Mengukir Takdir

Orang Berpengaruh



Orang Berpengaruh

0

Selain Pei Xu, sebenarnya Su Mushi juga memiliki latar belakang tidak biasa. Ia lahir dari keluarga yang terkenal, ia adalah pendatang baru di industri hiburan. pemuda tampan dan pandai, diakui sebagai dewa laki-laki di SMA 4.

Keduanya sangat populer di SMA 4. Mereka berbagi peran secara setara dan sangat dicari oleh para gadis.

"Pei Xu, jangan terlalu menindass orang." Suara Su Mushi terdengar di lantai dua.

Begitu Shen Xi mendongak, ia melihat Su Mushi berdiri dengan seorang pemuda tampan yang matanya seperti rubah.

Pemuda bermata rubah itu memiliki lekuk wajah yang sempurna, meski penampilannya biasa saja, lebih mirip penampilan seorang pemalas. Ia bersandar di pagar dengan tangan di sakunya, bisa dibilang ia adalah pemuda tampan yang keluar dari sebuah manga.

Pemuda itu menatap sambil mengedipkan matanya ke Shen Xi, terlihat jelas tatapannya begitu mengejek.

Dia adalah Yu Qiubai, sahabat terbaik Su Mushi dan calon aktor teratas Tiongkok di masa depan, wajahnya membuatnya memiliki banyak penggemar hingga tidak terhitung jumlahnya, bahkan sampai diberi julukan 'obat candu' oleh penggemarnya.

Gadis-gadis di kantin berteriak dengan mata bersemangat melihat orang-orang terkenal di SMA 4 ini berkumpul.

"Su Mushi, kapan giliranmu untuk berbicara lebih banyak?" kata Pei Xu dengan arogan dan melirik malas.

"Tuan Xu, bersikaplah lunak kepada orang lain jika itu memungkinkan." Mata rubah Yu Qiubai menyipit dan semakin menggoda, "Demi reputasiku, lepaskan dia kali ini!"

Tatapan mata Pei Xu tiba-tiba menjadi brutal, "Yu Qiubai, pergilah sejauh yang kamu bisa dari hadapanku."

"Dari yang aku dengar, Tuan Xu adalah orang yang tidak pernah mengganggu perempuan." Yu Qiubai masih tersenyum, "sepertinya sekarang ucapan itu hanya rumor."

"Yan Pei Xu, ternyata kamu juga punya kemampuan mengganggu perempuan," ucap Su Mushi ikut mengejek.

Pei Xu adalah orang dengan tempramen yang mudah meledak, ia tidak tahan jika ada orang lain yang mengejeknya. Ia dengan ganas menatap Liu Yan sambil menggertakkan gigi. "Pergi!"

Liu Yan segera berlari ke atas bersama teman-temannya dan bersembunyi di belakang Su Mushi dan Yu Qiubai.

Mata Shen Xi yang dingin dan kurus menatap Su Mushi, kemudian berpaling dan pergi. Su Mushi hanya menatap punggung Shen Xi dengan sedikit mengernyit, ada keraguan yang jelas di matanya.

Su Mushi tahu bahwa Shen Xi berselisih dengan keluarganya. Pada hari ketika Shen Xi pergi, ia dan kakak tertuanya tidak ada di tempat. Kakak keduanya mengatakan, Shen Xi tampak seperti seseorang yang telah berubah, namun ia masih tidak percaya.

Dari yang ia ingat, Shen Xi hanyalah seekor anjing yang berjalan di sekitar mereka setiap hari untuk menyenangkan mereka. Mana mungkin anak itu bisa berubah?

Tapi sekarang, Su Mushi tidak lagi melihat sanjungan yang rendah hati dari mata Shen Xi untuknya. Sebaliknya, tatapan Shen Xi seperti acuh tak acuh dan sombong.

Oh, jelas sudah dia hanya kalajengking yang ganas, memangnya dia bisa pura-pura jadi orang mulia?

Karena Shen Xi bukan lagi bagian dari keluarga Su, maka Su Mushi tidak perlu berbelas kasih padanya. Ia akan memanfaatkan waktu untuk mengusir Shen Xi dari SMA 4 sebelum Wanwan kembali, sehingga Wanwan tidak akan marah saat melihat Shen Xi di sini.

Alih-alih pergi, Shen Xi malah menuju bilik pemesanan makanan di kantin. Pei Xu mengikutinya tanpa malu-malu.

"Ini, ini, ini dan ini, ambil semuanya." Pei Xu menunjuk banyak hidangan dalam satu tarikan napas dengan senyum di wajahnya, "Xiao Xixi, makanlah lebih banyak, kamu terlalu kurus."

Bibi yang mengambilkan makanan hanya memandang Shen Xi. Ia sedikit bingung karena tidak tahu harus mengambilkan pesanan itu atau tidak, "Nak."

Shen Xi masih terlihat dingin, ketika ia bicara suaranya juga terdengar dingin, "Bibi, tolong ambilkan jamur dan sayuran hijau, dan juga daging babi rebus, terima kasih."

Pei Xu masih ingin mengatakan sesuatu. Namun Shen Xi menatapnya dengan dingin. Pei Xu pun mengurungkan niatnya dan tersenyum manja, "Baiklah, jika kamu tidak makan, ya sudah, tidak perlu makan pesananku."

Dingin sekali!

Tapi Pei Xu sangat menyukainya. Baginya Xiao Xixi sangat cantik bahkan ketika menatap seseorang dengan. Dia adalah dewi dalam pikiran Pei Xu!

Shen Xi mengambil makanan dan meletakkannya di depan Yu Yuanxi. Suaranya masih terdengar dingin, "Ini sebagai gantinya."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.