Mengukir Takdir

Bertaruh



Bertaruh

0"Jangan berkata seperti itu." Su Ruowan berkata dengan suara lembut. Dia menatap Yu Yuanxi dan dengan malu menjelaskan, "Yu Yuanxi, jangan pedulikan perkataan mereka. Sebenarnya mereka tidak sejahat itu."     

Kelas roket tidak pernah menyebut siapa yang mereka bicarakan, tapi kata-kata Su Ruowan menegaskan bahwa mereka membicarakan Yu Yuanxi.     

Raut wajah Yu Yuanxi masih tenang, tapi tatapan matanya sangat dingin. Dia hanya sedikit mengangguk pada Su Ruowan dan tidak menjawab perkataannya.     

Su Ruowan merasa terluka oleh sikap dingin itu, tetapi dia berusaha tersenyum lembut, "Yu Yuanxi, aku yakin kamu akan berhasil."     

"Terima kasih." Jawab Yu Yuanxi.     

"Semangat." Su Ruowan terlihat ramah, tapi hatinya penuh dengan rasa malu dan kebencian.     

Siapa dia berani-beraninya bertingkah sombong terhadapnya. Jika bukan karena ingin menang dari Shen Xi, dia tidak akan memedulikannya.     

Su Ruowan akan merebut semua yang dimiliki Shen Xi, bahkan sampah sekali pun!     

Tidak terkecuali Yu Yuanxi. Su Ruowan harus bisa membuat Yu Yuanxi jijik pada Shen Xi. Berbalik mendekatinya dan bersikap baik untuk membuatnya senang.     

"Yu Yuanxi, kenapa sikapmu seperti itu?" Chen Bingbing tidak tahan lagi. Dia menunjuk ke arahnya dengan sengit, "Kamu harus merasa beruntung bisa diberi semangat oleh Ruowan."     

Ruowan bicara dengannya, tapi dia malah mengabaikan Ruowan. Benar-benar cari mati!     

"Bingbing, jangan seperti ini." Su Ruowan terlihat sedih saat melihat Chen Bingbing akan menghampiri Yu Yuanxi untuk menghajarnya, lalu berusaha menghentikannya, "Aku tidak apa-apa. Yu Yuanxi saja yang tidak suka bicara."     

"Ruowan, jangan membelanya. Dia sangat sombong. Padahal dia belum masuk dunia hiburan, namun sikapnya seakan-akan sudah sangat hebat." Chen Bingbing sangat marah.     

"Kenapa kamu marah dengan orang seperti dia?" Su Mushi, yang dari tadi hanya diam, akhirnya angkat bicara untuk mencibir dan mengejek, "Jika dia memang ingin terkenal, kita lihat saja apa dia pantas untuk itu."     

Sejak Yu Yuanxi dan Shen Xi semakin dekat, Su Mushi semakin tidak menyukai Yu Yuanxi. Benar-benar bajingan!     

Yu Yuanxi dan Shen Xi sama-sama menyebalkan!     

Yu Qiubai duduk di sebelah Su Mushi. Dia menatap Shen Xi dengan penuh perhatian dan menghitung mundur dalam hatinya.     

Tiga.     

Dua.     

Satu!     

Shen Xi tiba-tiba membuka matanya. Dia berdiri dengan malas, lalu berkata, "Bagaimana jika dia benar-benar menjadi terkenal?"     

Yu Qiubai menatapnya sambil tersenyum sinis. Dia merasa dirinya benar-benar jenius. Dia tahu jika Su Mushi sudah ikut bicara, Shen Xi pasti tidak akan tinggal diam.     

"Jika dia bisa terkenal, maka aku bukan lagi anak dari keluarga Su." Su Mushi kesal karena Shen Xi tiba-tiba membantunya. Sekarang wajahnya terlihat pucat, "Bagaimana jika dia tidak terkenal?"     

"Ayo bertaruh." Sikap Shen Xi sangat dingin. Ketika dia bicara, auranya tampak sangat luar biasa, "Jika kamu kalah, kamu harus makan kotoran!"     

Su Mushi kesal dan berteriak, "Shen Xi!"     

Saat melihat ekspresi marahnya, Shen Xi menganggap itu lucu lalu mencibirnya, "Hanya bercanda. Kenapa begitu marah? Apa kamu tidak berani?"     

Yu Qiubai menatap gadis di depannya. Bahkan saat membuat Su Mushi marah, sikapnya tetap tenang dan seperti tidak bisa terganggu oleh siapa pun.     

Orang-orang di kelas roket menatap Shen Xi dengan tatapan tajam berharap Shen Xi akan takut.     

Su Mushi kesal, lalu menggertakkan giginya, "Ayo bertaruh! Jika kamu kalah, kamu yang akan makan kotoran!"     

Shen Xi, gadis sialan ini sengaja mengejeknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.