Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Dikira Wanita Licik (1)



Dikira Wanita Licik (1)

0Zhao Youlin mengamati Mu Tingfeng mulai lengah karena kata-katanya sendiri, kemudian memutar tangan kanannya dengan cerdik dan sikunya secepatnya menusuk perut Mu Tingfeng dengan keras. Hal ini menyebabkan Mu Tingfeng mengerang kesakitan dan melepaskan tangan yang melilit pinggang Zhao Youlin.     

Sosok Zhao Youlin langsung menyingkir, keluar dari pelukan Mu Tingfeng.     

Kata-kata Zhao Youlin tadi bersuara rendah, tetapi semua orang di dekatnya bisa mendengarnya.     

Meskipun Mu Wanting masih muda, tetapi dia telah dirawat baik oleh orang tuanya sejak masih kecil. Dia telah bertemu banyak orang, sehingga menjadi lebih dewasa sebelum waktunya. Alhasil, mana mungkin dia tidak mendengar makna sindiran dalam kata-kata Zhao Youlin?     

Kali ini, ia bahkan lebih tidak senang. Dalam hatinya, pamannya sangat hebat dan sempurna. Pamannya ini adalah orang yang paling dikaguminya. Bahkan orang tuanya tidak sepenting pamannya.     

Namun melihat Zhao Youlin berani berbicara dengan pamannya menggunakan nada bicara seperti itu, meskipun Zhao Youlin terlihat sangat lemah lembut, tetapi sepintas Mu Wanting merasa Zhao Youlin adalah tipe wanita bodoh yang hanya tahu cara mengolok-olok.      

Ya, bagaimana mungkin wanita seperti itu layak bersanding dengan pamannya? Hal ini membuatnya tidak tahan!     

Memikirkan ini, Mu Wanting semakin tidak senang melihat Zhao Youlin. Ia langsung memberi perintah anjing di sebelahnya, "Mungil, gigit dia."     

Perintah Mu Wanting sangat mendadak sehingga semua orang yang sedang membicarakan kemunculannya dengan Ling Yuemei tercengang lagi. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk mengeluh bahwa seekor anjing Tibetan Mastiff yang begitu besar punya nama yang aneh.      

Mereka melihat anjing yang dengan patuh mengikuti Mu Wanting tadi dengan cepat menyerang Zhao Youlin.     

"A…." Perempuan penakut di sebelahnya menjerit keras pada pemandangan yang mengerikan ini.     

Posisi Mu Tingfeng adalah yang paling dekat, tetapi ia juga lengah karena insiden yang sangat mendadak ini.      

Zhao Youlin menatap anjing yang bergegas ke arahnya dengan wajah yang sedikit berubah. Ia mundur dua langkah secara refleks. Kebetulan menyentuh meja di samping, dan lebih kebetulan lagi, tangannya menyentuh sendok sup perak yang entah oleh siapa ditinggalkan begitu saja.      

Zhao Youlin menyipitkan mata dan menggigit bibir. Satu tangannya digunakan untuk melindungi Joy yang ketakutan, sedangkan satu tangan yang lain digunakan untuk mengambil sendok sup itu.      

Ketika anjing itu akan datang sebentar lagi, dirinya langsung memanfaatkan sendok itu untuk menyerang bagian leher, yang merupakan titik lemah anjing itu.      

Tibetan Mastiff meraung kesakitan. Ia membuka mulut dengan sangat mengerikan, lalu Zhao Youlin hanya menyodorkan sendok ke depan dan memasukkannya ke dalam mulut anjing dengan posisi tegak, membuat hewan buas itu kehilangan sifat bengis yang dibanggakannya.      

Tindakan Zhao Youlin memberi Mu Tingfeng waktu untuk bereaksi. Ketika Tibetan Mastiff membuka mulutnya kesakitan dan mendesis, Mu Tingfeng sudah meraih kaki belakangnya, yang saat itu mau melambaikan cakarnya untuk menerkam ke arah Zhao Youlin dan Joy.      

Mu Tingfeng langsung menyeret tubuh anjing itu ke samping, membenturkannya ke meja hingga menjatuhkan barang-barang di atas meja, menyebabkan ledakan kekacauan.      

"Wanting, apa yang kamu lakukan, nak?!" Seorang wanita berteriak keras sambil menghampiri kecauan ini. Ia terlihat sangat marah melihat ini.     

Mu Tingfeng mengerutkan kening dan mengabaikan teriakan itu. Sebaliknya, ia berjalan di depan Zhao Youlin, meraih tangan Zhao Youlin dan bertanya, "Bagaimana keadaanmu dan anak kita?"     

Zhao Youlin menggelengkan kepala, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Joy sambil berbisik untuk menghibur putranya yang ketakutan dua kali berturut-turut malam ini.     

Pada saat ini, ia tiba-tiba menyesal datang ke pesta hari ini, karena telah menyebabkan putranya sangat ketakutan.     

