Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ratu Iblis Kecil (1)



Ratu Iblis Kecil (1)

0Kata 'Ibu' yang disebut Mu Tingfeng seperti guntur yang meledak di depan semua orang. Secara masuk akal, hanya ada dua orang yang bisa dipanggil 'Ibu' oleh Mu Tingfeng, yaitu ibu kandung, dan ibu mertua.      

Namun hanya ada satu orang yang bermarga Su yang bisa dipanggilnya dengan sebutan ibu, yaitu ibu kandungnya, yaitu Nyonya Keluarga Mu saat ini!     

Wanita yang menggertakkan giginya karena kata-kata bantahan Joy, tiba-tiba kehilangan semua darah di wajahnya setelah mendengar Mu Tingfeng memanggil ibu pada seseorang.      

Wanita itu kaget mengetahui orang yang dipanggil ibu ini ternyata Nyonya Mu dari Keluarga Mu, yang selama ini tinggal di luar negeri, juga Nenek Su yang tadi telah memberi Joy banyak kue.      

Wanita itu telah mengejek Joy sebagai pengemis tidak berpendidikan karena mengambil terlalu banyak kue, jadi, bukankah ejekannya itu sama saja dengan mengejek Nyonya Mu sebagai orang yang tidak berpendidikan?     

Menyadari hal ini, seluruh tubuh wanita itu mulai bergetar.     

Pertama, istri dan anak Presdir Mu, kemudian ibu kandung Presiden Mu... Berarti, ia benar-benar menyinggung keluarga Presiden Mu sepenuhnya.     

Setelah orang-orang di samping pulih dari momen Mu Tingfeng yang memanggil ibunya, tatapan mereka kemudian beralih ke arah wanita itu sambil dipenuhi dengan sedikit pertanyaan dan keraguan.     

Beberapa detik kemudian, entah siapa di antara kerumunan memulai pembicaraan dengan teriakan keras, "Aku tadi melihatnya. Bukan si anak kecil yang menabrak si anak besar, tapi si anak besar itu yang berlari lalu menabrak si anak kecil."     

Dengan orang pertama yang berbicara, yang lain, terlepas dari mereka melihatnya atau tidak, tidak mau ketinggalan untuk mulai bergabung.     

"Itu benar, aku juga melihatnya. Anak Presdir Mu berdiri di sana dengan patuh. Anak gemuk itu yang berlari lalu menabraknya."     

"Ya… ya, anak Presdir Mu sangat kasihan. Jika yang sekecil itu ditabrak oleh anak gemuk seperti itu, dia pasti akan jatuh dengan keras."     

"Itu benar, aku tadi juga melihat anak itu berguling-guling di lantai setelah tertabrak! Untungnya, ada karpet di lantai, kalau tidak, tidak akan ada yang tahu seberapa parah benturan yang akan diterimanya!"     

"Ya, setelah anak itu ditabrak, dia tidak tahu hal yang sedang terjadi, lalu anak yang gemuk itu mulai menangis sendiri, seolah-olah seseorang telah menabraknya. Ketika ibunya datang, dia berbohong dan mengatakan bahwa ada seseorang menabraknya. Sungguh, sikapnya itu sedikitpun tidak berpendidikan."     

"Ibu anak gemuk itu juga salah. Begitu muncul, dia langsung berpikir si anak kecil itu yang menabrak anaknya. Dia tidak melihat badan anaknya yang begitu besar, anak yang ditabrak juga tidak lebih besar darinya."     

Para tamu semakin riuh mendukung Joy…     

Semua jenis suara bersaut-sautan, semuanya ditujukan pada ibu dan anak gemuk itu.     

Sambil menghibur Joy, Zhao Youlin mendengarkan berbagai ejekan orang-orang itu pada ibu dan anak gemuk. Ada sedikit ironi di matanya.     

Hanya sedikit orang yang bersedia masuk ke lubang walau demi kebenaran. Sebelumnya, ketika ia muncul untuk menghampiri Joy dan menghadapi wanita itu, tidak ada satupun dari mereka yang muncul untuk bicara demi membela Joy dan Zhao Youlin.      

Sampai mereka melihat kemunculan Mu Tingfeng, orang-orang ini langsung seperti kupu-kupu yang melihat bunga. Satu-persatu dari mereka muncul untuk bersaksi secara sukarela. Sungguh ironis.      

Zhao Youlin memahami ini. Mana mungkin Mu Tingfeng, seseorang yang telah bergelut di dunia bisnis selama bertahun-tahun, tidak tahu bahwa orang-orang ini berusaha menjilat. Orang-orang itu takut jika Mu Tingfeng tidak senang, mereka semua akan mendapatkan tatapan dingin darinya.      

Benar-benar mengabaikan diskusi berisik dari orang-orang ini, Mu Tingfeng menoleh dan menatap dingin ke arah keluarga beranggotakan tiga orang yang wajahnya sedang pucat itu, "Apa lagi yang harus kalian katakan?"     

