Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Cinta Satu Malam (2)



Cinta Satu Malam (2)

0Wajah tampan lelaki itu… yang memerah karena efek panas alkohol, perlahan terangkat. Dipadukan dengan kondisi kedua mata yang tampak sayu, penampilannya itu membuat para gadis yang terlambat selangkah menghampirinya hanya bisa menelan air liur mereka.      

Para gadis itu kemudian diam-diam menyalahkan diri sendiri karena tadi tidak segera mengajaknya bicara, sehingga melewatkan kesempatan emas.      

Ye Yan yang dalam keadaan mabuk ini melirik ke arah gadis yang baru saja datang itu. Dengan mata yang tidak fokus, ia mengeluarkan kata yang amat emosional, "Pergi!"     

Senyum di wajah gadis itu tiba-tiba membeku. Ia menatap Ye Yan dengan sedikit heran dan penuh kebencian.      

Walau demikian, gadis ini secepatnya beraksi, lalu melihat arah pada gadis lain yang mengincar lelaki ini tidak jauh darinya. Ia benar-benar tidak mau melepaskan kesempatan emas yang langka ini.      

Sambil menggigit bibir, ia pun langsung berdiri dari kursi putar. Kemudian lanjut mengulurkan tangan untuk meraih tangan Ye Yan sekaligus melekatkan seluruh tubuhnya pada Ye Yan. Ia mengatasi suasana kaku dengan berkata, "Kakak tampan, jangan terlalu dingin, nanti aku menjadi sedih!"     

Tidak lama kemudian, Su He masuk ke bar ini. Ia tentu melihat kejadian ini.      

Seorang gadis dengan pakaian terbuka menempel di lengan Ye Yan, menempelkan dadanya yang sangat menonjol pada tubuh Ye Yan. Bibir yang diwarnai lipstik cerah bahkan mengarah lebih dekat ke pipi Ye Yan.     

Wajah Su He tiba-tiba suram. Ia berkata pada seseorang di telepon, "Aku sudah menemukannya, kalian bisa pergi dulu." Setelah mengatakan itu, ia langsung menutup panggilan dan berjalan cepat menuju ke arah Ye Yan.      

Gadis itu menggoda begitu lama, tetapi Ye Yan tidak menanggapi sama sekali. Alisnya berkerut, lalu menoleh dan menemukan bahwa Ye Yan sudah mabuk berat sambil menggumamkan kata yang tidak karuan.      

Kedua mata gadis itu kemudian memindai sekitar, lalu segera memutuskan untuk membawa Ye Yan keluar dari bar dan mencari tempat yang nyaman untuk tidur dengannya.      

Sayangnya, saat mau menopang tubuh Ye Yan untuk pergi, sebuah tangan tiba-tiba terulur dari sisinya yang lain dan menggenggam pergelangan tangannya erat-erat.     

Gadis itu terkejut. Ketika menoleh, ia melihat Su He berekspresi dingin. Gadis ini tertegun sejenak, lalu berkata dengan sinis, "Nona, apa yang ingin kamu lakukan? Kamu harus antri, mengerti?"     

Su He tidak bicara, ia menambah sedikit kekuatan mencengkram tangan gadis itu. Hingga akhirnya, semua orang mendengar jeritannya. Lalu, saat mereka menoleh ke sumber suara, mereka melihat gadis yang mendekati Ye Yan terduduk di lantai sambil memegang tangannya dan menangis, "Tanganku, tanganku…."     

Mendengar suara Su He, Ye Yan mengerutkan kening. Ia mengangkat kepalanya dengan susah payah, dan butuh waktu lama untuk memfokuskan penglihatannya "Kamu… Nona Su?"     

Melihat Ye Yan seperti ini, Su He menghela napas. Ia mengulurkan tangan untuk menopang tubuh lelaki di depannya yang terhuyung-huyung ke arahnya, kemudian berbalik dan bersiap untuk pergi.     

Pada saat ini, beberapa lelaki di depan bar yang mendengar kegaduhan itu segera bergegas muncul di depannya. Mereka melirik gadis yang menangis di lantai, lalu wajahnya suram, "Siapa di sini untuk memukuli orang sampai bikin keributan? Sialan, dia tidak tahu siapa penguasa di sini? Beraninya menyakiti orang, apa sudah bosan hidup?!"     

Beberapa lelaki berbadan besar dan tinggi, serta ditambah lelaki bercodet yang baru saja berteriak ini, kelompok ini jadi terlihat sangat menakutkan. Sekali melihatnya, bisa ditebak bahwa jagoan ini bukan orang yang mudah diprovokasi.      

Kerumunan yang telah menyaksikan kegaduhan secara tidak sadar mundur beberapa langkah, karena takut terlibat dalam perselisihan yang mengerikan ini.     

Mendengar teriakan lelaki bercodet, Su He menoleh untuk melirik lelaki itu, lalu terkekeh, "Aku yang memukulnya."     

