Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Harus Dididik (3)



Harus Dididik (3)

0Bukankah wanita ini mengejek Zhao Youlin dan Joy tidak berpendidikan? Bagus sekali. Zhao Youlin hari ini akan memperlihatkan padanya betapa hebatnya orang-orang yang tidak berpendidikan ini.     

Mata Zhao Youlin suram. Wajahnya yang acuh tak acuh penuh dengan sindiran dan aura dingin. Namun anehnya itu malah mengeluarkan pesona yang berbeda, yang membuat hati orang lain terasa pilu.     

Banyak tamu yang tercengang oleh sikap Zhao Youlin yang berbeda, dan butuh waktu lama untuk pulih dari lamunan. Melihat sikap nona tertua dari Keluarga Zhao yang benar-benar berbeda dari rumor, mereka sangat terkejut.     

Benak mereka segera teringat pada momen pesta ulang tahun Tuan Zhao beberapa bulan yang lalu. Perempuan yang berdiri berdampingan dengan Tuan Zhao kala itu adalah perempuan yang kini ada di depan mereka.      

Zhao Youlin saat ini, selain berstatus mantan istri Presdir Grup Mu Feng, mungkin harus bertambah satu status lagi, yakni pewaris Grup Zhao selanjutnya!     

Para penonton yang mendadak teringat soal ini tiba-tiba semangatnya meningkat.      

"Sialan, kamu... kamu... kamu... kamu tidak tahu siapa aku? Beraninya kamu…" Wajah wanita itu memerah karena marah pada sikap arogan Zhao Youlin yang tidak tertandingi. Matanya yang menatap Zhao Youlin seakan-akan tidak sabar untuk menguliti Zhao Youlin dan membongkar tulangnya sekarang juga.      

"Oh? Aku jadi agak penasaran karena omonganmu itu. Aku jadi berani bertanya. Kakak, kamu ini siapa?" Nada suara Zhao Youlin yang sedikit tinggi mengungkapkan sedikit ejekan dan sarkasme. Namun sayangnya, ada orang yang tidak bisa mendengar sarkasme dalam pertanyaan itu.      

Ketika wanita itu mendengar pertanyaan Zhao Youlin tentang identitasnya, matanya melebar tidak percaya. Ia menunjuk Zhao Youlin dengan jari lainnya yang tidak menutupi pipi, tubuhnya gemetar karena marah.     

Akan tetapi, kemarahannya segera mereda. Ia mendengus dingin dalam hati, kemudian menggerutu kesal, 'Perempuan yang tidak berpendidikan dan bodoh ini pasti tidak tahu identitasku, jadi dia berani padaku. Tunggu sampai dia tahu jelas statusku, dia pasti akan minta maaf sampai bersujud membenturkan kepala!'     

Berpikir seperti ini, wanita itu membuka mulut dan hendak menjelaskan identitasnya, tetapi Zhao Youlin sudah memotongnya terlebih dahulu.     

"Lupakan saja, aku tidak tertarik untuk mengetahui identitas orang yang bisanya menggonggong seperti anjing sepertimu. Hari ini, kamu sudah memaki dan menghina anakku, Joy. Tamparan tadi adalah untuk memberimu pelajaran, memberimu pelajaran supaya lebih baik lagi memperlakukan orang lain. Kamu tidak perlu berterima kasih padaku."     

Ketika perempuan itu mendengar kata-kata Zhao Youlin, ia hampir meledakkan amarah di tempat, "Kamu…. menurutmu aku memaki anakmu sembarangan? Anakmu lah yang ceroboh hingga menabrak anakku, jadi untuk apa aku tidak bisa memakinya? Kuberitahu kamu, kalau kamu tidak ingin aku marah, hari ini juga anakmu harus sujud membenturkan kepala untuk minta maaf padaku, kalau…"     

Sebelum wanita itu selesai berbicara, semua orang mendengar suara tamparan renyah lagi, kemudian pipi bagian lain wanita itu perlahan membengkak.     

Wanita itu menyentuh pipinya yang sakit, kemudian menyadari bahwa dirinya telah dipukul lagi, raut wajahnya tiba-tiba menjadi sangat mengerikan, "Kamu menamparku lagi! Aku akan bertarung denganmu!"      

Kemudian dia bergegas menuju Zhao Youlin sambil menunjukkan gigi dan cakarnya.     

"Youlin!" Su Ruixin menyaksikan kejadian dari samping dengan perasaan ngeri, karena takut wanita gila itu bergegas melukai menantu perempuan dan cucunya yang berharga.     

Sebelum Su Ruixin bisa menyelesaikan kata-katanya, orang-orang yang hadir tercengang sekali lagi dengan yang terjadi di depan mereka.     

Zhao Youlin menyadari serangan wanita itu sedini mungkin. Kedua matanya menatap dingin, tubuhnya memeluk Joy dengan ringan lalu mengalihkannya ke samping untuk menghindari serangan wanita itu.     

Di saat yang sama, ia merentangkan kaki kirinya ke depan dan dengan mudah menyebabkan wanita itu tersandung, kehilangan keseimbangan, lalu tubuhnya terlempar ke depan sehingga jatuh ke depan dengan posisi wajah menghadap lantai.      

