Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Kencan (1)



Kencan (1)

0Zhao Youlin melihat ekspresi sombong dan bangga Kakek Zhao. Emosi sekecil apa pun di hatinya dihilangkan oleh kata-kata Kakek Zhao. Ia pun memutar matanya dan berkata, "Baiklah, ini adalah akhir dari masalah ini. Sejauh ini, sebelum kakak datang, kakek sebaiknya berhenti mengunjungi tokoku untuk membuat masalah. Lain kali, tidak ada yang disebut teman lama yang bisa dijadikan alasan untukmu."     

"Aku tahu, aku tahu." Mulut Kakek Zhao menyatakan persetujuan, tetapi yang dipikirkan adalah, apakah yang dia katakan tadi soal teman lama benar-benar hanya alasan? Gadis itu….     

Zhao Youlin yang akhirnya bisa membujuk orang untuk menghentikan aksinya, tidak tahu liku-liku di hati Kakek Zhao. Pada saat ini, di satu sisi, ia berpikir mencari cara untuk tidak melakukan kesalahan apapun saat bertarung dengan Zhao Youming di rapat minggu depan. Namun di sisi lain, ia harus memikirkan cara untuk menghadapi... Ehem, acara kencan dengan Mu Tingfeng.     

Zhao Youlin yang tidak memiliki pengalaman berkencan sama sekali, seketika menjadi beban berat bagi pikirannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa Joy saat kencan nanti!     

Pagi-pagi sekali, Zhao Youlin membawa Joy untuk menyelesaikan sarapan lebih awal, kemudian berjalan keluar pintu bersama Joy pada waktu yang ditentukan.     

Pada saat itu, Mu Tingfeng telah menunggu di luar mobil untuk sementara waktu. Mendengar ada suara orang datang, kedua matanya berbinar. Ia langsung menoleh melihat ke sumber suara dengan penuh antusias. Namun ketika dia melihat Joy yang digandeng oleh Zhao Youlin, dirinya seketika… mematung.      

Mu Tingfeng mengajak Zhao Youlin keluar hari ini, awalnya untuk berkencan dengannya dan menikmati dunia seakan hanya milik berdua.      

Bahkan karena renacananya ini, ia juga secara khusus mengusir Xia Zetao agar bisa menyetir mobilnya sendiri, dan menjemput Zhao Youlin tanpa ada seorang pun yang akan mengganggu.      

Sayangnya, siapa yang bisa memberitahunya tentang situasinya sekarang? Kenapa di dunia yang hanya milik berdua saja bisa muncul seorang yang lain?....     

"Ibuku pergi keluar hari ini, dan Joy bosan di rumah sendirian saat hari libur seperti ini. Jadi, aku berencana untuk mengajaknya." Zhao Youlin melirik Mu Tingfeng dan menjelaskan situasinya dengan singkat.     

"...aku bisa meminta ibuku membawanya. Aku yakin dia akan sangat gembira." Mu Tingfeng berjalan keluar dari mobil dan berkata tanpa ekspresi.     

Ibunya sekarang menghargai cucunya ini lebih dari mencintai dirinya. Ibunya pasti akan sangat senang bila diminta menjaga anak kecil ini.     

Mata Zhao Youlin berkilat. Ia menatapnya diam-diam untuk sementara waktu, lalu bercanda, "Sepertinya Presdir Mu tidak terlalu senang pergi keluar denganku dan anakku. Kalau begitu ya sudahlah, lebih baik kami pulang."     

Setelah Zhao Youlin selesai berbicara, ia berbalik dengan Joy dan ingin pergi. Tetapi mendengar seseorang di belakangnya berteriak, "Tunggu sebentar."     

Langkah kaki Zhao Youlin berhenti tiba-tiba. Ia menoleh untuk melihat Mu Tingfeng, dan berkata dengan setengah tersenyum, "Apakah masih ada urusan lain, Presdir Mu?"     

 Mu Tingfeng menatapnya dalam-dalam dan menjawab sambil menghela napas "Kapan kamu mau memanggilku dengan namaku?"     

Zhao Youlin tertegun. Padahal dirinya sudah membuka mulutnya dan hendak mengatakan sesuatu.     

Akan tetapi, Mu Tingfeng sudah berbalik badan, berjalan ke belakang untuk membuka pintu mobil, lalu mempersilakan, "Masuklah."     

Zhao Youlin hanya bisa mengerutkan bibir. Ia pun tidak mengatakan apa-apa dan membawa Joy ke pintu mobil yang dibukakan Mu Tingfeng untuk mereka.     

"Kita… ke mana kita akan pergi hari ini?" Tidak lama setelah memasuki mobil, Zhao Youlin tidak punya pilihan lain selain bertanya kepada orang di depannya yang sedang mengemudi dengan penuh perhatian. Joy patuh berada di pelukannya, juga tidak bicara apapun.      

Mu Tingfeng merenung sejenak, lalu bertanya, "Apakah… kalian punya tempat yang ingin kalian kunjungi?"     

