Mengukir Takdir

Seperti Matahari Kecil



Seperti Matahari Kecil

0

Li Yuan mencicipinya, rasa manis yang lezat menyebar di mulutnya. Itu seperti suara gadis kecil ini yang terdengar manis di hati orang-orang.

Gadis kecil yang satu ini memang suka berbicara sambil makan. Mulutnya penuh, seperti hamster yang sedang mengunyah makanan, membuat pipinya yang halus terlihat menonjol.

Li Yuan mendengarkan Shen Xi dengan tenang. Ia suka mendengarkan cerita gadis kecil ini. Entah kenapa ia tidak cukup puas mendengarkan meski gadis ini banyak bicara.

Shen Xi memberitahu Li Yuan tentang awal serial TV sambil menghela nafas karena khawatir. Ia sangat khawatir.

Bagaimana jika tidak ada yang membeli serial TV itu?

Jika terjual dan dimainkan. Bagaimana jika peringkat kliknya buruk?

Bagaimana jika pada akhirnya para investor kehilangan uang mereka?

Li Yuan pun menanggapi, "Tidak akan."

Shen Xi menanggapi pernyataan itu dengan mulut penuh ubi jalar, membuat perkataannya tidak jelas, "Benarkah?"

Li Yuan mengangguk, "Benar."

"Apa yang Kakak katakan pasti benar." Shen Xi tersenyum cerah sambil memberi isyarat menyentuhkan ubinya ke ubi Li Yuan, "Semangat!"

Li Yuan berhenti sejenak dengan ubi jalar di tangannya, ia memandang mata gadis kecil yang berbinar itu sambil mempelajari gerakan Shen Xi, "Semangat!"

Shen Xi memiliki banyak hal untuk diceritakan. Ia bercerita tentang artis, editor, dan direktur perusahaan yang baru menandatangani kontrak, ia juga ingin mengontrak Yu Yuanxi.

"Kakak, ingat ceritaku tentang seorang siswa yang dirundung dan diabaikan oleh siswa lain? Aku pikir dia memiliki potensi besar, dia dilahirkan untuk masuk di industri hiburan." Kata Shen Xi sambil mengeluarkan foto untuk ditunjukkan padanya.

Shen Xi menemukan wajah Yu Yuanxi di forum sekolah. Menurut Shen Xi, ia memang memiliki wajah paling tampan di SMA 4, bahkan ketampanannya mengalahkan Su Mushi dan Pei Xu. lebih dari itu, selama ini banyak siswa yang menggunakan foto wajahnya sebagai foto profil orang lain yang tak dikenal.

Li Yuan menjawab dengan suara rendah, ia hanya melirik, dengan tatapan dingin yang tak terlihat oleh Shen Xi.

"Kakak, aku datang untuk memberitahumu, besok aku ada kompetisi menari, jadi harus bangun pagi untuk bersiap. Aku harus melakukan latihan terakhir pada jam 5 pagi." Shen Xi bertepuk tangan, kemudian menempelkan wajah di dinding dan melanjutkan, "Aku tidak bisa menyapamu di pagi hari."

"Baiklah." Li Yuan mengangguk, "Sekarang istirahatlah lebih awal."

"Kakak, apa masih ada hal yang ingin kamu katakan kepadaku?" Shen Xi bersikeras sambil menatap Li Yuan dengan penuh semangat.

Li Yuan pun berkata, "Semoga kompetisinya berjalan lancar."

Shen Xi menggelengkan kepalanya, "Tidak, bukan itu."

Bibir Li Yuan tersenyum sedikit lebih hangat, "Menangkan kompetisi itu."

Shen Xi akhirnya tersenyum puas, "Kakak, tidurlah lebih awal. Selamat malam!"

Li Yuan melihat gadis kecil itu memanjat tembok. Ia mendengar derap langkah kakinya semakin jauh, kemudian ia mendengar Shen Xi memanggil ibu dan ayahnya. Li Yuan masih tinggal di tempatnya untuk waktu yang lama, kemudian baru berbalik dan pergi.

Keesokan harinya, hari masih gelap dan sedikit gerimis.

Pria dengan kursi roda itu sudah bangun dan berdiam diri di loteng, matanya yang dalam dan dingin seperti kolam gelam menatap halaman rumah sebelah. Tidak lama kemudian, lampu di sebelah menyala dan segera terdengar suara gadis kecil.

Gadis kecil itu selalu terburu-buru ketika hendak berangkat sekolah, seperti sedang tidak menyelesaikan tugas dengan baik. Seperti matahari kecil, selalu memancarkan cahaya hangat.

Hari ini, gadis kecil itu mengenakan jaket berwarna putih yang sedikit kebesaran hingga menyentuh mata kaki dan menggunakan sepatu boot untuk berjalan di salju. Ia terlihat seperti bola kecil dan bulat.

Gadis kecil itu berbeda dari gadis-gadis lain. Ia tidak memakai pakaian seksi demi kecantikan. Ia selalu menggunakan pakaian hangat setiap hari, dan Li Yuan tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.

Shen Xi berlari keluar dua langkah lalu berhenti. Ia berteriak dengan tegas, "Pak tua Shen, cepatlah. Gerakanmu terlalu lambat."

"Aku datang, pelan-pelan. Di luar sedang hujan. Jangan sampai terpeleset."

Sosok pria gemuk itu berlari bersama Shen Xi.

"Tunggu, tunggu, tunggu. Syal, kamu belum memakai syal!"

Wanita itu mengejarnya dengan membawa syal. Kemudian dengan lembut memakaikan syal itu di leher Shen Xi dengan hati-hati.

Satu keluarga itu dengan cepat sampai di pintu gerbang sambil tersenyum.

Li Yuan memperhatikan gadis kecil itu berhenti sejenak di sebelah mobil, memandangi vilanya sambil melambaikan tangannya, rasa dingin di bagian bawah matanya pun seketika menghilang dan menyisakan kehangatan. Bibir tipisnya terbuka dengan lembut, "Selamat pagi."

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.