Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Pahlawan Menyelamatkan Gadis Cantik (2)



Pahlawan Menyelamatkan Gadis Cantik (2)

0Dengan keras, suara rak yang jatuh ke lantai memekakan telinga An Yue. Tetapi rasa sakit yang dibayangkan tidak muncul di tubuhnya. Matanya terbelalak kebingungan, bukan pada rak yang dingin, melainkan pada wajah seseorang yang dipenuhi rasa khawatir.      

"Kamu baik-baik saja?" Suara rendah yang mempesona dari lelaki itu sedikit serak akibat panik.      

An Yue melebarkan mata, dan menggelengkan kepala dengan bingung.     

Zhao Youlin adalah yang pertama bereaksi. Ia melirik kerumunan itu dengan tercengang, juga berteriak dengan wajah cemberut, "Kenapa kalian diam saja? Kenapa kalian tidak segera menolong mereka?"     

Beberapa orang yang terpana di sampingnya langsung seperti terbangun dari mimpi. Mereka kemudian bergegas membantu dengan tergesa-gesa.     

Untungnya, rak dapur tidak terlalu berat, sehingga ketika Han Yichen bergegas menuju An Yue untuk menahan rak yang akan jatuh, rak itu bisa disingkirkan dan tidak sampai menimpa tubuh mereka berdua.      

"Yueyue, apakah kamu mengalami cedera?" An Qi dengan gugup meraih bahu An Yue dan memeriksa tubuhnya dari atas ke bawah untuk beberapa saat. Ia merasa lega setelah memastikan bahwa dirinya memang tidak terluka.     

An Yue menggelengkan kepalanya dengan ketakutan yang tersisa, lalu diam-diam menoleh untuk melihat Han Yichen. Ia pun menemukan bahwa ...     

"Tuan Han, tanganmu berdarah!" Seruan An Yue sekali lagi menarik perhatian semua orang.     

Beberapa anak laki-laki melirik tangan kanan Han Yichen yang berdarah, kemudian berbalik untuk melihat rak yang berlumuran darah.     

Dipikir-pikir, mungkin itu karena ketika Han Yichen sedang menahan rak dengan tangannya, ia secara tidak sengaja tergores oleh sudut tajam dari potongan besi di atasnya.     

Rak dapur biasanya ditempatkan di sudut dapur sebagai tempat meletakkan barang-barang, sehingga sudut-sudut tajam ini bukanlah ancaman bagi orang-orang. Tetapi dalam kejadian ini, sudut yang tidak mencolok ini sebanding dengan senjata pembunuh yang membahayakan seseorang.     

Han Yichen mengerutkan kening, tetapi itu bukan karena luka di tangannya, melainkan….     

"Aku baik-baik saja. Dan juga, bukankah kamu bilang bisa memanggilku A Chen? Kenapa kamu masih memanggilku Tuan Han?"     

Han Yichen bahkan tidak tahu keterkejutan yang terjadi pada semua orang ketika dirinya melontarkan pertanyaan remeh itu.      

Ternyata... ternyata pemikiran mereka benar-benar salah? Ternyata, orang yang spesial di hati Kak Han sebenarnya… ataukah Kak Han hanya ingin membayar kebaikan pada An Yue?      

Hanya saja, apakah perbuatan seorang lelaki yang mengorbankan keselamatan demi seorang perempuan, hanya untuk membalas kebaikan?      

Setidaknya, inilah yang dipikirkan sekelompok anak laki-laki yang tadi bergosip tentang Zhao Youlin dan Han Yichen. Sekarang mereka sangat bingung oleh kata-kata Han Yichen barusan.      

Dibandingkan dengan mereka, An Qi di sebelah An Yue berpikir lebih banyak.     

Sebenarnya ia sejak awal mengira bahwa Tuan Han ini tidak tertarik pada An Yue, hanya saja...     

An Qi mengerutkan kening. Ia sekarang tahu bahwa Tuan Han tertarik pada An Yue. Kalau demikian, ia seharusnya merasa senang.     

Hanya saja, apakah maksud sikap Han Yichen pada An Yue seperti yang dipikirkannya? Seperti yang dikatakan para laki-laki sebelumnya, alasan Han Yichen bisa begitu baik kepada An Yue hanya karena rasa terima kasih kepada An Yue.      

Jika itu masalahnya, maka hal yang Han Yichen lakukan pada An Yue sekarang hanya akan membuat An Yue tenggelam semakin dalam, dan kemudian...     

Mengetahui betapa sederhana dan rapuhnya An Yue, An Qi seperti seorang ibu tua saat ini. Seiring dirinya senang dengan keunggulan menantunya di masa depan, ia juga khawatir putrinya akan diganggu oleh orang lain dan tidak mau merubah tekadnya.      

Akan tetapi, An Yue tidak tahu betapa kusutnya hati kakaknya saat ini. Ketika mendengar kata-kata Han Yichen, ia tertegun sejenak. Setelah tertegun, wajahnya tersipu malu.      

