Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Akhirnya Berakhir (2)



Akhirnya Berakhir (2)

0Zhao Youlin tercengang, "Kenapa kamu menghalangiku?"     

Mu Tingfeng mengerutkan alis, lalu berkata dengan wajah tidak senang, "Apa yang baik tentang lelaki itu? Kamu adalah pacarku sekarang, kamu harus menjadi kekasihku, dan kamu tidak boleh melihat lelaki lain sembarangan."     

Zhao Youlin tersentak. Ia hanya ingin bertanya identitas lelaki berbahaya itu, Mu Tingfeng berpikir sampai mana?!     

Tepat ketika Zhao Youlin sangat kesal hingga ingin meluapkan amarah, ada seseorang yang menghampiri lelaki itu, sekaligus menjawab pertanyaannya.      

"Jifeng, kamu sudah datang? Mana ayahmu? Kenapa aku tidak melihatnya datang bersamamu?" Su Ruixin dengan gembira berlari ke orang yang datang dan bertukar pelukan dengannya.     

Melihat Su Ruixin, Su Jifeng mengangkat senyum tipis di wajahnya, dan berbisik, "Bibi."     

Bibi? Orang ini, sepupu Mu Tingfeng, seperti Su Qing?     

Tampaknya melihat keraguan di mata Zhao Youlin, Mu Tingfeng menjelaskan dengan enggan, "Dia sepupuku, anak pamanku, pewaris Keluarga Su."     

Walau hanya beberapa kalimat, tetapi telah sepenuhnya menjelaskan identitasnya. Pewaris Keluarga Su? Keluarga Su yang itu?     

Kasus Li Hongyu sebelumnya, Zhao Shunrong memberitahunya bahwa itu adalah bantuan Mu Tingfeng, kemudian Xiao Jingyao juga menyebut Keluarga Su.     

Tanpa diduga, lelaki di depannya berasal dari Keluarga Su. Tidak heran... Tidak heran ketika Zhao Youlin melihatnya barusan, dirinya merasa....     

"Ada sesuatu di rumah yang perlu diselesaikan, jadi ayah tidak bisa datang dan menyuruhku datang. Bibi dan paman juga baru saja bertemu seorang kenalan di luar dan mengobrol, jadi kira-kira mereka akan datang sebentar lagi. Su Qing, ini adalah hadiah untuk keponakanku."     

Mendengar penjelasan itu, Su Ruixin mengangguk dengan jelas. Meskipun orang yang bertanggung jawab atas keluarga Su adalah pamannya, tetapi pamannya sekarang sudah tua.      

Selama bertahun-tahun, kakak sepupu laki-lakinya pada dasarnya telah menangani semua urusan besar dan kecil Keluarga Su. Bisa dibilang bahwa orang yang sebenarnya bertanggung jawab atas Keluarga Su telah lama beralih ke kakak sepupu laki-lakinya.     

Su Qing meletakkan putranya yang sedang tidur ke pelukan Song Yi, lalu mengambil hadiah Su Jifeng. Ia bertanya dengan suara rendah, "Hei? Tidak masalah paman tidak datang, tetapi di mana Xiao Qi? Kenapa Xiao Qi tidak datang?"     

Su Jifeng tampaknya sudah lama menyangka bahwa Su Qing akan menanyakan hal ini. Ia berpura-pura tersenyum misterius dan berkata, "Xiao Qi tampaknya sedang sibuk dengan sesuatu baru-baru ini, jadi keberadaannya sangat misterius, dan aku tidak bisa menemukannya."     

"Oh?" Su Qing mengangkat alisnya. Tatapan matanya tiba-tiba menjadi bermakna ketika melihat Su Jifeng, "Mungkinkah… terjadi sesuatu?"     

Su Jifeng tidak tersenyum, tetapi Su Qing bisa menebaknya dengan yakin, dan berpura-pura sedih, "Xiao Qi, anak yang tidak berbudi ini, sia-sia aku bersikap terlalu menyayanginya dulu. Namun sekarang juga bagus, dia sudah memiliki seorang pria yang sampai membuatnya lupa dengan kakak perempuannya, bahkan sampai tidak punya waktu untuk hadir ke acara besar satu bulanan anakku. Sungguh, sia-sia aku menyayanginya."     

Su Jifeng bisa mendengar bahwa kata-kata Su Qing penuh dengan lelucon, tetapi ia tidak marah sama sekali. Alhasil, ia hanya tersenyum tetapi tidak berbicara. Tanpa diduga, target ejekan Su Qing berikutnya adalah Su Jifeng.     

"Jifeng, bukankah aku sudah bilang padamu, Xiao Qi sudah memiliki pasangan, kenapa kamu masih saja melajang? Apakah paman tidak mendesakmu?"     

Su Jifeng tertegun sejenak, tidak tahu harus tertawa atau menangis, "Oke, leluhur kecilku, tidak bisakah kamu tidak membahas ini? Bagaimana bisa hal seperti ini dilakukan terburu-buru?"     

"Oke… oke, tidak usah terburu-buru, lagi pula paman lebih mendesakmu daripada aku. Jadi, tekanan itu sudah cukup bagimu. Alhasil, tidak ada gunanya aku mendesakmu, kan?" Su Qing menyipitkan matanya dan mengambil kesempatan untuk menggoda Su Jifeng dengan penuh semangat.     

