Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Menjemput Joy (2)



Menjemput Joy (2)

0Setelah tertawa sebentar, Zhao Youlin nyaris tidak bisa menahan senyum di wajahnya.     

Kemudian, ia mengesampingkan urusan Mu Tingfeng untuk sementara waktu. Sekarang, Han Yicheng sudah kembali, maka dari itu Kakek Zhao….     

Mata Zhao Youlin dengan cepat memancarkan sinar cahaya. Ia bisa sepenuhnya membayangkan betapa bahagianya pria tua itu setelah mengetahui hal ini.     

Setelah ragu-ragu sejenak, Zhao Youlin memutuskan dengan tegas bahwa akan lebih baik baginya untuk pergi dan memberitahu Kakek Zhao tentang karakter anak itu.      

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin pun menelepon Xiao Jingyao dan memberi tahu Xiao Jingyao bahwa sekali lagi dirinya… bolos kerja.      

Zhao Youlin secara terbuka melewatkan pekerjaan tanpa beban psikologis sedikit pun. Tetapi di tempat lain, Sekertaris Xia secara tragis berubah menjadi samsak tinju.      

"Presdir, saya dengar...." Xia Zetao akhirnya menyingkirkan gangguan gadis-gadis itu dan bergegas ke kantor dengan gembira. Ia hendak menanyakan soal panggilan di antara Mu Tingfeng dan Zhao Youlin, tetapi malah disambut oleh aura dingin dan wajah Mu Tingfeng yang mendung serta mengerikan.      

"Ada urusan?" Mu Tingfeng tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya, tetapi aura pembunuh yang keluar membuat Xia Zetao terkesiap.     

Ia hanya bisa menggerutu dalam hati, 'Bukankah gadis-gadis itu baru saja bilang bahwa presdir sedang dalam suasana hati yang baik? Kenapa marah lagi?!!!'     

Ya, bagai di penghujung musim gugur. Siang hari terasa semakin pendek sedikit demi sedikit. Pada pukul lima, matahari sudah tenggelam sedikit demi sedikit ke barat.     

Selain itu, kali ini juga merupakan waktu teramai di taman kanak-kanak. Setelah mendengar bel untuk pulang sekolah, segerombolan anak kecil yang penuh energi bergegas keluar dari kelas seperti kuda liar.     

Pada gerbang taman kanak-kanak tempat orang datang dan pergi, banyak orang tua yang sudah menunggu.     

Masuk akal bahwa dalam keadaan seperti itu, hanya sedikit orang yang akan memperhatikan orang lain selain anak-anak. Tetapi, ada satu pengecualian. Bahkan jika terjebak dalam kerumunan, ada seseorang yang masih mempesona dan sulit untuk diabaikan.     

"Oh, bukankah itu Presdir Mu? Kenapa Presdir Mu juga datang ke sini untuk menjemput anak?" Ling Ran turun dari mobil lalu melihat seorang lelaki yang berdiri di gerbang, yang beberapa meter di sekelilingnya tidak ada orang yang berani mendekatinya.      

Ling Ran mendekati Mu Tingfeng dengan senyum ringan, "Aneh, kenapa aku belum mendengar bahwa anak Presdir Mu bersekolah di sini? Apakah Presdir Mu di sini untuk menjemput anak kerabatnya?"     

Begitu Ling Ran mengucapkan kata-kata ini, orang tua di pintu masuk taman kanak-kanak dengan tajam merasa bahwa suhu di sekitar taman kanak-kanak telah turun lebih banyak dari biasanya. Padahal jelas-jelas ini masih akhir musim gugur, tetapi sudah terasa seperti di waktu terdingin musim dingin, yang membuat semua orang menggigil kedinginan.      

Sekretaris Xia, yang pertama menanggung beban, melirik Ling Ran dengan sedih, sambil mengeluh dalam hati.     

Sial, apakah Tuan Muda Kedua Ling ini tidak merasa bahwa suasana hati presdirnya cukup buruk? Dia malah menambah api amarah presdir! Nanti saat presdir pergi setelah menjemput anaknya, yang menanggung amarah presdir adalah dirinya!     

Memikirkan pengalaman tragis yang mungkin akan dihadapinya dalam waktu dekat, wajah Xia Zetao langsung terlihat pahit dan air mata mengalir dari hatinya.     

Sejak Mu Tingfeng menerima panggilan telepon Zhao Youlin di siang hari, wajah Mu Tingfeng terus-terusan tidak baik, dan seluruh gedung perusahaan dipenuhi dengan tekanan suhu dingin, membuat orang takut untuk mendekatinya.      

Namun, Xia Zetao tahu bahwa alasan Mu Tingfeng seperti ini sama sekali bukan karena dirinya marah, melainkan murni karena gugup.     

Presdir Mu, tidak pernah berduaan dengan anak kecil. Meskipun pernah bersama anak kecil seusia Joy, tetapi sebagian besar anak kecil itu bersifat seperti Mu Wanting yang cerdik dan banyak tingkah. Sedangkan Joy yang patuh dan imut itu, begitu melihat Mu Tingfeng menyuramkan wajah, langsung menangis ketakutan.      