Han Yichen tidak berbicara, ia hanya menatap orang di depannya dengan saksama. Matanya yang dalam mencerminkan wajah halus orang di depannya, seolah-olah jika An Yue tidak mengubah kata-katanya di depan semua orang hari ini, ia tidak akan pernah berpaling.     

Wajah An Yue panas ketika Han Yichen memandangnya, kemudian ia diam-diam melihat sekeliling. Dirinya pun menemukan bahwa semua orang menatap ke arahnya. Ia pun menundukkan kepala, sangat malu hingga ingin mengubur diri.      

Setelah beberapa lama, Han Yichen mendengar An Yue bergumam, "A...A Chen…"     

Menatap pusaran kepala An Yue, Han Yichen mengangkat sudut mulutnya diam-diam, lalu bicara dengan jahat, "Apa? Aku tidak mendengarnya."     

Dengan mencoba sekali, maka kedua kalinya tidak begitu sulit. Ia pun berteriak, "A Chen…"     

"Sekali lagi."     

Kata-kata Han Yichen mengandung sedikit godaan, yang membuat An Yue tanpa sadar mengikuti kata-katanya, "A Chen...."     

Setelah membiarkan An Yue berteriak beberapa kali, gadis kecil itu akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Ia tiba-tiba mendongak, dan melihat orang-orang yang mengarahkan pandangan padanya. Sekujur tubuhnya membeku, rona merah di wajahnya menjadi semakin jelas.     

Jika ada lubang di lantai saat ini, ia pasti akan masuk dan bersembunyi tanpa ragu-ragu, dan tidak akan pernah keluar.     

An Yue yang menundukkan kepala lagi dan tidak berani melihat langsung ke semua orang, tidak menyadari bahwa Han Yichen menatapnya dengan mata yang begitu lembut sehingga dirinya hampir bisa tenggelam di dalamnya. Orang-orang yang beruntung menyaksikan adegan ini sekali lagi merasa terkejut karena sikap Han Yichen terhadap seorang An Yue.     

Melihat interaksi antara keduanya, Zhao Youlin mengaitkan sudut bibirnya dengan gembira.     

Soal pasangan An Yue dan Han Yichen, bisa dibilang Zhao Youlin adalah orang paling bahagia pada hubungan mereka jika dibandingkan dengan orang-orang ini. Sekarang ia tidak sabar menunggu mereka berdua punya hubungan yang lebih dalam.     

Dengan begini, dengan adanya An Yue di tokonya, maka Zhao Youlin tidak takut Han Yichen tidak akan kembali. Soal tenggat waktu satu bulan juga tidak akan menjadi masalah, karena adanya hubungan antara mereka berdua.      

Walau senang dan bahagia, Zhao Youlin merasa lebih baik mengingatkan keduanya saat ini.     

"Ehem ehem, kalau begitu… kalau ada yang ingin kalian bicarakan berdua, nanti saja dibicarakan…."     

Wajah An Yue memerah lagi ketika mendengar dua kata 'bicarakan berdua', tetapi Zhao Youlin tidak memberinya waktu untuk malu, "Tangan Kak Han kalian terluka, yang lebih penting adalah sekarang kalian membantu Kak Han untuk memeriksa lukanya agar mengetahui kondisinya. Xiao Wei, pergilah ke konter dan ambil kotak obat, An Yue, bantu dia duduk di sana sebentar. Selain itu, kalian para pria segera bereskan kekacauan ini."     

Zhao Youlin memberi perintah, sekelompok karyawan yang mengelilingi dua orang itu segera bubar, tidak berani tinggal lebih lama lagi untuk menyaksikan An Yue lagi.      

Untungnya, Joy saat ini sedang dibawa Shuangshuang ke dapur untuk makan kue, jadi anak itu tidak melihat adegan berdarah ini. Jika tidak, Zhao Youlin benar-benar khawatir adegan berdarah ini akan meninggalkan bayangan psikologis pada anak kecil.     

An Yue malu sejenak, akhirnya menyadari bahwa tangan Han Yichen masih terluka. Wajahnya menjadi pucat. Ia memandang Han Yichen dengan sangat khawatir, lalu merasa bersalah, "Maaf, kalau bukan karena aku, kamu tidak akan…."     

Sebelum An Yue selesai berbicara, Han Yichen sudah menggunakan tangannya yang tidak terluka untuk memegang tangan dingin An Yue. Ia berkata dengan suara rendah, "Aku baik-baik saja. Hanya kulit luarku saja yang terluka. Kamu baik-baik saja, itu sudah cukup."     

Kalimat pendek itu membuat An Yue tersipu lagi.     

Beberapa orang di sekitar seperti melihat bunga-bunga indah tidak terhitung jumlahnya muncul di antara mereka berdua. Tanpa sadar mereka melengkungkan senyuman, terutama Zhao Youlin.      

Zhao Youlin tidak pernah menyangka bahwa suatu hari dirinya dapat merasa iri sebagai jomblo akibat melihat dua orang yang saling menyayangi itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.