Zhao Youlin melihat cara mereka berinteraksi satu sama lain. Matanya sedikit berkedip, lalu menghela napas dalam hati. Tampaknya hubungan antara keluarga Su dan keluarga Nyonya Mu benar-benar baik.     

Dengan kejadian sebelumnya yang dianggap kriminal, selanjutnya pesta berjalan sangat lancar. Pada saat pesta selesai, langit malam sudah jauh lebih gelap.     

Dengan ditemani dua kakak perempuan, Joy melupakan ketidaknyamanan yang terjadi sebelumnya. Dengan senang hati dirinya menggandeng tangan Zhao Youlin untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mereka berdua, yang membuat Zhao Youlin merasa lega.     

Ketika Zhao Youlin dan Mu Tingfeng mau pulang, Su Qing dan yang lainnya secara pribadi mengantar mereka. Sebelum masuk ke mobil, Su Qing tiba-tiba mendekati Zhao Youlin dan berbisik, "Aku benar-benar minta maaf atas semua yang terjadi sebelumnya. Tingfeng, bocah itu, belum pernah jatuh cinta sebelumnya, jadi banyak hal yang menjadi sulit dan lambat. Tolong maafkan aku."     

Zhao Youlin tertegun sejenak. Mengetahui bahwa Su Qing meminta maaf atas perbuatannya yang berbohong menjadi selingkuhan Mu Tingfeng padanya sebelumnya, ia jadi tersenyum lega, lalu mengangguk, "Ya."     

Su Qing menghela napas lega, lalu melangkah mundur untuk melihat Zhao Youlin masuk ke mobil sambil menggendong Joy. Mu Tingfeng di sisi yang berlawanan melirik Su Qing, mengangguk bersamanya, lalu masuk ke mobil juga.     

Mungkin lelah bermain dengan dua kakak perempuan waktu yang lama, mungkin juga karena kejadian sebelumnya, Joy saat ini tidak takut pada Mu Tingfeng seperti sebelumnya.     

Ketika pertama kali masuk ke mobil, ia mengobrol dengan Zhao Youlin tentang dua kakak perempuannya itu. Setelah beberapa saat, anak itu tertidur.     

Mu Tingfeng telah mengamati istri dan anaknya. Melihat Joy tertidur, matanya bergerak sedikit, lalu perlahan mengulurkan tangan ke arah Zhao Youlin.     

Zhao Youlin tiba-tiba merasakan semburan kehangatan datang dari punggung tangannya. Ia tertegun sejenak, lalu berbalik untuk melihat mata Mu Tingfeng yang lebih lembut dari biasanya.     

"Aku saja yang memangkunya."     

Zhao Youlin melirik Joy yang memeluknya erat-erat. Ia menggelengkan kepala "Tidak perlu, kalau Joy tidak tidur di pelukanku, dirinya akan mudah terbangun."     

Pandangan Mu Tingfeng seolah memancarkan perasaan sedih dirinya. Walau demikian, ia tidak mengatakan apa-apa.     

"Namun, mengubah posisi tetap bisa kok."     

"Hah?" Mu Tingfeng sedikit bingung. Sebelum bisa memikirkannya, Zhao Youlin yang duduk begitu jauh darinya, tiba-tiba pindah ke sisinya, memperpendek jarak mereka menjadi nol.     

Zhao Youlin langsung meletakkan kepalanya di tubuh Mu Tingfeng. Ia merasa bahwa tubuh lelaki yang sudah kaku ini menjadi semakin kaku saat ini. Ia menutup matanya dan menghela napas dengan nyaman, "Ya, ini jauh lebih baik."     

Mu Tingfeng tertegun sejenak sebelum dirinya pulih. Tangannya melingkar ke bahu Zhao Youlin, lalu dengan ragu-ragu meletakkannya di sana.     

Setelah memastikan bahwa Zhao Youlin tidak melawan, ia mengerahkan sedikit kekuatan dan membawa Zhao Youlin dan anak itu ke dalam pelukannya.     

Zhao Youlin merasakan gerakan Mu Tingfeng tetapi dirinya tidak membuka matanya. Lengkungan sudut bibirnya yang sedikit terangkat mengungkapkan pikirannya yang sebenarnya saat ini.     

Xia Zetao yang mengemudi menerobos malam yang gelap, menyadari bahwa tidak ada suara di kursi belakang. Tanpa sadar dirinya melihat ke kaca spion, lalu terkejut ketika melihat adegan yang terpantul di cermin.     

Dua orang dewasa yang duduk di kursi belakang saling berpelukan selama beberapa waktu, seperti anggota keluarga dekat yang saling berpelukan memberi kehangatan di malam musim dingin.     

Lelaki yang memeluk Zhao Youlin memancarkan kelembutan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wajah. Sepasang mata yang dipenuhi dengan kelembutan dan kehangatan menatap istri dan anak-anaknya dalam pelukan eratnya, seolah-olah dua makhluk di pelukannya ini sepenuhnya adalah dunianya.     

Menyaksikan adegan ini, Xia Zetao merasa hatinya penuh. Ternyata kebahagiaan sejati adalah, selama seseorang ada di sisinya, orang ini akan merasakan kehangatan dari pasangannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.