Zhao Youlin yang tenggelam dalam penyesalan dan kemarahan, tidak menyadari bahwa Song Yi di sisi lain sedikit berkedip setelah melihat keterampilan yang baru saja digunakannya untuk menghadapi anjing Tibetan Mastiff. Tatapannya ke arah Zhao Youlin menjadi lebih bermakna.     

Setelah Mu Tingfeng yakin Zhao Youlin dan Joy tidak terluka, wajahnya langsung suram dan mau memberi pelajaran kepada seorang bocah kecil yang sangat sombong tapi tidak tahu tingginya langit dan besarnya bumi.      

Akan tetapi, ia malah melihat sosok ungu kecil itu bergegas berlari memeluk paha Zhao Youlin erat-erat, dan berteriak dengan mata cerah, "Bibi, kamu sangat luar biasa! Aku sangat menyukaimu, bisakah kamu mengajariku?"     

Mu Tingfeng diam tertegun.     

Ayah dan ibu Mu Wanting yang baru saja tiba juga ikut tercengang....     

Penonton yang membeku di sekitar juga sama-sama tidak berkomentar.      

Zhao Youlin, yang pahanya tiba-tiba dipeluk pun tampak bingung...     

Ada apa dengan bocah kecil ini? Beberapa detik yang lalu dia menunjukkan permusuhan yang begitu kuat pada Zhao Youlin bahkan sampai menyuruh anjingnya untuk menggigitnya.      

Namun sekarang, dia datang dan memeluk pahanya erat-erat sembari berkata bahwa dia menyukainya? Apakah anak zaman sekarang pandai berakting? Dan juga, apa-apan panggilan bibi itu?!     

Zhao Youlin menggertakkan gigi dan ingin melempar anak kecil aneh yang memeluknya seperti gurita. Tetapi ia ingat bahwa ini hanya anak ini dan masih berusia lima atau enam tahun.      

Dalam kebuntuan, Zhao Youlin tidak punya pilihan selain mengarahkan pandangannya yang penuh kebencian pada Mu Tingfeng, 'Ini benar-benar keponakanmu yang baik!'     

Mu Tingfeng yang kena getah amarah Zhao Youlin, tertegun. 'Apa hubungannya denganku?!'     

"Bibi, Bibi, Bibi, apa kamu marah dan mengabaikanku karena kejadian barusan? Jangan abaikan aku. Bibi, tadi saat aku melihatmu dipeluk oleh pamanku, aku merasa kamu seperti artis yang ada di TV itu loh, apa ya namanya?… oh iya, wanita licik!"      

"Kemudian, aku melihat kamu berbicara dengan pamanku dengan nada bicara seperti itu, membuatku kesal sehingga aku... Namun aku tidak menyangka bibi bisa sehebat itu. Bibi, aku telah salah menilaimu, aku salah menilaimu, Bibi jangan membenciku, ya? Jangan mengabaikanku!"     

Dunia anak-anak sangat sederhana dan tidak masuk akal. Bagi Mu Tingfeng, paman yang paling dikagumi Mu Wanting sejak kecil, Mu Wanting memiliki sifat posesif yang tidak bisa dijelaskan di dalam hati.      

Gadis kecil itu samar-samar merasa bahwa paman yang luar biasa seperti itu harus punya pasangan yang cukup kuat dan hebat juga.      

Namun hari ini, Mu Tingfeng tiba-tiba tidak tahu asal gadis ini bisa bicara begitu. Ditambah dengan melihat bahwa orang yang lemah itu adalah bibinya, Mu Wanting tiba-tiba marah.      

Namun kenyataannya dirinya salah. Bibinya ini tidak lemah sama sekali, bahkan sangat hebat! Hebat seperti pamannya!     

Hal yang paling disukai Mu Wanting dalam hidupnya adalah tipe orang yang sangat kuat. Sebab, poin ini sangat berhubungan dengan lingkungan tempatnya tinggal. Selain itu, dominasi itulah yang juga membuatnya sangat menyukai Mu Tingfeng.     

Oleh karena itu, setelah melihat bahwa Zhao Youlin mampu mengalahkan si Mungil-nya dengan sangat kejam, Mu Wanting dengan tegas membalikkan ketidakpuasan yang dirasakannya sebelum ini. Sekarang, ia menatap Zhao Youlin seolah-olah sedang melihat makhluk yang bersinar.     

Harus diakui bahwa tradisi tidak tahu malu dari Keluarga Mu benar-benar diwariskan. Mu Wanting memeluk paha Zhao Youlin dengan erat, dan menatap Zhao Youlin dengan sepasang mata besar penuh harapan. Jika Zhao Youlin tidak menanggapinya, ia akan berpegang teguh pada momentum Zhao Youlin.     

Mendengarkan penjelasan Mu Wanting, Zhao Youlin seketika merasa bahwa urat biru di kepalanya tiba-tiba meledak beberapa kali. Wanita licik? Apa yang membuatnya terlihat seperti itu?! Lalu apa salahnya cara bicaraku dengan Mu Tingfeng tadi? Ini bukan pertama kali baginya berbicara dengan Mu Tingfeng dengan nada bicara seperti itu, jadi bukankah sudah terlambat jika gadis itu mau protes?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.