Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Joy Marah (3)



Joy Marah (3)

0Tangisan nyaring Joy mengejutkan semua orang. Dudu yang sedang minum dengan gembira sambil memegang botol, tiba-tiba mengeluarkan dot dari mulutnya, bibirnya melengkung ke bawah dan ikut menangis dengan suara keras, seperti ikut merasakan kesedihan Joy, "Huaaaa…."     

Tangisan keras anak-anak ini menarik perhatian banyak orang di sekitar. Su Qing dan Song Yi dengan cepat menepuk-nepuk punggung bayi sambil menenangkan.      

Sedangkan Joy, ia berbalik dan bersembunyi di belakang Zhao Youlin setelah meraung marah. Matanya yang besar dipenuhi air mata, sambil menatap Su Ruixin untuk membela diri.     

Su Ruixin tidak pernah berpikir bahwa Joy akan bereaksi begitu besar. Ia pun bingung untuk sementara waktu, "Joy, ada apa denganmu? Jangan menangis, jangan menangis…"     

Zhao Youlin tampaknya tidak terkejut dengan reaksi Joy. Ia menghela napas, lalu membungkuk, mengangkat, dan menggendong Joy yang sedih ke dalam pelukannya. Kemudian, ia membujuk dengan suara rendah.      

"Joy… cup-cup, jangan menangis, jangan menangis, ibu tidak akan melahirkan adik laki-laki ataupun adik perempuan, ibu hanya ibunya Joy saja. Lihat di sana, ada banyak orang melihat Joy dan adik bayi menangis. Adik bayi wajar menangis, tapi Joy sudah besar, kalau menangis wajahnya malah terlihat jelek."     

"Ng, Joy tidak menangis, Joy tidak mau punya adik laki-laki atau perempuan, ibu hanya milik Joy saja." Joy terkurap di bahu Zhao Youlin dan mengendus. Sekujur tubuhnya bergetar, terlihat sangat menyedihkan.     

Mendengarkan percakapan antara ibu dan anaknya, Mu Tingfeng akhirnya mengerti alasan Zhao Youlin sangat enggan punya anak lagi. Matanya sedikit berkedip, ia merasa sedikit bersalah pada anak yang telah lama diabaikannya itu.     

Mu Xiaoyang tampaknya cukup terkejut dengan ini. Mendengarkan kata-kata ibu dan anak itu, tatapan matanya yang biasanya acuh tak acuh, kini tanpa sadar mulai menunjukkan ekspresi.      

"Youlin, Joy…" Su Ruixin tidak menyangka Joy bereaksi sebesar itu, tetapi ia tidak bingung karena segera memahami inti emosional Joy setelah mendengar percakapan ibu dan anak itu.     

Justru karena ini lah ia merasa semakin bersalah. Semua orang dewasa ini hanya memikirkan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak mempertimbangkan perasaan Joy yang tidak percaya diri, dan mengabaikan perasaan anak-anak.     

Zhao Youlin melirik tatapan cemas Su Ruixin. Ia tahu bahwa dirinya tidak bisa menyalahkannya untuk masalah ini. Ia menghela napas dan berkata, "Masalah ini bukan sepenuhnya salah Nyonya Mu. Masalah ini juga karena perasaan Joy lebih sensitif. Lain kali, tidak perlu membicarakan hal semacam ini di depan Joy."     

Su Ruixin mengangguk dengan tergesa-gesa. Melihat cucunya yang berharga terlihat sangat sedih, hatinya hancur. Setelah ini, mana mungkin dirinya masih berani membahas hal ini di depannya?     

Pada akhirnya, ini masih salah anaknya, Mu Tingfeng. Saat berkata ingin punya anak dengan Zhao Youlin, lalu bertengkar dengan Zhao Youlin, dia diseret untuk ikut bingung mencari solusi. Jika masalah ini sampai membuat Joy yang susah payah dicuri hatinya ini mengabaikannya, ia dengan tegas tidak akan memaafkan Mu Tingfeng.      

Kali ini, Presdir Mu juga benar-benar tidak bersalah. Jika Su Ruixin sendiri juga ingin punya cucu lagi, untuk apa dia berusaha keras setiap hari demi bisa mengambil hati Joy, lalu mencoba membujuk Zhao Youlin melalui Joy? Siapa yang tahu bahwa dirinya tidak hanya gagal membujuk Zhao Youlin, tapi Joy juga malah menjadi bumerang untuknya.      

"Joy sayang, Joy cup-cup, Nenek Su hanya bercanda dengan Joy. Tidak akan ada adik laki-laki atau perempuan, hanya Joy saja. Ayo, bukankah Joy suka makan kue yang enak? Nenek Su ajak Joy makan kue yang enak sekarang, oke?" Su Ruixin takut Joy akan menjauhkan diri darinya karena masalah ini, jadi ia dengan cepat menemukan cara untuk mengalihkan perhatian Joy.      

