Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Kencan (2)



Kencan (2)

0Dua orang dewasa, masing-masing berada di sisi kanan dan kiri, memegang tangan Joy, membawa Joy ke taman hiburan.     

Sepanjang jalan, Joy yang terjepit di antara dua orang dewasa ini, terus-menerus menoleh untuk mencuri pandang pada lelaki 'asing' di sampingnya.     

Kenapa lelaki ini begitu tinggi, sekitar satu, dua, tiga… kali lipat lebih tinggi dari Joy. Beberapa kakak perempuan mengatakan bahwa Joy sangat mirip dengannya, jadi bisakah dirinya setinggi dia ketika dewasa nanti. Kalau demikian, dirinya bisa melindungi ibu, kakek-nenek, dan kakek buyutnya?     

Tangan orang ini juga sangat besar, lebih besar dari tangan ibu, serta membungkus erat tangan kecilnya dengan hangat dan sangat nyaman. Aneh, orang ini terlihat sangat dingin, tetapi tangannya sangat hangat.     

Ibu juga menggenggam tangan Joy. Dua orang ini menggenggam kedua tangannya, terasa sangat nyaman, dan membuat perasaan senang di hatinya!     

Wajah porselen putih Joy diwarnai dengan rona merah samar karena dirinya sedang bahagia. Rona merah ini menjadi semakin jelas setelah melihat berbagai fasilitas hiburan di taman hiburan.     

"Bu… Bu, ada banyak mainan di sini!" Joy menunjuk ke fasilitas hiburan yang bergerak ke segala arah, dan penumpangnya berteriak dengan ekspresi bersemangat yang khas.      

Zhao Youlin melihat tampang imut Joy dengan mata berbinar. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menundukkan kepala dan mencium wajah kecil Joy, lalu tersenyum dan berkata, "Ya… ya, semua terasa menyenangkan di sini. Joy ingin main yang mana dulu?"     

Joy membuka matanya yang besar dan melirik ke fasilitas hiburan terdekat. Tiba-tiba, matanya menyala. Ia menunjuk ke sesuatu di sebelah kanan dan berteriak, "Itu, itu, Bu! Joy ingin bermain itu!!!"     

Mu Tingfeng melihat ke arah yang ditunjuk jari anak itu. Setelah melihat fasilitas hiburan itu, Presdir Mu yang sedikit tidak puas karena Zhao Youlin mencium putranya tetapi bukan dirinya sendiri, tiba-tiba mengubah wajahnya.     

Rangkaian baja besar menggantung tinggi di udara, dengan sembilan putaran dan delapan belas belokan tajam yang membuat banyak orang ngeri saat pertama kali melihatnya.      

Jeritan keras yang terus terdengar dari orang yang menaiki baja itu, membuat orang lain tampak penasaran dan ingin mendekat untuk menyaksikan.      

Benar sekali, wahana pilihan Joy adalah wahana yang membuat banyak orang takut... roller coaster.     

Zhao Youlin juga terkejut ketika dirinya melihat roller coaster. Ia jelas tidak menyangka bahwa Joy, yang selalu berperilaku baik dan pendiam, ingin bermain dengan sesuatu yang begitu mendebarkan.     

"Joy, apakah kamu benar-benar ingin memainkannya? Itu sangat tinggi, Joy tidak takut?" Zhao Yulin berjongkok dan bertanya sambil tersenyum.     

Mendengar yang dikatakan Zhao Youlin, Joy dengan hati-hati hanya melirik rel baja yang menjulang tinggi. Anehnya, ia tidak bergeming karena itu, tetapi menjadi semakin bersemangat.     

"Joy... Joy ingin terbang tinggi, Joy ingin naik kereta itu."     

Zhao Youlin melihat bahwa anaknya sangat ingin mengendarai kereta yang bisa melaju kencang itu. Ia pun tersenyum sedikit, mengulurkan tangan, dan mengusap kepala Joy sembari berkata, "Baiklah, jika Joy ingin naik. Ibu dan… kami berdua akan menemani Joy bermain. Tapi, kalau Joy menangis ketakutan, ibu tidak janji dapat menghibur Joy, ya!"     

Zhao Youlin juga berencana untuk menakut-nakuti Joy supaya anak itu mengurungkan keinginannya. Namun ketika Joy mendengar persetujuan Zhao Youlin, ia menjadi bersemangat dan mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Ya… ya."     

Zhao Youlin menggelengkan kepala tanpa daya, dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia pun membungkuk dan menciumnya, lalu bangkit menatap Mu Tingfeng. Namun saat mendapati bahwa ada yang salah dengan wajah lelaki itu.      

"Mu Tingfeng, kami ingin naik itu, kalau kamu…."     