Zhao Youlin tertegun sejenak. Mengetahui bahwa dirinya sedang membawa Joy dan sepertinya mengganggu rencana awal Mu Tingfeng, jadi Mu Tingfeng hanya bisa mengubah rencana aslinya dan membiarkan ibu dan anak itu yang memutuskan tujuan dari perjalanan ini.     

Memikirkan hal ini, ekspresi Zhao Youlin sedikit melunak. Ia menundukkan kepala dan melirik Joy, lalu berbisik, "Apakah kamu ingin pergi ke taman hiburan? Ayo kita bawa Joy ke taman hiburan."     

Mu Tingfeng terkejut ketika dirinya mendengar kata-kata itu. Matanya yang tertuju ke depan juga menegang seketika. Zhao Youlin baru saja mengatakan, "kita".     

Ya, ajakan 'Ayo kita bawa Joy…' Kata-kata intim yang ekstrim itu segera mengobati kekesalan Mu Tingfeng yang gagal mewujudkan kencan berdua saja dengan Zhao Youlin, membuatnya merasa bahwa anak yang selalu berada di tengah mereka ternyata tidak buruk juga.      

"Oke." Mu Tingfeng menjawab dengan ringan.      

Meskipun taman hiburan sedikit menyimpang dari tempat kencan dalam rencananya, tetapi kelihatannya bisa jadi salah satu tempat kencan terbaik yang dicatat oleh Xia Zetao untuk dirinya sendiri. Ya, tujuannya ini masih bisa diterima.     

Joy mendengarkan percakapan di antara keduanya. Anak ini tentu agak sedikit penasaran, "Bu, apa itu taman hiburan?"     

Zhao Youlin tertegun sejenak, kemudian ingat bahwa dirinya belum pernah membawa Joy ke taman hiburan. Waktu pertama kali bertemu Joy, ia masih beradaptasi dengannya. Kemudian setelah masuk ke Keluarga Zhao, juga bergabung dalam Grup Zhao, waktunya untuk menemani Joy pun semakin sedikit.      

Adapun Zhao Youlin yang asli, seluruh hatinya melekat pada Mu Tingfeng. Jadi, mana mungkin pemilik tubuh ini punya pikiran untuk membawa anaknya ke taman hiburan untuk bermain?     

Memikirkan hal ini, Zhao Youlin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangan dan menyentuh kepala Joy. Lalu, ia berkata sambil tersenyum tipis, "Taman hiburan itu, um…. adalah tempat yang punya banyak hal yang menyenangkan."     

"Hal yang menyenangkan?" Joy mengangkat kepalanya dengan wajah bingung. Zhao Youlin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangan dan mencubit hidung kecilnya. "Kamu akan tahu ketika sudah sampai di sana." Balas perempuan ini.     

Joy mengangguk, wajahnya menunjukkan ekspresi menanti.      

Akhir pekan selalu menjadi waktu puncak keramaian di taman hiburan. Begitu Joy turun dari mobil, ia ditakuti oleh kerumunan orang yang amat ramai ini.     

Tetapi dibandingkan dengan takut, anak kecil lebih merasa terkejut.      

"Ibu, di sini ada banyak orang yang datang."     

Melihat banyak orang di taman hiburan, Zhao Youlin memperingatkan dengan prihatin, "Ya, mereka semua datang ke sini untuk bermain. Ada begitu banyak orang, Joy harus ingat untuk terus menggenggam tangan ibu erat-erat, supaya tidak hilang dalam kerumunan orang banyak. Kalau tidak, ibu akan sulit menemukan Joy yang hilang nantinya."     

Joy mengangguk patuh, "Joy akan memegang tangan ibu dengan baik."     

Sementara ibu dan anak itu mengobrol, Mu Tingfeng sudah memarkir mobil dan berjalan menuju mereka berdua.     

Matanya yang tajam melirik ke taman hiburan tempat orang-orang datang dan pergi. Ia ragu-ragu sejenak, namun seketika mengulurkan tangan dan memegang tangan Joy di sisi satunya.      

Joy terkejut. Ia menatap… lelaki yang sangat tinggi ini dengan mata terbelalak, yang juga ayahnya sendiri.      

"Pegang baik-baik, supaya tidak hilang." Beberapa kata sederhana menjelaskan alasan tindakannya ini.      

Zhao Youlin hampir tertawa terbahak-bahak mendengarkannya di samping. Orang ini jelas khawatir Joy akan berpisah dari mereka, tetapi sengaja pura-pura tidak peduli. Hal ini benar-benar… membuatnya merasakan situasi yang amat canggung dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.      

Joy berkedip. Orang ini mengatakan hal yang sama kepada ibunya! Namun tidak tahu hal yang membuatnya berbeda, namun tampaknya menjadi sedikit ... membahagiakan.     

Zhao Youlin terpaksa menahan senyum dan terbatuk pelan. Setelah itu dirinya menegur, "Ayo jalan."     

Mu Tingfeng melirik Zhao Youlin dan Joy. Matanya yang dingin dan serius perlahan melunak dan menjawab dengan ringan, "Ya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.