Zhao Youlin secara alami tahu rencana Su Ruixin. Bibirnya sedikit melengkung, lalu dirinya menepuk punggung Joy dengan ringan, "Joy, apakah Joy mendengarnya? Nenek Su hanya bercanda denganmu."     

Joy mengangkat kepala dengan takut-takut dari bahu Zhao Youlin, lalu bertanya dengan ragu, "Benarkah?"     

"Tentu saja itu benar!" Su Ruixin membuka matanya dengan percaya diri saat mengatakan omong kosong ini. Kemudian ia bicara sambil mengulurkan tangan kepada Joy untuk membujuk, "Ayo, Joy turun, Nenek Su akan mengajakmu makan makanan enak. Lihatlah anak-anak di sana, mereka semua tidak sedang digendong ibunya, karena malu dilihat banyak orang."     

Setelah Su Ruixin mengingatkan, Joy akhirnya menyadari bahwa dirinya tidak berada di rumah, melainkan di pesta, sehingga ada banyak orang asing yang mengawasi mereka.     

Menyadari hal ini, Joy tersipu dan berbisik "Bu, Joy mau turun."     

"Oh, Joy ingin turun? Tidak akan menangis lagi?" Zhao Youlin bertanya dengan bercanda, itu hanya untuk membuat Joy dengan marah berteriak, "Ibu!"     

"Baikah, ibu tidak akan menggodamu lagi." Zhao Youlin meletakkan Joy di lantai "Ayo makanlah bersama Nenek Su."     

Joy mengangguk dan dengan patuh mengulurkan tangannya ke arah Su Ruixin.     

Su Ruixin sangat gembira. Ia tidak peduli dengan suami dan putranya saat ini, memilih untuk memegang tangan kecil cucunya yang lembut, dan berjalan ke meja samping yang penuh berbagai makanan.      

Begitu Su Ruixin pergi, Mu Tingfeng menggandeng tangan Zhao Youlin lagi dan menariknya berjalan ke balkon di sisi lain.     

Su Qing dan Song Yi masih sibuk membujuk dan memeluk putra mereka yang berharga. Setelah beberapa lama, mereka pun mengetahui bahwa anak mereka sedang buang air kecil. Su Qing yang tidak bisa tertawa atau menangis, harus membawa putranya ke atas untuk mengganti popok.     

Untuk sementara, hanya Song Yi dan Mu Xiaoyang yang tersisa di sini.     

Setelah menyaksikan istrinya dan Joy pergi, Mu Xiaoyang menarik pandangannya dan menatap Song Yi, "Aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu berdua saja."     

"Kebetulan aku juga punya sesuatu untuk dibicarakan dengan paman, jadi ayo kita naik ke atas dan bicara." Song Yi kemudian memanggil kepala pelayan keluarga Song dan memintanya untuk melayani para tamu sebentar, barulah pergi ke lantai atas bersama Mu Xiaoyang.      

Di sisi lain, Zhao Youlin tidak melawan, membiarkan Mu Tingfeng menyeretnya ke balkon, kemudian bertanya dengan ragu, "Untuk apa kamu membawaku ke sini?"     

Sebelum dirinya selesai berbicara, Mu Tingfeng sudah melepaskan tangan Zhao Youlin lalu memeluknya dengan erat.     

"Mu Tingfeng ... Ada apa denganmu? Kenapa kamu tiba-tiba memelukku erat begini? Ada banyak orang di sana, bagaimana jika seseorang datang dan melihatnya? Lepaskan!"     

Meskipun tempat Zhao Youlin dan Mu Tingfeng berdiri adalah balkon kecil yang dipisahkan oleh tirai biru besar, tetapi orang-orang di luar tidak akan bisa melihat hal yang mereka lakukan di balkon selama tidak datang ke sini.     

Namun siapa yang bisa menjamin bahwa tidak ada yang akan datang ke sini untuk menghindari pusat perhatian dan berbisik seperti mereka?     

"Kalau begitu biarkan mereka melihat." Kata-kata Mu Tingfeng seraya menunjukkan sedikit emosinya, menunjukkan bahwa ia marah karena Zhao Youlin menghindari orang lain melihat mereka berdua.      

Ia adalah ayah biologis Joy, mantan suami Zhao Youlin, dan pacar Zhao Youlin saat ini. Wajar jika mereka begitu dekat. Jadi, mengapa mereka harus peduli dengan yang dipikirkan orang lain?     

"Kamu!!!" Zhao Youlin memutar matanya. Ia benar-benar terdiam karena kurangnya rasa malu Mu Tingfeng ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.