"Aku..." Wanita itu hendak berbicara, tetapi pria paruh baya itu tiba-tiba berteriak "Diam!"     

Mata wanita itu tiba-tiba melebar. Setelah menikah begitu lama, suami yang selalu patuh padanya, lembut dan perhatian ini, kenapa bisa membentaknya seperti ini?     

Namun dirinya segera mengenali situasi saat ini. Ia menundukkan kepala dengan enggan, tidak berbicara, tetapi diam-diam menyusun rencana 'bagus' untuk suaminya sepulang nanti!     

Pria paruh baya itu sedikit lega ketika melihat bahwa wanita itu tidak mengamuk di tempat. Ia tersenyum begitu lebar hingga matanya memicing, lalu maju sambil menyanjung.      

"Masalah ini sebenarnya adalah kesalahan kami sebagai orangtua. Sebenarnya ini hanya keributan yang dibuat anak-anak, tidak perlu dibesar-besarkan. Saya di sini akan memberi kompensasi pada Anda, Presdir Mu, berharap Anda bisa berbesar hati memaafkan kami."     

Apakah pria ini menyiratkan bahwa masalah anak-anak tidak perlu dibesar-besarkan? Keganasan di mata Mu Tingfeng melintas, lalu berkata dengan dingin, "Bagaimana kalau aku tidak mau?"     

Pria paruh baya itu tidak menyangka bahwa Mu Tingfeng tidak akan menyelamatkan martabatnya sama sekali dengan menolak kebaikannya secara langsung. Wajahnya menjadi pucat dan ungu, sangat lucu jika dipandang banyak orang.     

Tepat ketika lelaki itu berpikir tentang cara menemukan jalan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan keluar dari kesulitan ini, gonggongan anjing mengheningkan kegaduhan suasana di aula.      

Semua orang di perjamuan tercengang serempak, saling memandang, lalu berpikir dengan sangat heran. Siapa yang sangat sombong membawa anjing ke pesta?     

Yang terpenting, penjaga di luar bahkan tidak menghentikan pemilik anjing itu!     

"Guk guk guk..." Suara gonggongan anjing yang keras terdengar lagi secara tiba-tiba dari arah pintu, bercampur dengan keluhan kesal dan menghina seorang gadis kecil.      

"Mu Wanting! Tidak bisakah kamu menyuruh anjing bodohmu itu diam? Menggonggong seperti itu setiap hari bikin telinga tuli. Ini benar-benar menjengkelkan. Suatu saat aku akan membunuhnya dan merebusnya menjadi hot pot daging anjing!"     

"Beraninya kamu! Anjing ini hadiah ulang tahun dari pamanku! Ling Yuemei, kalau kamu berani membunuhnya lalu memasaknya jadi hot pot daging anjing, aku tidak akan segan melawanmu!"     

Di pesta, semua orang melihat ke depan, lalu mereka melihat sekilas dua gadis kecil berusia lima atau enam tahun sedang berdebat satu sama lain. Di belakang mereka berdiri seekor anjing Mastiff Tibet yang ganas, yang bahkan lebih tinggi dari mereka!     

Beberapa gonggongan barusan keluar dari mulut anjing Mastiff Tibet ini.     

Joy yang masih menangis sedih sedang bersandar di pelukan Zhao Youlin, menerima kenyamanan yang menyedihkan dari Su Ruixin dan yang lainnya.     

Namun tiba-tiba dirinya mendengar suara yang akrab baginya. Ia tiba-tiba mengangkat kepala, menatap salah satu dari dua gadis di gerbang, lalu berteriak "Kak Yuemei."     

Suara Joy tidak keras, tetapi pada saat ini suasana aula sedang sunyi akibat semua orang teralihkan perhatiannya pada anjing Mastiff Tibet. Teriakan Joy bisa dengan mudah mencapai telinga Ling Yuemei dan Mu Wanting.      

"Kenapa aku mendengar suara Joy?" Ling Yuemei yang sedang berdebat dengan Mu Wanting, berhenti sejenak, mengerutkan kening, lalu berhenti berdebat dan berbalik untuk melihat ke belakang.     

Melihat Joy ada di pelukan Zhao Youlin, matanya tiba-tiba menyala. Kemudian, ia meninggalkan Mu Wanting dan Ling Ran, yang terpaksa datang untuk menjadi penjaga mereka. Ling Yuemei bergegas ke arah Zhao Youlin dan Joy, "Bibi Zhao, Joy."     

Zhao Youlin juga tercengang ketika melihat Ling Yuemei. Ia tersenyum sedikit ketika Ling Yuemei berlari di depannya, lalu menyapa dengan suara rendah "Apakah Ling Yuemei juga diundang di pesta?"     

"Ya… ya, apakah Joy dan Bibi Zhao juga diundang? Bagus kalau begitu. Joy, ayo bermain denganku. Eh, Joy, ada apa? kenapa kamu menangis?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.