Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Menjemput Joy (1)



Menjemput Joy (1)

0Suhu di kantor naik beberapa derajat dalam sekejap, menyebabkan gadis-gadis yang tadi masih menggigil tadi membuka mulut mereka lebar-lebar, ekspresinya seperti melihat hantu.      

Sebelum mereka bisa melanjutkan keheranan, mereka mendengar bos berbicara dengan penuh belas kasihan, "Taruh dokumen-dokumen kalian dulu, lalu keluarlah. Aku akan mencari kalian jika ada sesuatu."     

Nada lembut itu membuat mereka sulit untuk menyamakan presdir di depannya ini dengan presdir yang bisa membekukan orang sampai mati di setiap kesempatan.     

Akibatnya, beberapa gadis-gadis dari departemen ini berhamburan keluar dari kantor.      

Baru setelah pintu kantor ditutup kembali, para gadis itu seperti terbangun dari mimpi. Mereka mulai saling memandang dan mulai muncul ekspresi terkejut di wajah mereka.      

"Aku… aku… aku… aku pasti salah lihat. Apakah tadi benar-benar presdir kita? Sejak kapan presdir kita berubah jadi lembut begitu? Ini tidak masuk akal!"     

"Ya… ya, menurut kalian apakah presdir kesurupan? Atau ada orang yang mengganti presdir dengan yang palsu?"     

"Kamu pasti terlalu banyak menonton drama fantasi, ya? Kalau presdir benar-benar digantikan dengan yang palsu, lalu kenapa saat kita baru masuk kantor auranya dingin sekali?..." Gadis itu berkata seolah-olah telah mengingat sesuatu, dan menggigil, "Menurutmu, apakah ada orang biasa yang bisa meniru sikapnya?"     

"...Benar juga. Jadi, kuncinya adalah telepon tadi? Siapa orang yang menelpon presdir tadi? Bagaimana bisa orang itu mengubah presdir yang sekeras baja menjadi lembut hanya dengan sentuhan jari saja?!"     

Ketika beberapa gadis ini sedang mengobrol, mereka tiba-tiba mendengar suara laki-laki di belakang mereka, "Kalian sedang membicarakan apa? Sampai berkumpul dan berdiskusi seru sekali."      

Pertanyaan itu membuat mereka tersentak di tempat.      

Setelah kembali sadar dan melihat orang yang datang, gadis-gadis itu nyaris tidak bisa mempertahankan ketenangan mereka. Ia memukul bahu orang itu sambil mengutuk, "Kenapa kamu berjalan tanpa suara? Bikin kaget orang saja."     

"Iya benar, kau tidak tahu kalau kami sampai kaget setengah mati? Jantungku hampir berhenti, aku benar-benar ingin meninjumu."     

"Ya, sudah tahu nyaliku kecil, kamu malah berjalan tanpa suara lalu mengagetkan kami, apa maksudmu melakukan itu?!"     

Xia Zetao yang malah jadi sasaran amukan padahal bukan salahnya, hanya bisa tertegun, 'Apakah nyali kalian kecil? Kurasa kalian telah melakukan sesuatu yang jahat sampai takut ketahuan oleh orang lain, kan?'     

Xia Zetao mengeluh diam-diam di dalam hati, tetapi wajahnya tampak malu-malu untuk minta maaf, "Ini salahku, ini salahku, jangan marah, bibi, jangan marah."     

Bukan perihal dirinya tidak punya ambisi, tetapi harimau betina ini benar-benar terlalu kuat. Mereka bisa membuat lelaki frustasi dan tidak tahan dengan tiap kekangan ini.     

Melihat beberapa wajah orang yang sedikit cemberut karena permintaan maafnya, Xia Zetao akhirnya tidak bisa menahan rasa ingin tahu, lalu munculah jiwa gosipnya, "Apa yang baru saja kalian bicarakan? Kedengarannya seru sekali. Jangan-jangan kalian habis dimarahi presdir, ya?"     

"Buka, tapi justru presdir tidak memarahi kami, kami jadi merasa aneh!" Mereka sering dimarahi presdir, lalu suatu hari tiba-tiba tidak dimarahi. Ya, inilah yang membuat mereka merasa aneh.     

Sudut mulut Xia Zetao berkedut. Sebelumnya, ia tidak pernah melihat para harimau betina ini gemetar karena tidak dimarahi presdir. Apakah mereka ingin segera dimarahi?     

"Eh… lalu ada apa? Katakan yang jelas."     

"Sebenarnya tidak ada apa-apa. Tadi kami semua masuk untuk melaporkan pekerjaan kami. Awalnya, wajah presiden sangat tidak enak dipandang. Kami pun jadi yakin kalau dokumen kami tidak akan ditandatangani dan akan dimarahi."      