Wajah wanita itu sebelumnya sudah terluka parah, lalu sekarang wajahnya membentur lantai. Bahkan jika karpet yang menyelimuti lantai kediaman Keluarga Song ini sangat tebal, tetapi hal itu tidak mencegah wajahnya terluka parah untuk kedua kalinya.     

Wanita itu berteriak kesakitan. Saat berjuang untuk bangkit dari lantai, ia dihentikan oleh sepatu hak tinggi yang tajam.     

Hak dari sepatu itu sangat tajam, hanya menekan punggungnya. Sentuhan kuat menusuk ke kulit punggung melewati kain tipis gaun wanita itu. Pemandangan itu sangat mengerikan.     

Tubuh wanita itu membeku, ia tidak berani bergerak sama sekali. Ia menoleh ke belakang dengan kaku, lalu kedua matanya perlahan-lahan memindai dari sepatu hak tinggi perak yang indah ke atas, hingga memandang wajah Zhao Youlin yang tanpa ekspresi.     

Di aula yang sangat besar ini, langsung terjadi kesunyian yang aneh. Orang-orang yang tadinya berjalan-jalan dan berbicara, secara spontan mengerumuni mereka berdua membentuk lingkaran namun tidak berani terlalu dekat.     

Di tengah lingkaran, ada seorang perempuan muda nan cantik sedang menggendong anak yang sangat lucu, dan seorang wanita satunya terlihat sangat memalukan karena dalam posisi diinjak dibawahnya. Pemandangan ini terlihat sangat-sangat aneh.      

Su Qing yang selesai mengganti popok bayi, serta Song Yi dan Mu Xiaoyang yang keluar dari kamar sehabis mengobrol empat mata, melihat pemandangan ini ketika turun ke lantai bawah.      

Beberapa orang ini tercengang pada saat yang sama, lalu berlari ke bawah dengan cepat menghampiri Su Ruixin yang sudah mundur dari kerumunan.      

Su Qing bertanya dengan suara rendah sambil memandang Zhao Youlin dan Joy dalam kerumunan dengan khawatir, "Bibi, apa yang terjadi?"      

Baru saat itulah Su Ruixin menyadari bahwa beberapa orang telah berkerumun di depannya. Ia pun sibuk menjelaskan seluk-beluk masalah ini kepada beberapa orang yang baru datang ini. Setelah itu, matanya berbinar-binar melihat ke arah Zhao Youlin sambil berkata dengan penuh semangat, "Aku sebenarnya tidak tahu bahwa Youlin begitu kuat. Dia baru saja menjatuhkan wanita gila itu, keren sekali!"     

Mendengar istrinya memuji kemampuan orang lain di depannya, bahkan jika orang yang dipuji adalah seorang perempuan atau menantunya sendiri, Mu Xiaoyang tetap tidak bisa menahan diri untuk menyuramkan wajah karena cemburu.      

"Apakah sepupu iparku pernah berlatih bela diri sebelumnya? Luar biasa!" Mata Su Qing juga berbinar-binar sangat gembira.     

Dalam benaknya, tanpa sadar dirinya teringat saat masih berpura-pura menjadi selingkuhan Mu Tingfeng, lalu ikut Mu Tingfeng tanda tangan surat perceraian dengan Zhao Youlin. Ia melihat sikap Zhao Youlin yang keras kepala dan susah diatur.      

Walau demikian, ia masih tidak menyangka Zhao Youlin bisa memiliki keterampilan seperti itu. Kalau begitu, jika Zhao Youlin berkelahi dengan adik sepupunya yang kekuatan fisiknya juga hebat, ia akan tidak tahu pihak yang akan menang. Ia benar-benar penasaran.     

Setelah mendengarkan cerita Su Ruixin, satu-satunya orang yang relatif bersikap normal adalah Song Yi.     

Tatapan mata penuh tanya memindai tubuh Zhao Youlin, lalu tanpa daya menatap istrinya yang takut akan kekacauan dunia. Ia berkata dengan suara rendah, "Sekarang, haruskah kita menghampirinya dulu untuk menanganinya?"     

Su Qing tertegun beberapa saat. Secara masuk akal, ketika hal seperti ini terjadi di perjamuan, mereka sebagai tuan rumah harus menghadapinya. Hanya saja…     

Dari sudut mata Su Qing, ia tiba-tiba menangkap sosok di sisi yang berlawanan. Setelah tertegun beberapa saat dan tersenyum sedikit, ia pun berkata, "Sudahlah, saat ini yang menyelamatkan seorang putri seharusnya adalah ksatria, bukan orang yang tidak ada hubungannya seperti kita ini."     

Mata Song Yi berkedip kebingungan, lalu mengikuti garis pandang Su Qin. Barulah dirinya punya sedikit pemahaman dan minat di matanya.     

Pada saat ini, seorang pria paruh baya bertubuh gemuk penuh lemak memanggil, "Hei, sayang, kenapa kamu duduk di sini sampai menangis? Siapa yang menyakitimu? Beri tahu Ayah, Ayah akan memberinya pelajaran untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.