Sebelum Zhao Youlin bisa menyelesaikan kalimatnya, Mu Tingfeng sudah memotongnya, "Aku akan membeli tiket. Kalian tunggu aku di sini sebentar."     

Tanpa menunggu Zhao Youlin setuju, ia berbalik dan berjalan menuju loket tiket.     

Zhao Youlin melihat punggung Mu Tingfeng yang menjauh. Ia merasa bahwa sikap Mu Tingfeng agak tidak beres.      

Saat duduk di kereta, Joy tidak takut seperti yang diharapkan, malah terlihat sangat antusias karena penasaran. Anak ini dengan patuh meminta Zhao Youlin dan staf di sebelahnya untuk mengikat sabuk pengaman, sambil melihat dengan rasa ingin tahu ke arah bawah. Matanya penuh dengan minat dan kegembiraan.      

Setelah sabuk pengaman terpasang erat pada Joy, Zhao Youlin berfikir sejenak. Kemudian ia menyuruh Mu Tingfeng untuk duduk di sebelah Joy, sedangkan dirinya duduk di belakang Joy.      

Niat awal Zhao Youlin adalah, bahwa dalam permainan berbahaya seperti itu, akan lebih baik bagi lelaki dewasa untuk melindungi anak-anak. Namun dirinya bahkan tidak berpikir bahwa keputusannya ini akan memiliki efek sebaliknya pada akhirnya....     

Alasan roller coaster menjadi salah satu wahana favorit terbesar di seluruh taman hiburan adalah, justru karena kegembiraan yang kuat dari permainannya kepada orang di sebelahnya selain kengeriannya.     

Pada saat kereta melaju langsung ke atas, kecepatan tinggi memberi rasa senang yang tidak bisa dialami orang di hari biasa. Hal ini membuat penumpang yang menaikinya merasa semua masalah mereka bisa dibuang dari pikiran tanpa bisa kembali lagi akibat gaya lembam yang mendebarkan dari roller coaster ini.      

Tetapi pada saat kereta dengan cepat meluncur turun dari atas, itu akan membuat orang merasa ngeri menghadapi kematian. Kelembaman gravitasi yang kuat akan membuat orang merasakan sensasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.     

Perasaan naik turun yang mengerikan sebenarnya tidak terlalu indah, tetapi ada orang yang suka mengejar kegembiraan seperti itu, dan jumlah orang yang menyukai wahana ini masih jadi yang terbanyak.      

Dapat dilihat bahwa masih banyak kegugupan di dunia ini.     

Ketika Zhao Youlin turun dari roller coaster, ia selalu merasa seperti dilahirkan kembali. Perasaan berdiri di tepi hidup dan mati membuatnya benar-benar tidak ingin mencoba lagi atau bahkan menginginkannya.      

Setelah menyesuaikan suasana hati, Zhao Youlin berdiri dengan cemas lalu berlari ke depan untuk melihat keadaan Joy yang mungkin sedang ketakutan.      

Faktanya, pada saat kereta mulai berjalan, Zhao Youlin sebenarnya menyesal dengan keputusannya. Ia menyesal telah menggunakan Joy untuk memainkan proyek hiburan yang terlalu menarik dan berbahaya semacam ini.     

Namun hal yang mengejutkan Zhao Youlin, Joy tidak takut sama sekali.     

Begitu berjalan ke depan Joy, bocah lelaki yang telah membuka sabuk pengamannya itu melompat ke pelukannya dengan gembira dan berseru, "Bu, sangat menyenangkan, sangat menyenangkan. Bisakah kita bermain sekali lagi?"     

Zhao Youlin seketika tertegun…     

Mata anak itu sangat cerah, wajah kecilnya memerah seperti apel merah, jelas... sangat gembira.     

Zhao Youlin tiba-tiba merasa sedikit pusing. Tidak masalah jika anaknya tidak takut pada permainan mengejutkan ini, tetapi dirinya ternyata masih ingin memainkannya lagi.      

Lagi pula, ia tidak ingin bermain lagi, kalau tidak.....     

Zhao Youlin hendak melemparkan anak itu ke orang dewasa lain, supaya dirinya bisa melarikan diri. Tetapi ia menemukan bahwa lelaki besar yang telah diatur olehnya untuk duduk di samping Joy akhirnya melayang datang.      

Itu benar, dia melayang! Kaki Mu Tingfeng lemas, dan wajahnya sangat pucat, seperti hantu. Pria ini bisa jatuh ke tanah kapan saja.     

Zhao Youlin melirik Mu Tingfeng, yang wajahnya cemberut, kemudian kembali kepada Joy yang melompat dengan semangat tinggi dari pelukannya. Ekspresi wajah Zhao Youlin kosong selama beberapa detik, sampai....     

"Huek…."     

Zhao Youlin tercengang….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.