Mengukir Takdir

Terlalu Banyak Keberuntungan



Terlalu Banyak Keberuntungan

0

Shen Changqing benar-benar mendapatkan berkat dari putrinya sejak ia meminta flat tempat tinggal yang belum selesai itu sebagai kompensasi.

Seminggu yang lalu, bank menyetujui pinjaman yang sebelumnya ditolak, masalah kekurangan modal yang membelitnya kini terpecahkan.

Kemarin ia juga membicarakan dua kesepakatan besar yang menemui jalan buntu. Hari ini, beberapa bidang tanah di pinggiran kota dilelang dengan harga murah dan berhasil ia dapatkan.

Malam harinya ketika Shen Changqing pulang, ia membeli ubi jalar panggang favorit istri dan anaknya. Ia berteriak memanggil mereka setiba di depan pintu, "Istriku, Xixi."

Shen Xi yang selalu mengerjakan pekerjaan rumahnya di sofa ruang tamu sejak kembali ke rumah mendongakkan kepala dengan mata yang cerah, "Bu, cepatlah keluar. Ayah membeli ubi jalar panggang."

Shen Changqing duduk di depan Shen Xi dan meletakkan ubi itu di atas meja.

Shen Xi mengambil satu, tapi meletakkannya kembali karena panas lalu memegang telinganya, "Pak Tua Shen, sepertinya kamu sangat bahagia!"

"Hari ini, Ayah mengambil dua bidang tanah di pinggiran kota." Shen Changqing mengupas ubi jalar dan berkata dengan gembira, "Tunggu saja sampai Ayah menghasilkan banyak uang dan membelikanmu dan ibumu tas, perhiasan serta kosmetik."

"Pak Tua Shen, teruslah berusaha!" Shen Xi melihat ubi di tangan Shen Changqing lalu mendekatkan wajahnya untuk menggigit.

Shen Changqing mengetuk kepala Shen Xi, "Kamu ini seperti serigala jahat saja, ini untuk ibumu."

Shen Xi masih menggigit, "Jika ayah yang mengupaskannya terasa lebih enak."

Yun Jinping berkata dengan senyum tak berdaya, "Apa yang kamu lakukan, pak tua? Berikan saja supaya dimakan Xixi."

Shen Changqing melindunginya dengan prinsip tegas, "Tidak bisa, ini untukmu. Aku akan mengupaskan untuknya nanti."

Shen Xi mengeluh, "Bu, lihat ayah pilih kasih."

Shen Changqing, "Apakah kamu punya masalah kalau membiarkan ibumu makan dulu?"

Shen Xi mengendus dan merasa kesal. Shen Changqing tetap memberi ubi itu kepada istrinya untuk dimakan dan melirik Xixi, "Tahan dulu rasa egoismu."

"Kalian ini sudah hidup berdua apa masih tidak cukup? Kalian masih saja bermesraan di depanku yang masih sendiri ini."

Shen Changqing tersenyum, "Tunggu sampai kau dewasa nanti, kelak kamu juga akan menemukan seorang pria yang menyayangimu sepenuh hati seperti ayahmu ini, mengerti?"

Shen Changqing masih akan melanjutkan ucapannya, tapi gadis kecilnya malah diam-diam mengambil dua ubi di atas meja dan langsung berlari keluar.

Yun Jinping tersenyum, "Tetangga sebelah sudah kembali. Xixi telah menjadi teman baik dengannya."

"Baiklah." Shen Changqing tersenyum dengan sayang, kemudian menyuapkan ubi jalar ke mulutnya, "A!"

Yun Jinping merasa malu mengingat mereka adalah suami istri yang sudah tua, "Jangan menyuapiku seperti ini. Kamu juga makan."

Shen Changqing tersenyum, "Apa kamu lupa aku sedang menurunkan berat badan? Jika kamu ingin aku memakannya, tunggu sampai gadis kecil kita kembali, dia pasti akan menghitungkan kalori untukku."

Di pojok rumah, Shen Xi telah naik ke atas tembok. Malam ini langit sangat cerah, bulan memancarkan cahaya berwarna perak yang mengalir turun menerangi sudut gelap.

"Kakak, Kakak!" Shen Xi melambai kepada paman sahabatnya dengan penuh semangat. Xixi bahkan menyalakan lampu dari ponselnya karena takut Li Yuan tidak melihat dirinya.

Sebenarnya Li Yuan sudah melihatnya sejak anak itu muncul dari balik tembok. Gadis itu mengenakan jaket putih dan syal merah. Wajah kecilnya memerah dan terlihat sangat cantik di bawah cahaya bulan.

"Ini sudah malam, kenapa kamu belum tidur?" Li Yuan menggulingkan kursi rodanya mendekati dinding sambil menatapnya, "Sekarang kamu membawa apa?"

Shen Xi dengan hati-hati memasukkan ubi yang sudah dikupas ke dalam keranjang, ia tidak ingin Li Yuan tahu isinya, kemudian ia tersenyum licik, "Tebak!"

Li Yuan mencium baunya, "Tidak tahu."

"Ini ubi jalar panggang, Pak Tua Shen baru saja membelinya sepulang kerja. Kakak, kamu benar-benar beruntung." Shen Xi tersenyum sambil mengupas sisanya untuk dirinya sendiri.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.