Baru kemudian beberapa lelaki besar dan para penonton mengetahui bahwa orang yang melakukannya adalah seorang gadis yang sangat imut. Mereka sedikit terkejut untuk sementara waktu.     

Salah satu orang besar di belakang lelaki bercodet adalah yang pertama bereaksi, lalu berteriak pada Su He dengan ekspresi buruk, "Kamu ini…"     

Sebelum bisa selesai berbicara, ia dihentikan oleh lelaki bercodet itu dan baru kemudian, beberapa orang menyadari bahwa wajah lelaki bercodet itu menjadi pucat seketika. Ya, sekilas dapat terlihat sedikit keringat dingin di dahinya ketika melihat gadis di depannya.      

Setelah waktu yang lama, lelaki bercodet itu mendadak terengah-engah, lalu menarik kembali tatapan mata harimaunya yang menakutkan untuk memelototi beberapa lelaki di belakangnya dengan ganas.     

Ekspresi di wajah beberapa lelaki itu membeku, tidak mengerti perbuatan mana yang menyinggung bos mereka. Mereka membuka mulut mereka, tetapi diam-diam menelan kata-kata selanjutnya.      

Su He bisa melihat ketakutan di mata lelaki bercodet itu. Ia tahu bahwa lelaki bercodet itu mungkin mengenalinya.     

Selanjutnya, lelaki bercodet itu hanya memperhatikan punggung Su He meninggalkan bar sepenuhnya. Ia pun merasa lega. Kemudian lanjut berbalik badan dan lalu memukul masing-masing kepala anak buahnya yang baru saja meneriaki Su He, "Ngapain kalian teriak-teriak? Apakah kalian tidak tahu gadis itu? Kalau kita cari masalah dengannya, kita semua akan tamat. Kalian ingin membunuhku?"     

Para lelaki besar yang dipukul di kepala ini saling memandang, lalu menatap bos mereka dengan polos.     

Tuhan tahu, mereka benar-benar tidak tahu bahwa gadis itu punya kekuatan yang sangat besar!     

Setelah Su He susah payah membantu Ye Yan yang tubuhnya tidak stabil keluar dari bar, ia tidak tahu tempat yang tepat untuk membuang pemabuk ini.     

Tidak lama setelah kembali ke China, ia bahkan tidak tahu lokasi rumah Ye Yan. Jika meletakkan pria ini di rumahnya sendiri, sepertinya tidak pantas untuk membawanya ke sana saat ini.     

Setelah memikirkannya, Su He hanya bisa membawa Ye Yan untuk sementara ke hotel terdekat.     

Su He adalah seorang gadis. Dia membawa tubuh Ye Yan yang jauh lebih berat darinya, juga dalam keadaan mabuk berat, sehingga seluruh tubuh Ye Yan seolah bergantung padanya. Ini benar-benar bukan perjuangan biasa.     

Setelah bersusah payah, akhirnya Su He membawa Ye Yan ke hotel. Ia menatap pegawai perempuan di hotel untuk memesan kamar. Setelah mendapat kunci, Su He langsung membawa Ye Yan ke lantai atas.     

Setelah memasuki pintu, Su He melemparkan tubuh Ye Yan langsung ke tempat tidur besar yang empuk di kamar. Selanjutnya, ia menggosok bahunya yang sakit. Ia menatap kosong ke arah Ye Yan, yang menggumamkan sesuatu dengan mata tertutup.     

Jika bukan karena lelaki ini, ia tidak akan keluar rumah di malam yang begitu larut begini. Tidak hanya meminum obat anti masuk angin, ia juga melihat lelaki ini didekati gadis-gadis lain!     

Namun setelah menggerutu lelah seperti itu, ia hanya menatap Ye Yan dan dengan pasrah berbalik untuk melangkah ke kamar mandi tidak jauh darinya. Ia pun membasahi handuk dan memerasnya, lalu menyeka wajah Ye Yan.     

Su He berjongkok di samping tempat tidur. Dengan hati-hati menyeka wajah Ye Yan dengan handuk, sedikit demi sedikit mengelus wajah akrab tapi juga asing ini.      

Sudah lebih dari sepuluh tahun sejak mereka pertama kali bertemu, tetapi dirinya masih ingat dengan jelas setiap kata yang diucapkan orang ini saat itu, juga setiap ekspresi di wajahnya.     

Pada titik ini, Su He mengira bahwa orang ini tetap sama.     

Namun ketika bertemu lelaki ini lagi di kedai kopi, ia menemukan bahwa semuanya tidak seindah yang dipikirkannya. Ingatan Ye Yan tentang dirinya yang dihargainya, ternyata tidak ada lagi.      

Ia menyaksikan kegagalan pengejaran Ye Yan terhadap Zhao Youlin, juga melihat Ye Yan sedih karena ditolak gadis selain dirinya.     

Akan tetapi pada saat itu, ia akhirnya tidak bisa menahan tawa. Ejekan diri dan kekecewaan yang tersirat dalam tawa itu mungkin hanya diketahui olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.