Mengukir Takdir

Pergi Dulu



Pergi Dulu

0Di atas panggung, Jiang Yin mengambil piala dari tangan pria itu. Kemudian berkata sambil tersenyum, "Muridku ada urusan mendadak dan tidak sempat datang ke sini. Jadi, aku sebagai gurunya yang akan menerima penghargaan ini. Terima kasih semuanya."     

Tepuk tangan meriah kembali terdengar dari para penonton.     

Di mata penggemar, para superstar yang hadir adalah makhluk berpangkat tinggi. Tapi pada saat ini, mereka semua sama halnya seperti penggemar Jiang Yin dan Fu Qingye. Para superstar itu berubah menjadi penggemar fanatik dan meneriakkan nama mereka dengan penuh semangat.     

Setelah menerima penghargaan, Li Jingran melihat Fu Qingye dan Jiang Yin bersama. Mereka mengobrol dan tertawa. Dia lalu berbisik kepada Su Ruowan, "Ikuti aku."     

Su Ruowan bangkit dengan semangat. Dia berpikir akan dapat bertemu orang kesukaannya sebentar lagi. Jantungnya berdetak dengan kencang.     

'Ibu sangat hebat. Memang Ibu benar-benar seorang aktris senior. Ibu sangat terkenal bahkan di dunia film internasional sekalipun. Tuan Fu pasti akan menghormati Ibu.'     

Jiang Yin memiliki banyak teman di dalam dan luar negeri, terutama dari kalangan superstar internasional. Lagi pula, tidak ada orang yang tidak ingin berteman dengan para petinggi di dunia mode dan mendapatkan hasil karya yang terbaik.     

Dia telah bertemu Fu Qingye beberapa kali dan pernah bertanggung jawab atas penampilannya, tetapi tidak berani menyebut dirinya sebagai temannya.     

"Muridmu sangat hebat." Fu Qingye memuji dengan tulus dan tersenyum sopan, "Ibuku sangat menyukai gaun itu."     

"Terima kasih atas apresiasinya. Aku akan menyampaikannya." Jiang Yin tersenyum.     

Sebenarnya dia juga ingin bertemu 'muridnya' itu, tetapi Yuan Yu belum mengizinkannya.     

'Jika Yuan Yu tidak segera mengatakan yang sebenarnya, lihat saja apa yang akan terjadi pada diri pria itu!'     

"Apa Cai Ni ada niat untuk menjual gaun itu kepadaku?" Fu Qingye ingat betapa terkejutnya dia saat pertama kali melihat gaun itu.     

'Ibu menunjukkan fotonya dan bilang sangat menyukainya.'     

'Sejak Ayah menghilang, aku tidak pernah melihatnya begitu tertarik akan sesuatu.'     

"Aku akan menanyakannya." Jiang Yin menjawab dengan sopan.     

Pria di sampingnya adalah pria paling hebat di dunia. Seorang putra dari keluarga bangsawan, namun sangat rendah hati.     

Tetapi bagi Jiang Yin, identitasnya terlalu jauh berbeda darinya, hingga dia tidak mampu menggapainya.     

Li Jingran menggandeng Su Ruowan dan berjalan ke arah mereka berdua. Ketika sampai di sana, dia berkata sambil tersenyum, "Guru Jiang Yin."     

Jiang Yin juga tidak ingin mempermalukannya. Dia hanya mengangguk sedikit, lalu tersenyum sopan, "Halo, Guru Li."     

"Aku tidak menyangka Tuan Fu ada di sini!" Li Jingran bertingkah seperti baru saja menyadari keberadaan Fu Qingye, dan menyapanya dengan terkejut, "Aku sudah lama mengagumi namamu, senang bertemu denganmu."     

Fu Qingye meliriknya dengan dingin, sedikit mengangguk untuk menyapa.     

Su Ruowan akhirnya mendapatkan keinginannya bisa melihat dewanya dari dekat. Dia kemudian menyadari bahwa pria ini lebih sempurna dibanding saat di kamera dan di atas panggung.     

Dia sangat bersemangat dan mencoba untuk menenangkan diri. Dia melangkah maju dengan perlahan dan menatap pria bangsawan di depannya dengan senyum paling indah dan suara yang manis, "Tuan Fu, aku penggemar setiamu. Aku..."     

"Maaf, aku tidak ingin menandatanganinya." Fu Qingye menyelanya secara langsung dengan nada suara yang dingin dan acuh tak acuh. Kemudian, dia dengan sangat sopan berkata kepada Jiang Yin, "Guru Jiang Yin, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu."     

Setelah bicara, dia berbalik dan pergi. Tidak memberi Li Jingran dan Su Ruowan kesempatan sedikit pun untuk bereaksi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.