpa menimbulkan sensasi di seluruh universitas."     

Kejadian pertama, bisa dikatakan bahwa dia masih muda dan bodoh, sehingga takut gagal karena melakukan hal yang tidak disengaja. Tapi kejadian kedua ini, benar-benar disengaja.     

Kakek Zhao mengingat perasaannya ketika dirinya mendengar berita ini. Bohong jika dirinya merasa tidak kecewa.     

Ia benar-benar sangat berharap menemukan pewaris untuk mewarisi perusahaan yang telah diusahakannya dengan keras selama sebagian besar hidupnya.     

Ahli waris harus cukup hebat. Tetapi sebelum menjadi hebat, pewaris harus lebih dulu memahami cara menjadi manusia.      

Cara menulis "moralitas" saja tidak tahu, sepanjang hari hanya ingin menggunakan cara yang berantakan dan kotor untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Jika tabiat calon pewaris seperti itu, tidak peduli seberapa hebat pewaris itu, nantinya dia hanya akan merugikan dunia, dan gagal memenuhi harapan Kakek Zhao.      

Zhao Youlin terdiam, haruskah dirinya mengatakan bahwa Zhao Youming layak menjadi putra Li Hongyu? Tidak, mungkin yang harus dikeluhkannya adalah Li Hongyu dan Zhao Shuncheng mampu melahirkan seorang anak yang lebih hebat dari mereka, lebih hebat dalam hal kelicikan.      

"Kejadian semacam itu, yang serupa dengan itu, masih sangat banyak. Kakek… benar-benar kecewa padanya." Kakek Zhao mendengus, lalu wajahnya mendongak 45 derajat menatap langit, menunjukkan jelas ekspresinya yang sedih.     

"Untungnya, aku masih memilikimu, Youlin." Kata Kakek Zhao. Matanya yang cerah tiba-tiba menyala, menatap Zhao Youlin seolah sedang melihat… sepotong lemak yang lezat.     

"Kakek…" Bagian belakang Zhao Youlin langsung merinding akibat tatapan Kakek Zhao. Ia selalu merasa seolah-olah secara tidak sengaja telah ditipu oleh rubah tua ini lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.