Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Hangat (1)



Hangat (1)

0"Sial, kalau kamu punya phobia ketinggian, seharusnya kamu bilang dari awal! Namun lihatlah sekarang, kamu masih saja ingin naik wahana yang mendebarkan seperti ini. Apa kamu sudah bosan hidup?" Zhao Youlin berdiri di samping menepuk punggung Mu Tingfeng dan memberi air minum. Ia juga tidak hentinya mengomel.     

Mu Tingfeng mendengar suara Zhao Youlin yang tampaknya tidak senang dengan wajah pucatnya, tetapi sebenarnya Zhao Youlin mengomel karena khawatir. Itu membuat sedikit kehangatan menyelimuti hati Mu Tingfeng.      

Alasan dirinya memilih untuk tidak memberitahu adalah, pertama, jika phobia ketinggian yang dideritanya ini diketahui banyak orang, terutama oleh orang yang disukainya, hal itu akan terasa… cukup memalukan. Alasan kedua adalah…     

"Bukankah kamu tadi sudah memutuskan? Jika ingin menemani anak bermain, mana mungkin aku tidak ikut naik?"     

Zhao Youlin tercengang ketika mendengar ini. Ia segera mengerti bahwa Mu Tingfeng peduli dengan kata-kata yang dikatakannya sebelum ini, "Joy ingin bermain, kami akan menemani Joy."     

Arus hangat yang mendidih langsung mengalir ke dalam hati Zhao Youlin tanpa peringatan, membuat seluruh tubuhnya terasa hangat.     

Orang ini... Orang ini sebenarnya menyembunyikan kelemahan phobia ketinggian demi hal semacam ini, juga menahan diri demi bisa menemani Joy dan Zhao Youlin menikmati permainan yang sebenarnya sangat menakutkan bagi dirinya sendiri. Hal ini sungguh….     

Zhao Youlin diam-diam mengepalkan botol air mineral di tangan, lalu mengutuk dengan suara rendah, "Bodoh."     

Mu Tingfeng terkejut. Sudut bibirnya yang naik sedikit membentuk senyuman dingin merespon kata-kata Zhao Youlin, "Ya, memang bodoh."     

Jika itu untukmu, demi kamu…, aku akan senang menjadi orang bodoh.      

Menderita siksaan ini, wajah Mu Tingfeng benar-benar jelek.     

Joy dengan patuh berdiri di samping sambil menyaksikan dua orang dewasa sibuk dengan dunianya sendiri. Ia meletakkan kedua tangan mungilnya di depan tubuh, kedua telapak tangan saling menggenggam, seperti binatang kecil yang melakukan kesalahan, sangat frustasi.      

Ketika Zhao Youlin dan Mu Tingfeng selesai membereskan urusan, mereka berbalik badan. Ia melihat Joy berdiri di samping dengan kepala menunduk. Aura kekecewaan perlahan menyebar.      

Kedua orang dewasa mengira bahwa anak itu masih kecewa karena tidak bisa bermain roller coaster lagi. Zhao Youlin langsung menghampiri Joy lalu berjongkok, "Joy… Joy baru saja lihat, kan? Roller coaster itu terlalu mendebarkan. Walaupun mengasyikkan, tetapi bermain berkali-kali juga akan membuatnya tidak seru, dan itu tidak baik untuk tubuh. Jika Joy benar-benar ingin bermain lagi, ibu akan mengajak Joy ke sini lagi lain waktu, oke?"     

"Ti… Tidak." Joy mengangkat kepala dengan tergesa-gesa setelah mendengar kata-kata Zhao Youlin, kemudian dirinya terlihat ingin menangis, "Ma… Maaf, jika bukan karena Joy yang berseru ingin naik kereta itu, kalian tidak akan…."     

Mu Tingfeng mendengar anak itu meminta maaf dengan lembut, tetapi entah bagaimana seutas tali di hatinya sepertinya dipetik, membuat dirinya tidak bisa menahan diri untuk menyentuh kepala Joy. Alhasil, selanjutnya dirinya berkata dengan agak tidak natural, "Bukan salahmu."     

Joy merasakan sentuhan asing di puncak kepalanya. Matanya yang mulai lembab karena air mata perlahan terangkat, menatap kosong pada lelaki jangkung yang berdiri di depannya.     

Mu Tingfeng menundukkan kepala menatap anak yang tinggi badannya hanya mencapai lututnya. Seolah memikirkan sesuatu, sudut bibirnya perlahan terangkat. Niat awalnya adalah untuk menghibur anak itu, namun hasilnya....     

"Huwaaaa… ibu, aku takut!" Air mata Joy yang awalnya hanya melembabkan mata, kini setelah melihat ekspresi wajah Mu Tingfeng, akhirnya jatuh. Joy berbalik badan dan melemparkan kepalanya ke pelukan Zhao Youlin, sehingga tangan Mu Tingfeng yang berada di kepala Joy tadi membeku di udara.      