"Benar, namun tanpa diduga, seseorang tiba-tiba menelepon presdir. Saat presdir melihat ponselnya, ekspresi wajahnya langsung berubah, lalu menyuruh kami pergi tanpa mengatakan apa-apa."     

Xia Zetao mengerutkan kening ketika mendengar ini. Kemudian, ia bertanya dengan sungguh-sungguh, "Lalu... apakah presdir bereaksi saat menerima telepon itu?"     

"Apa reaksi presiden? Eh... sepertinya aku merasa tiba-tiba membaik, dan nada bicaranya jauh lebih lembut. Sejujurnya, aku belum pernah melihat presdir berbicara begitu lembut sejak aku bergabung dengan perusahaan."     

"Aku juga!"     

"Aku juga!"     

"....."     

Setelah mendengarkan deskripsi beberapa orang, Xia Zetao menyentuh dagu dan menunjukkan senyum penuh arti.     

Seberapa cerdik gadis-gadis ini? Mana mungkin mereka tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang tersembunyi dalam reaksi Xia Zetao ini? Mereka pun langsung berkumpul di sekitar Xia Zetao dan bertanya, "Sekretaris Xia, apakah kamu tahu sesuatu? Kamu pasti tahu yang sebenarnya, kan?"     

"Ya benar, cepat beritahu kami yang kamu ketahui. Tidak baik diam-diam menyembunyikan sesuatu sendirian!"     

Belum juga Xia Zetao selesai tersenyum, ia dipaksa untuk mengaku oleh sekelompok gadis, sehingga tidak tersenyum.      

Namun, dirinya segera membusungkan dada dan berkata dengan bangga, "Ya, ini bukan rahasia, kalian akan tahu cepat atau lambat, dan tidak masalah untuk memberitahu kalian sekarang. Presdir kita, dia, baru-baru ini... punya pacar."     

"Apa?!" Begitu Xia Zetao mengatakan ini, beberapa gadis berseru sangat mengejutkan, sampai-sampai Xia Zetao menoleh ke sekeliling beberapa kali lalu mengingatkan dengan usar rendah, "Kecilkan suara kalian, kecilkan!"     

Baru kemudian gadis-gadis itu menyadari kesalahan mereka, lalu dengan cepat menutup mulut mereka dengan tangan. Kemudian mereka merendahkan suara mereka dan mendekati Xia Zetao untuk berkata, "Kapan presiden punya pacar? Kenapa kami bisa sampai tidak tahu?! Sial, kamu tahu tetapi tidak memberitahu kami."     

"Bukannya aku tidak mau memberitahumu, itu karena ceritanya panjang."     

Mendengar kata-kata Xiao Zetao 'ceritanya panjang', para gadis itu meremehkannya.      

"Maksudmu, orang yang baru saja menelpon presdir adalah pacar presdir sekarang, jadi itu sebabnya sikap presdir jadi…."     

Xia Zetao mengangguk dengan tenang, sedangkan beberapa gadis tampak terkejut. Mereka dalam hati berpikir, pacar presdir itu sangat misterius dan bukanlah orang yang biasa. Apalagi bisa menjadi pacar presdir dan membuat presdir sangat peduli!     

Tepat ketika Xia Zetao dikerumuni oleh beberapa gadis, Mu Tingfeng di kantor tidak sabar untuk menjawab telepon, "Youlin?"     

Terdengar suara lembut dari ponselnya, "Ya ini aku. Apakah kamu ada waktu sore nanti?"     

"Ya."     

"Sore nanti aku ada urusan yang tidak bisa kutinggal, jadi bantu aku menjemput Joy di taman kanak-kanak, ya! Lalu, antar dia pulang ke rumahku."     

Mendengar Zhao Youlin meminta dirinya untuk menjemput Joy, retakan muncul di wajah Mu Tingfeng. Ya, dirinya harus menjemput anaknya… sendirian?     

Keheningan Mu Tingfeng menyebabkan Zhao Youlin di ujung telepon bertanya dengan suara rendah, "Ada masalah?"     

"...tidak masalah."     

"Kalau begitu sudah beres, sampai jumpa nanti malam."     

"...sampai jumpa."     

Mu Tingfeng melihat panggilan yang sudah terputus di layar ponselnya. Ekspresi yang tadi cerah karena Zhao Youlin mengambil inisiatif untuk menelponnya, kini kembali suram.      

Setelah Zhao Youlin menutup telepon, ia memikirkan kegugupan Mu Tingfeng yang tersembunyi di balik nada bicara yang tenang. Mengingat momen Mu Tingfeng yang menjadi kaku ketika bertemu Joy, dan momen ketika dirinya tersenyum pada Joy saat di taman bermain waktu itu. Zhao Youlin jadi tidak tahan untuk tertawa sampai menangis.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.