Mengukir Takdir

Perasaan Terhadap Kakak



Perasaan Terhadap Kakak

0Tidak hanya alis dan mata mereka yang agak mirip, tapi tindakan-tindakan kecil yang tidak disengaja pun terkadang sama persis. Seorang dewa dan gadis kecil yang cantik ini benar-benar berjodoh.     

Shen Xi merasa pandangan Gong Zhi terhadapnya tidak benar. Senyum keibuan seperti itu dengan ekspresi yang agak ambigu membuatnya tidak nyaman, "Guru Gong, makanlah lebih banyak."     

Gong Zhi menyerahkan udang yang diberikan Shen Xi kepada Fu Qingye. Keputusannya sudah bulat untuk menjodohkan mereka. Dia kemudian berkata sambil tersenyum, "Aku sedang tidak ingin makan. Kalian saja yang makan. Tuan Fu, tolong kupas lagi udangnya, Shen Xi akan memakannya."     

Fu Qingye juga menyadari tatapan mata Gong Zhi yang aneh, tapi dia tetap mengangguk padanya, "Baiklah, Guru Gong."     

Gong Zhi semakin tertawa, "Iya, benar. Kalian berdua saja. Aku harus berjalan di karpet merah sore nanti, jadi aku harus mengendalikan porsi makanku. Tentu tidak akan terlihat bagus kalau perutku membesar saat mengenakan gaun."     

Demi mendekatkan mereka berdua, Gong Zhi menceritakan lebih banyak tentang First Snow Hotel, "Aku tidak menyangka bahwa ada pria sampai tergila-gila dan sangat setia pada satu orang gadis di dunia ini. Aku selalu berpikir bahwa cinta seperti itu hanya ada di dalam dongeng."     

Bagaimanapun, dalam hidupnya yang singkat, dia belum pernah menemukan kisah cinta seperti itu.     

Fu Qingye berkata dengan empati, "Aku mengenal pemilik First Snow Hotel ini. Selama bertahun-tahun, aku telah berusaha mencarikan orang yang ideal untuknya. Entah apa dia sudah menemukannya atau belum."     

Ketika Shen Xi mendengar kata-kata itu, gerakannya terhenti sesaat. Dia hampir tersedak ketika menelan makanan yang dikunyahnya. Dia berharap itu bukan seperti yang dia pikirkan!     

Sorot mata Fu Qingye memancarkan aura kesedihan yang jelas, "Ketika aku mencari adikku, aku bertemu dengannya. Aku rasa pertemuan itu adalah takdir."     

Shen Xi berdeham. Hatinya merasa terharu, tapi juga dipenuhi kegembiraan dan perasaan manis yang menyebar. Terdengar suaranya yang lembut dan manis, "Dia pasti akan menemukannya."     

Pemilik hotel ini adalah Li Yuan. Mungkin saja ruang kosong di hotel ini disediakan untuk Shen Xi.     

Fu Qingye memiringkan kepalanya untuk menatap Shen Xi. Dia tidak pernah tahu apa yang Shen Xi pikirkan, tapi selalu merasa bahwa gadis kecil itu sangat manis.     

Gong Zhi melihat Shen Xi yang sedang tersenyum manis. Untuk beberapa saat, dia merasa sedikit aneh.     

Mungkinkah orang yang ada di hati Shen Xi bukanlah Tuan Fu, tetapi orang lain?     

Shen Xi tidak bisa menebak apa yang dimaksud Gong Zhi. Karena memang selama ini, Shen Xi benar-benar menganggap Fu Qingye sebagai kakaknya dan tidak pernah memiliki maksud lain.     

Orang yang sudah berpengalaman seperti Fu Qingye bisa dengan mudah menebak apa maksud dari tindakan Gong Zhi tadi. Saat Shen Xi pergi ke toilet, Fu Qingye dengan serius berbicara pada Gong Zhi, "Guru Gong, Shen Xi dan aku hanyalah kakak adik. Aku adalah kakaknya."     

Gong Zhi tertegun sejenak. Dia berpikir apakah tindakannya barusan begitu jelas? Tindakannya telah terbaca oleh Fu Qingye yang memang sangat pintar, "Jangan khawatir, Guru Fu. Aku tahu ."     

Kakak? Memang sekarang adalah kakak, tapi kedepannya kan tidak tahu!     

Mata Fu Qingye terlihat semakin dingin tapi sudut bibirnya tersenyum. Nada bicaranya semakin tegas, "Aku merasa Guru Gong tidak benar-benar tahu."     

Gong Zhi ketakutan dan tidak berani memikirkannya lagi. Dia menjadi serius dan menatap pria di depannya dengan hormat, "Aku tahu itu di dalam hatiku."     

Mungkin sikap Fu Qingye yang terlalu baik, sopan, dan rendah hati membuat Gong Zhi berpikir bahwa dia ramah dan mudah didekati. Gong Zhi lupa bahwa orang yang ia hadapi adalah putra Keluarga Fu, putra bangsawan dengan status terhormat.     

Ternyata Fu Qingye hanya bersikap lembut dan ramah saat di depan Shen Xi. Gong Zhi lah yang melanggar aturan.     

Jika bukan karena Shen Xi, Gong Zhi tidak akan pernah bisa melihat wajahnya dari jarak sedekat ini, bahkan makan malam dan tertawa bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.