Kebetulan anak ini masih menjadi anak yang diagung-agungkan, jadi jika Mu Tingfeng membuatnya menangis, ibunya bisa mengusirnya dari rumah. Memikirkan itu, Mu Tingfeng merasa... takut.     

Tentu saja, Presdir Mu, yang sangat gugup, tidak akan mengekspos kekurangannya dan memberi tahu orang-orang bahwa dirinya gugup. Oleh karena itu, untuk menyembunyikan pikirannya yang sebenarnya, ia dengan tegas memilih untuk melepaskan aura dingin.      

Namun, akibat dirangsang oleh Ling Ran sekarang, ditakutkan kegugupan Presdir Mu menjadi tidak sederhana. Jika presdir ditikam di kaki ketika sedang gugup, dia akan mengamuk!     

"Joy adalah anak Youlin, juga anakku." Mu Tingfeng bicara dengan agak menggertakkan gigi. Hal itu menyebabkan wali murid yang diam-diam ingin melewatinya untuk menjemput anak, harus mundur beberapa langkah lantaran ketakutan.      

"Oh?" Ling Ran mengangkat alis, tetapi masih belum memperhatikan tatapan memohon Xia Zetao yang terus-menerus menyorot ke arahnya. Ia mengulurkan tangan dan menepuk dahi. Kemudian, ia tiba-tiba menyadari sesuatu.      

"Ternyata begitu. Aku ingat, Presiden Mu adalah mantan suami Nona Zhao, jadi Joy adalah anak dari Presiden Mu dan Nona Zhao. Maaf, ingatanku tidak terlalu baik, aku jadi gampang lupa. Selain itu, aku selalu melihat Joy bersama Nona Zhao saja, jadi kukira…."     

Begitu Ling Ran mengucapkan kata-kata ini, wajah Mu Tingfeng menjadi lebih suram.     

Tetapi Ling Ran masih saja terlihat seperti babi mati yang tidak takut tersiram air panas. Ia terus menyentuh titik tersakit Mu Tingfeng sambil menunjukkan senyum di wajah, "Terus, sebelumnya yang menjemput Joy adalah Nona Zhao, kadang juga Nyonya Zhao, tetapi kenapa hari ini tiba-tiba berubah jadi Presdir Mu?"     

"Youlin tidak punya waktu luang hari ini." Mu Tingfeng menekan frustasi di hati, dan menjawab Ling Ran dengan singkat. Lalu, dirinya seolah-olah menyadari sesuatu, kemudian matanya menyipit.      

"Tuan Muda Kedua Ling kelihatannya sangat perhatian pada istri dan anakku, sampai-sampai ingat jelas terkait orang yang setiap hari menjemput Joy."     

Alis Ling Ran bergetar. Ia melihat niat membunuh di mata Mu Tingfeng, juga merasakan kata-kata yang tidak enak didengar. Ia pun menyadari bahwa dirinya sudah menggoda dengan cukup keterlaluan.      

Ia pun mengendalikan diri dengan bergegas menjelaskan, "Itu, karena keponakanku juga sekolah di taman kanak-kanak ini. Ia juga teman baik yang sekelas dengan Joy, jadi kebetulan aku bisa mengetahui itu."     

Baru pada saat itulah Mu Tingfeng ingat pada acara satu bulan anak Su Qing, Ling Ran membawa seorang gadis kecil untuk bermain dengan Mu Wanting dan Joy untuk waktu yang lama.      

Pada saat itu, Zhao Youlin juga memperkenalkan dirinya kepadanya, dan sepertinya dia kurang memperhatikan bahwa gadis kecil keponakannya itu adalah teman sekelas Joy.      

Tanpa diduga, ketika datang untuk menjemput Joy hari itu, orang ini akan datang untuk menjemput keponakannya secara kebetulan. Lalu saat mendengar nada bicara orang ini, ini pasti bukan pertama kali baginya datang untuk menjemput keponakannya itu. Apakah anak kedua Keluarga Ling ini tidak ada kegiatan apa-apa?     

"Itu benar-benar kebetulan." Ekspresi Mu Tingfeng tidak berubah sama sekali ketika mengatakan ini, tetapi ia tidak bisa menyembunyikan sindiran di tatapan matanya yang mengejek.      

Hati Ling Ran bergetar. Tepat ketika dirinyaa tidak tahu cara menanggapi ucapan itu, tiba-tiba terdengar suara seruan anak-anak dari arah taman kanak-kanak.     

Mendengar suara anak itu, Mu Tingfeng tiba-tiba membeku. Ia melihat kepala lobak kecil yang berkerumun keluar dari taman kanak-kanak, seolah-olah menghadapi musuh.     

Melihat bahwa Mu Tingfeng mengalihkan perhatian dari dirinya, Ling Ran menghela napas lega. Ia pun dengan tegas menyelinap pergi dan kabur secepat mungkin, berlari ke sisi lain untuk menjemput keponakan kecilnya.     

Ling Yuemei keluar bersama Joy, tetapi kedua anak itu dipisahkan sebelum mereka berjalan ke gerbang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.