Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Konflik Pertama Muncul (1)



Konflik Pertama Muncul (1)

0"Kejutan?" Kakek Zhao mengangkat alisnya, sepertinya sangat tertarik dengan kata 'kejutan' yang dilontarkan oleh Zhao Youlin.     

Namun, Zhao Youlin tidak berencana untuk menjelaskan lebih banyak kepadanya saat ini. Jika benar-benar ada kejutan, ia secara alami akan tahu waktu Han Yichen kembali. Sekarang, tebakan itu hanya tebakannya sepihak.     

Kakek Zhao terlihat jelas sedang memikirkan hal ini dan tidak minta penjelasan lebih banyak. Ia hanya terus memberi tahu Zhao Youlin, "Youlin, ketika cucu sulung kakek kembali, kamu harus memberitahu kakek sesegera mungkin."     

"Aku tahu, aku tahu." Zhao Youlin juga tahu di dalam hatinya betapa tidak sabarnya Kakek Zhao ingin bertemu Han Yichen. Alhasil, ia menjawab dengan temperamen yang baik.      

"Akan tetapi, jangan beritahu ibu dan ayah dulu, kita beritahu mereka saat dia kembali itu juga sama saja. Kita jangan sampai membuat mereka berdua khawatir setiap hari."     

Kakek Zhao mengangguk. Ia sudah tahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Jika kedua orang itu tahu saat ini, mereka akan mengkhawatirkan masalah ini setiap hari selama setengah bulan ke depan, dan mereka akan tersiksa tanpa alasan.      

Setelah memastikan bahwa cucu sulungnya yang baru saja diketahui ini akan kembali dalam setengah bulan lagi dan bisa bertemu dengannya saat itu, hati Kakek Zhao lega. Ia juga menjadi penasaran dengan calon cucu menantu yang dibicarakan Zhao Youlin.     

"Youlin, bagaimana rupa gadis yang baru saja kamu sebutkan tadi? Bagaimana kondisi keluarganya? Apakah ada kerabat lain di rumah? Oh... baiklah, itu tidak penting, yang penting, bagaimana karakternya?"     

Serangkaian pertanyaan dari lelaki tua itu membuat Zhao Youlin merasa sedikit tidak tahan. Ia memanggil kakek lagi dan lagi, "Kakek, sudah cukup! Apakah kakek ini petugas pemeriksa akta rumah tangga? Kakek masih bertanya tentang karakter gadis itu? Jika aku mempekerjakan karyawan yang berkarakter jelek, apakah cucumu akan jatuh cinta?"      

"Jangan khawatir tentang itu. Atau, kakek berencana menyelinap untuk melihat si calon menantu perempuanmu itu? Jika dia tidak sesuai dengan seleramu, kamu berencana untuk mengusirnya, lalu mencarikan gadis lain untuk kakak?" Tambahnya dengan nada sedikit kesal.     

Ketika Kakek Zhao mendengar kata-kata itu, ia tidak bisa menjawab, hanya bisa mengatakan, "Cucu perempuan sulung, kenapa kamu bicara begitu? Apakah di dalam hatimu, kakek ini orang yang keras kepala?"     

"...mengenai itu, aku juga tidak yakin."     

Ketika Kakek Zhao tersedak, ia jadi sangat marah hingga mendenguskan janggutnya sambil menatap cucu perempuannya ini. Apakah anak yang tidak besar dan tidak kecil ini berencana untuk membunuhnya?     

Zhao Youlin sama sekali tidak peduli dengan tatapan Kakek Zhao. Ia melipat tangannya dan mendengus dingin, "Kakek, kuberitahu dulu pada kakek, meskipun An Yue adalah anak yatim piatu yang tidak berdaya, tidak punya latar belakang keluarga, apalagi uang, tapi cucu sulung yang belum sempat kamu kenali itu memilihnya dan menjadikannya sebagai alasan untuk kembali."      

"Sekarang coba saja kakek pergi hampiri gadis itu, atau takuti dia, lalu lihatlah reaksi kakak saat kembali tapi tidak bertemu dengannya. Kalau itu terjadi, jangankan mau kakek beri istri, mengenali kakek saja pasti tidak mau karena marah padamu." Tambahnya.     

Wajah Kakek Zhao menjadi pucat. Matanya melebar dan menatap Zhao Youlin dengan menggertakkan gigi. Butuh waktu lama baginya untuk menjadi seperti bola yang kempes, lalu berkata sedih.      

"Bukankah aku hanya mengkhawatirkan cucu sulungku yang belum kutemui ini dan belum berpengalaman ini? Lagi pula, aku juga hanya takut dia dibawa lari oleh orang-orang yang punya niat buruk pada keluarga kita?"     

Zhao Youlin mengerutkan alis mendengar itu, "Oleh orang yang punya niat buruk?"     

Ditatap seperti ini, Kakek Zhao bahkan lebih berkecil hati, "Baiklah, kakek hanya sedikit tidak rela jika cucu sulung yang belum kakek beri kehangatan kasih sayang ini menjadi milik orang lain seperti ini."     

