Mengukir Takdir

Kelas R Internasional



Kelas R Internasional

0

Karena kesibukannya tadi malam, Shen Xi bangun terlambat hingga harus sarapan di mobil. Ia bersekolah di SMA 4 Ibukota, sekolah bangsawan yang terkenal. Semua murid yang bisa masuk ke sana berasal dari keluarga kaya yang tidak kekurangan uang. Nilai dan latar belakang keluarga mereka adalah yang terbaik di China.

Shen Xi bisa masuk ke sekolah itu karena ia memiliki hubungan dengan keluarga Su. Di tahun ketiga sekolah menengahnya, ia mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, tepatnya pada bulan Juni tahun depan, dan ia belum siap untuk pindah ke sekolah lain.

Lagi pula, di sini ada Su Ruowan dan Su Mushi, Shen Xi masih ingin bermain dengan mereka!

Shen Xi bukanlah seorang anak yang jenius. Tapi ia ingin masuk Akademi Film dan Televisi, lalu menjadi bintang. Biasanya ia menghabiskan waktunya untuk belajar seni dan pertunjukan, hingga nilai pelajaran lainnya turun. Sedangkan Su Mushi dan Su Ruowan, yang juga duduk di kelas tiga SMA 4, adalah kelas murid terbaik SMA 4 dan menempati peringkat dua teratas sepanjang tahun.

Su Mushi juara pertama paralel dan Su Ruowan adalah yang kedua paralel. Sedangkan nilai Shen Xi adalah yang terburuk di kelas internasional, diam-diam ia dijuluki kelas R atau Rubbish, sesuai dengan namanya, yaitu sampah.

Biasanya murid-murid di sekolah ini akan melanjutkan pendidikan mereka di luar negeri setelah lulus. Keluarga mereka yang sangat kaya dan terpandang telah mengatur agar mereka masuk ke universitas-universitas top di dunia, tanpa melihat nilai yang mereka dapat.

Di kelas, Shen Xi duduk di baris paling belakang. Teman sebangkunya adalah Pei Xu, yang sudah absen dari kelas selama 365 hari dalam setahun, ia adalah bos kelas R dan pembuat onar di sekolah SMA 4.

Kegiatan yang dilakukan murid kelas R sepanjang pagi hanya tidur dan bermain game. Tidak ada yang mengganggu Shen Xi, mereka memperlakukannya seperti angin. Pada siang hari, Shen Xi pergi ke kantin untuk makan sendirian.

Kantin SMA 4 adalah kantin biasa di lantai satu. Sedangkan di lantai atas terdapat restoran pribadi, dan di atasnya lagi ada restoran kelas atas, restoran Michelin, makanan Prancis, dan makanan Jepang.

Kantin lantai satu sangatlah ramai, bahkan hampir penuh sesak. Bagaimanapun juga, siswa dari keluarga kelas menengah merupakan mayoritas. Mereka tidak memiliki tambang di rumah dan tidak mungkin makan di restoran setiap hari.

Shen Xi mengambil seporsi nasi, lalu meletakkannya di piring dengan daging dan sayur, ia berjalan lurus dan menduduki meja persis di depan pemuda yang berada tidak jauh darinya.

Dalam radius dua meter di sekitar pemuda itu, ada empat meja kosong dan tidak ada seorang pun yang berani duduk di sana. Pemuda itu seperti sebuah pulau di lautan manusia.

Ketika pemuda itu melihat Shen Xi duduk, dengan jelas matanya memancarkan keterkejutan, namun ia malah mengangguk dan tersenyum kepada Shen Xi.

Dengan ramah Shen Xi membalas anggukan pemuda itu. Mereka tidak berkomunikasi lagi, hanya makan dengan kepala tertunduk.

Aura yang dipancarkan Shen Xi dingin dan mulia, ia terlihat sangat cantik. Gerakannya elegan yang tidak bisa ditandingi oleh orang biasa.

Di sisi lain, aura yang terpancar dari pemuda itu terlihat lembut dan nyaman, ia juga terlihat sangat tampan, dan gerakkan tangannya ketika makan juga sangat menyenangkan mata.

Pancaran aura mereka seakan menjalin harmoni yang ekstrem dan tak bisa dijelaskan.

"Bukankah itu Yu Yuanxi? Bagaimana bisa ada orang yang berani makan dengannya? Orang itu pasti sudah bosan hidup."

"Lihat, aku akan menyelamatkan sang peri!"

"Peri apanya, kamu buta ya? Bukankah wanita itu kerabat jauh Su Mushi?"

"Sial, dia makan dengan Yu Yuanxi. Apa Shen Xi tidak takut Tuan Xu mengupas kulitnya?"

Yu Yuanxi, tidak ada seorang pun di sekolah yang tidak mengenalnya. Ia adalah yang masuk sekolah ini dengan nilai bagus dan penampilan yang tampan. Sayangnya, ia menyinggung si pintar Su Mushi dan si pemalas Pei Xu pada saat yang bersamaan.

Tuan Xu dari dulu sangatlah kejam. Siapa pun yang bersama Yu Yuanxi tidak akan bertahan hidup lama. Apalagi jika berani berteman dengan Yu Yuanxi. Karenanya tidak ada orang yang berani bicara dengannya, siapa yang mau mati digantung di tiang?

Shen Xi duduk persis di seberang pemuda itu, ia bahkan bisa melihat hidangan di piring Yua Yuanxi, acar mustard, dan nasi putih.

Keluarga Yu Yuanxi mengalami kesulitan ekonomi di rumah. Ia bisa masuk ke SMA 4 ini karena mendapat beasiswa dengan prestasinya yang luar biasa.

"Oh, bukankah ini Shen Xi?"

Tiba-tiba terdengar suara wanita yang arogan dari belakang belakang Shen Xi.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.