Zhao Youlin terus menyaksikan ini dari samping. Awalnya semuanya baik-baik saja, tetapi siapa yang tahu bahwa Mu Tingfeng tiba-tiba…     

Zhao Youlin mengulurkan tangan memasukkan Joy ke dalam pelukan untuk melindunginya. Ia tiba-tiba merasa sedikit kecewa. Dirinya seharusnya tidak terlalu berharap pada lelaki ini!     

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin tiba-tiba mengangkat kepala, dan menatap Mu Tingfeng dengan wajah penuh waspada. Ia berkata dengan dingin, "Sialan, apa yang kamu lakukan, Mu Tingfeng? Joy masih anak-anak, bahkan jika dia baru saja menyebutkan roller coaster, namun apa yang dia ketahui sebagai seorang anak?"      

Ia juga menambahkan, "Kamu tidak bilang kalau mempunyai phobia ketinggian, sekarang bukankah terlalu berlebihan untuk menyalahkan kami? Kalau kamu punya keluhan pada kami, untuk apa kamu menggertak Joy?!"     

Raungan rendah Zhao Youlin membuat wajah muram Mu Tingfeng akibat Joy yang tiba-tiba menangis dan berbalik badan itu pun semakin jelek. Hawa dingin di tubuhnya juga melonjak dalam sekejap, menakuti orang-orang di dekat mereka bertiga hingga tanpa sadar orang-orang itu mundur beberapa langkah, menatap mereka dengan ketakutan yang berkepanjangan.     

Mu Tingfeng berdiri di tempat dengan wajah pucat. Butuh waktu lama baginya untuk mengucapkan sepatah kata, "Aku baru saja tersenyum padanya."     

"Tersenyum padanya? Kamu pikir aku bodoh? Ekspresimu tadi seperti... eh…" Zhao Youlin tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu bertanya dengan mulut berkedut, "Kau bilang baru saja tersenyum? Tersenyum pada Joy?"     

Mu Tingfeng mengangguk dengan ekspresi serius di wajahnya. Ekspresinya yang tulus membuatnya sulit untuk mempercayai kata-kata itu tadi.      

"Pfft hahaha… Tidak, tidak, aku ingin mati tertawa." Zhao Youlin akhirnya tidak bisa menahan diri setelah menahannya untuk waktu yang lama. Ia tertawa terbahak-bahak sambil memegangi Joy yang masih terisak, "Mu Tingfeng, apa kamu yakin? Apakah kamu benar-benar tersenyum barusan? Bukan menakut-nakuti orang? Pfft... Oh tidak, perutku sakit gara-gara tertawa."     

Zhao Youlin mengulurkan tangan untuk menggosok perutnya, juga menepuk-nepuk Joy yang sudah berhenti menangis. Joy sepertinya mulai tahu bahwa dirinya telah salah paham pada orang lain, jadi dirinya mulai agak malu dan kemudian berdiri tegak.     

Tanpa diduga, ketika melihat ke atas, Zhao Youlin melihat wajah Mu Tingfeng yang gelap sehitam dasar pot. Mau tidak mau, dirinya ingin tertawa lagi, "Uhuk uhuk, Mu Tingfeng, itu... kekakuan yang ada pada wajahmu adalah penyakit yang perlu disembuhkan, Pfft...ha Ha ha..."     

Wajah tanpa ekspresi Mu Tingfeng pecah ketika mendengar kata-kata Zhao Youlin.     

Bahkan Joy, yang masih sedikit takut di belakang Zhao Youlin, tidak bisa menahan tawa.     

Bagaimanapun, konflik ayah dan anak ini, membuat suasana hati Zhao Youlin akhirnya kembali santai seperti semula.      

Mengingat roller coaster yang baru saja dimainkan sebelumnya, Zhao Youlin dan Joy memilih wahana yang lebih ringan untuk dimainkan selanjutnya.     

Dan ketika membahas soal wahana ringan di taman hiburan, komidi putar yang berputar perlahan tidak jauh dari sini memang layak untuk dicoba.     

Namun bahkan komidi putar yang paling lembut pun bisa membuat pusing setelah memainkannya dalam waktu lama, terutama untuk seseorang yang baru saja muntah belum lama ini.     

Oleh karena itu, Presdir Mu yang dalam kondisi tragis pun tidak bisa menolak perintah Zhao Youlin. Lelaki ini pun hanya bisa menyaksikan ibu dan anak itu bersenang-senang.     

Dari kejauhan, Mu Tingfeng bisa dengan jelas melihat Joy duduk di atas kuda kayu yang lebih kecil. Sementara Zhao Youlin, ia duduk di atas kuda kayu lain di sebelah kuda kayu Joy sambil dengan hati-hati memegangi pinggang Joy untuk membantunya menstabilkan tubuhnya.     

Ia sangat berantusias dan merasakan hal baru pada permainan yang bisa naik turun dan berputar ini. Zhao Youlin terus memperhatikan senyum gembira di wajah Joy yang bulat. Melihat wajah Joy yang bahagia, Zhao Youlin perlahan mengangkat sudut bibirnya.      

Sinar matahari yang menyilaukan menyinari mereka berdua, membuat mereka seperti memiliki lingkaran cahaya di tubuh mereka. Pemandangan itu terasa hangat dan indah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.