"Orang lain?" Zhao Youlin tidak bisa menahan diri untuk tidak menggerakkan mulutnya, "Kenapa malah membahas milik orang lain? Bahkan jika kakak tertua benar-benar bersama An Yue, dia pasti menikahi An Yue, dan An Yue akan menjadi anggota keluarga kita. Mana mungkin jadi orang lain?"     

Ekspresi wajah Kakek Zhao tiba-tiba membeku. Ia tiba-tiba menyadari sesuatu, "Ehmm… ya… Sepertinya itu benar."     

Seketika Zhao Youlin hanya tertegun, 'Dasar kakek emosional, apakah kamu masih mengira akan menikahkan cucumu kepada perempuan lain?!'     

Zhao Youlin menyentuh dahinya yang sakit kepala, lalu berkata tanpa daya, "Singkatnya, kalau kakek ingin segera bertemu dengan kakak tertua, kakek tidak perlu terlalu memperdulikan hubungan mereka."     

Kakek Zhao tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Youlin, lihatlah, bagaimana kalau kamu ajak gadis-gadis di tokomu itu bertamu ke rumah kita? Aku dulu mendengar Joy bercerita tentang keahlian memasak gadis-gadis di tokomu yang sangat hebat."      

"Selain itu, kakek juga sudah lama ingin melihat kakak perempuan yang jago masak yang dimaksud Joy itu. Kebetulan aku bisa memanfaatkan ini untuk melihatnya. Tentu saja, jika mereka bisa membawa makanan mereka ke sini, itu lebih baik."     

Mendengar Kakek Zhao berkata demikian, Zhao Youlin mengangkat alis dan berkata sambil tertawa. "Kakek, aku khawatir keinginanmu untuk bertemu kakak-kakak yang dibicarakan Joy itu bohong, dan sebenarnya kamu ingin bertemu dengan calon cucu menantumu, kan?" Sindirnya.     

Sekarang sudah ketahuan, Kakek Zhao hanya bisa membongkar rahasia yang telah dibongkar itu, "Kakek hanya sedikit penasaran. Kalau kamu tidak ingin membawa dia untuk ditunjukkan padaku, aku akan pergi ke tokomu sendiri pun juga sama saja."     

"Tidak boleh!" Sebelum Kakek Zhao selesai berbicara, Zhao Youlin sudah dengan tegas menyangkal rencananya.     

Kedua mata Kakek Zhao langsung melebar, "Kenapa?"     

"Itu akan membuat mereka takut." Ucap Zhao Youlin dengan sangat yakin.     

Zhao Youlin tidak pernah mengungkapkan identitasnya kepada orang-orang di tokonya, jadi sampai sekarang, para pegawai di tokonya masih mengira dirinya sebagai warga kota biasa.     

Kakek Zhao pasti akan menunjukkan gayanya ketika mengunjungi toko, dan bukankah itu bisa membuat identitas Zhao Youlin ketahuan?     

Meskipun Keluarga Zhao tidak setenar empat keluarga besar dan keluarga Mu di Kota S, tetapi masih merupakan group perusahaan yang besar di kota S dan bahkan negara Z.     

Meskipun kehormatan ini sangat patut ditiru oleh orang biasa, tetapi itu adalah beban yang tidak perlu dipikul bagi dua bersaudara perempuan An Yue dan An Qi, terutama bagi An Yue.     

Zhao Youlin benar-benar khawatir bahwa Kakek Zhao akan menakuti gadis muda itu karena status ini. Bagaimanapun juga, An Yue tidak bisa menahan rasa malu dan memiliki sedikit rasa rendah diri.     

"Pokoknya aku tidak mengizinkan kakek datang ke tokoku untuk mencari gadis itu. Jika tidak, aku punya cara untuk menyembunyikannya sehingga kakek tidak bisa menemukannya. Tidak hanya menyembunyikan calon cucu menantumu, tetapi juga cucu tertuamu yang akan kembali!"     

Kata-kata Zhao Youlin sama saja dengan ancaman. Wajah Kakek Zhao tiba-tiba suram. Matanya bulat, mata yang telah melalui perubahan hidup itu penuh dengan ketidaksenangan.     

Jika orang lain melihatnya seperti ini, mereka akan sangat ketakutan untuk mengangkat kepala. Namun Zhao Youlin membalas tatapannya tanpa rasa takut, sama sekali tidak berniat untuk berkompromi dengan masalah ini.     

Mata kakek dan cucunya bertarung sengit di udara. Tidak ada yang mau menyerah.     

Setelah waktu yang lama, Kakek Zhao memalingkan muka lebih dulu dan mendengus dingin.     

Sudut bibir Zhao Youlin sedikit melengkung. Dengan tenang dirinya menghibur seorang pria tua yang mulai membuat masalah ini, "Kakek, untuk apa kakek melakukan itu? Kamu saja belum mengenali cucu sulungmu, jadi untuk apa terburu-buru bertemu calon cucu menantumu?"      

"Kalau mau bertemu, nanti kakak tertua juga akan mengajaknya secara pribadi menemui kalian. Kalau kakek gegabah untuk menemui calon cucu menantumu itu dan terburu-buru mencarinya, nanti orang-orang luar yang tahu akan tertawa karena tindakan konyol kakek itu, juga akan mengira kakek terlalu khawatir tidak dapat cucu menantu perempuan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.