Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ayah (1)



Ayah (1)

0Setelah Ling Ran menjemput Ling Yuemei, ia tahu bahwa akan lebih aman jika segera membawa anak itu pergi. Tetapi dirinya tidak bisa menahan rasa penasarannya, jadi hanya bisa berdiri di tempat bersama keponakannya dan menyaksikan kegembiraan Mu Tingfeng.     

Ling Yuemei melihat sikap Ling Ran yang penuh dengan rasa ingin bergosip. Ia memberinya tatapan menghina. Apakah lelaki ini suka bergosip?     

Karena sangat tidak bisa diandalkan, jadi dirinya tidak segera dapat istri di usia muda!     

Ling Yuemei menggelengkan kepala seperti orang dewasa kecil. Dia pun melihat ke arah yang dilihat oleh Ling Ran. Setelah melihat pemandangan tidak jauh, dia membeku!     

Joy berdiri di gerbang dengan membawa tas sekolah kecil di punggungnya. Dalam waktu yang lama, ia tidak menemukan Zhao Youlin ataupun Duan Yarong. Matanya yang besar penuh keraguan.     

Setelah menunggu beberapa lama, dan tidak ada yang datang untuk menjemputnya, kegembiraan dan antisipasi di wajah Joy secara bertahap menghilang, dan kepala kecilnya terkulai.     

Hanya dengan melihatnya, penampilan menyedihkan itu benar-benar membuat orang ingin memeluknya dan menghiburnya.      

Joy tertunduk, dan tiba-tiba merasakan bayangan hitam menutupi kepala.      

Joy sangat gembira, karena merasa Zhao Youlin dan yang lainnya telah datang. Senyum cerah tiba-tiba muncul di wajahnya yang bulat.      

Hanya saja, senyum cerah anak itu benar-benar membeku setelah melihat wajah lelaki bertubuh tinggi yang berdiri di depannya.     

Ketika melihat anaknya memandangnya dengan malu-malu, hati Mu Tingfeng sepertinya tiba-tiba ditusuk oleh sesuatu. Sejujurnya, pandangan itu membuatnya sedikit sakit.     

Sebelum bisa memikirkannya, tangannya sudah terulur ke arah Joy.      

Joy melihat tangan yang seukuran wajahnya sendiri sedang mengarah ke dirinya. Dia pun menutup matanya secara refleks, tetapi tidak melangkah mundur dengan panik.     

Ling Yuemei melihat Joy yang menyusut dan tampak menyedihkan dari kejauhan. Wajahnya sedikit berubah, lalu dia melangkah maju dan bergegas menghampiri Joy.      

Ling Ran sedang menonton drama itu dengan sangat antusias, lalu ketika tiba-tiba melihat keponakan kecilnya mau berlari ke arah Joy, hatinya bergetar. Dia segera mengulurkan tangan untuk menarik anak itu kembali.     

"Hei, apa yang kau lakukan?"     

"Lepaskan aku, lepaskan aku, aku mau menyelamatkan Joy! Joy diganggu oleh orang jahat, jadi aku mau pergi dan menyelamatkannya, paman, lepaskan aku!"     

"Orang jahat?" Ling Ran tertegun beberapa saat, dan butuh waktu lama baginya untuk mengetahui orang yang dikira orang jahat oleh keponakan kecilnya. Dia tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, "Leluhur kecilku , bisakah kamu berhenti membuat masalah saat ini? Itu bukan masalah besar. Orang jahat, oh... ya, orang itu memang terlihat seperti orang jahat, tetapi dia sebenarnya bukan orang jahat."     

Ia baru saja melukai Mu Tingfeng hingga mendapatkan aura membunuh, dan sekarang keponakan kecilnya akan berlari ke mulut harimau dengan mencabut kukunya? Apakah dia tidak mau hidup lagi?     

"Bukan orang jahat? Bagaimana kau tahu kalau dia itu bukan orang jahat? Paman, tidakkah kau melihat bahwa Joy ketakutan gara-gara orang itu? Tidak, aku harus menolongnya, paman, lepaskan aku!"     

"Tentu saja aku tahu dia bukan orang jahat." Ling Ran memutar matanya tanpa daya, lalu menjelaskan, "Orang itu adalah ayah kandung Joy, jadi untuk apa kau mau lari kesana? Mau memukul ayah Joy?"     

"Ayah kandung Joy?" Ling Yuemei memberontak sejenak, lalu berbalik badan untuk menatap Ling Ran dengan tak percaya, "Apakah lelaki itu ayah Joy?"     

Ling Ran mengangguk dengan sungguh-sungguh. Ketika dia berpikir bahwa Ling Yuemei akan menghentikan tindakannya sekarang, tetapi Ling Yuemei yang berhenti tiba-tiba mulai memberontak lagi.     

"Sialan, hei leluhur kecil, sudah tahu itu ayah kandungnya temanmu, tetapi kenapa masih ingin lari ke sana? Kau benar-benar ingin disingkirkan oleh orang itu, ya?"     

"Huh, aku tidak takut! Aku akan memukul paman yang jahat itu. Jangan coba-coba berbohong padaku, aku sudah tahu bahwa orang tua Joy sudah bercerai. Paman yang jahat itu tidak menginginkan Joy sebelumnya, tetapi sekarang dia datang ke Joy lagi, pasti ada rencana lain. Mungkin dia ingin menculik Joy lalu menjualnya ke perdagangan manusia!"     

Ling Ran hanya memandang tertegun, apakah Mu Tingfeng ingin menculik anaknya dan menjualnya ke tempat perdagangan manusia? Jika kabar ini sampai tersebar, takutnya itu akan membuat orang tertawa setengah mati, bukan?      

Ya, mungkinkah Keluarga Mu sudah jatuh miskin sampai harus menjual anaknya sendiri? Ha ha ha ha ha... Ini sama sekali tidak lucu!     

Ling Yuemei tidak peduli yang Ling Ran pikirkan, ia benar-benar tenggelam dalam dunia kecilnya sendiri saat ini. Ia bergumam dengan panik, "Joy terlihat sangat imut, para pedagang pasti sangat menyukai kulit tipis dan daging empuknya…"     

"Ehm… Kalau dia sampai jatuh ke tangan pedofil gila, lalu diperlakukan seperti ini, seperti itu, aaaaaaaa…. Paman, cepat lepaskan aku… lepaskan aku! Aku mau menyelamatkan Joy." Rengeknya.     

'Kulit tipis dan daging empuk? Seperti ini dan seperti itu? Kupikir justru kamu lah yang seperti bibi berbahaya bagi Joy!'     

Mulut Ling Ran sedikit berkedut, lalu menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Dari siapa kamu mendengar kata-kata itu?"     

"Apakah gunanya mengetahui dari siapa aku mendengarnya? Bukankah kata-kata ini sangat umum? Itu selalu diputar di TV! Tentu saja, aku juga berpikir begitu!" Ling Yuemei mengangkat kepala dan memutar bola matanya. Ekspresi wajahnya pada Ling Ran penuh kebencian, seperti mengatakan, 'Kenapa kamu bisa sebodoh ini?'     

Ling Ran tersentak lalu berkata dengan kaku, "Sayang, imajinasimu sangat liar, dan... lain kali jangan menonton serial TV yang merusak itu lagi. Tontonan semacam itu hanya akan mempengaruhi IQ-mu, sungguh."     

Ling Yuemei hanya terdiam sambil menatap kesal pada pamannya…     

Joy memejamkan mata dan menunggu tangan Mu Tingfeng mendarat di tubuhnya dengan jantung berdebar seperti guntur.     

Rasa sakit yang diharapkan tidak muncul, digantikan oleh kehangatan dari atas kepala.     

Joy tertegun. Ia perlahan membuka matanya dengan ragu, menghadap kelembutan di sepasang mata Mu Tingfeng yang jarang diungkapkan. Tangan besar di atas kepalanya yang membuatnya merasa sangat bernostalgia.     

Tangan besar di atas kepalanya hangat dan kuat, lalu menggosok rambutnya berulang kali, menyebabkan Joy menyipitkan matanya dengan nyaman.     

Sebelum Joy bisa mengerti alasan lelaki besar ini muncul di sini, Mu Tingfeng sudah berkata, "Ibumu menyuruhku untuk menjemputmu pulang."     

Joy tertegun sejenak, lalu menatap Mu Tingfeng dengan mata terbelalak bingung.     

Mu Tingfeng tidak berbicara lagi. Ia membungkuk dan menggendong Joy.      

Joy memandang Mu Tingfeng yang tiba-tiba menundukkan kepala. Secara refleks ingin mundur, tetapi ia tiba-tiba teringat bahwa ketika berada di taman bermain sebelumnya, Mu Tingfeng juga memeluknya. Alhasil, ia pun menghentikan tubuhnya yang mau mundur.      

Ketika Joy sadar kembali, ia telah dipeluk oleh Mu Tingfeng sama seperti saat berada di rumah hantu di taman hiburan.     

Melihat Joy tidak merasa tidak nyaman, Mu Tingfeng berbalik dan membawa Joy ke mobil tidak jauh.     

Joy bersandar di pelukannya yang hangat, lalu menatap lelaki yang sangat mirip dengannya dengan rasa ingin tahu yang besar.     

Setelah beberapa saat, sepertinya ia mengumpulkan keberaniannya, lalu dengan hati-hati meletakkan tangannya di leher Mu Tingfeng. Kemudian mengambil keuntungan dari situasi untuk meletakkan kepala kecilnya di bahu Mu Tingfeng.     

Setelah melakukan semua ini dan menemukan bahwa Mu Tingfeng tidak menolak sedikitpun. Ia pun mengerutkan bibirnya dan memanggil dengan lembut, "...Ayah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.